Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengirim pesan (unsplash.com/Gabrielle Henderson)
ilustrasi mengirim pesan (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Banyak mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, yang masih menganggap bahwa chat dengan dosen merupakan suatu hal yang menakutkan. Biasanya, mereka takut dikatakan tidak sopan, takut menyinggung, atau hal-hal lainnya yang kemudian bisa mempengaruhi proses belajar di kelas hingga nilai akhir.

Padahal, hal tersebut tidak benar. Selama kita menggunakan tata bahasa yang baik dan punya tujuan yang jelas, chat dengan dosen bukanlah perbuatan yang salah. Namun, tentu saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti yang diuraikan berikut ini. Yuk, cermati!

1.Gunakan foto profil yang baik

ilustrasi foto profil yang baik (unsplash.com/May Gauthier)

WhatsApp adalah platform yang paling umum digunakan untuk mengirim pesan, khususnya kepada dosen. Biasanya, beberapa orang memilih tidak menggunakan foto wajah sendiri sebagai foto profil WhatsApp.

Namun, jika kamu menghubungi dosen, sebaiknya pasang foto terbaikmu sebagai foto profil. Tidak harus formal, yang penting foto tersebut menunjukkan bahwa kamu memang mahasiswa.

2.Pastikan chat di jam kerja

ilustrasi mengecek waktu (pexels.com/Gustavo Fring)

Sebelum menghubungi dosen, cek waktu terlebih dahulu. Pastikan kamu tidak mengirim pesan pada waktu istirahat, yaitu pada malam hari atau waktu libur, yaitu hari Sabtu dan Minggu.

Namun, jika ada hal mendesak yang membuatmu harus mengirim chat di waktu tersebut, misalnya pada malam hari, pastikan belum terlalu larut dan awali pesanmu dengan permintaan maaf karena telah mengganggu.

3.Ucapkan salam dan perkenalkan diri

ilustrasi memperkenalkan diri (pexels.com/fauxels)

Ucapan salam menjadi salah satu yang pantang terlewatkan sebagai pembuka pesan. Jika kamu dan dosenmu sama-sama beragama Islam, gunakan “assalamualaikum”. Jika tidak, kamu bisa mengucapkan “selamat pagi, siang, atau sore”.

Setelah mengucapkan salam, perkenalkan dirimu dengan jelas. Mulai dari nama lengkap, program studi, dan tahun masuk. Kalau dosen yang bersangkutan mengajar di sebuah mata kuliah dan kepentinganmu berkaitan dengan mata kuliah tersebut, kamu bisa membubuhkan keterangan mata kuliah dan jadwalnya.

4.Gunakan bahasa formal dan sampaikan maksud dengan jelas

ilustrasi menyampaikan informasi (pexels.com/ThisIsEngineering)

Ingat bahwa dosen tidak sama seperti teman atau pacarmu. Jangan menyingkat kata-kata apalagi menggunakan bahasa gaul. Sebaliknya, gunakan kalimat formal atau semiformal.

Masuk ke bagian isi, kamu perlu menyampaikan pesan secara jelas dan tidak bertele-tele. Jika kamu membutuhkan solusi, sampaikan hal tersebut dengan sopan. Jangan hanya menguraikan permasalahannya saja.

Karena bersifat formal, chat dengan dosen memiliki bagian pembuka, isi, dan penutup. Sebagai penutup, kamu bisa mengucapkan terima kasih. Selain itu, pastikan kamu hanya menggunakan satu chat bubble saja.

5.Tambahkan beberapa pelengkap tergantung situasi

ilustrasi mengirim pesan (unsplash.com/Becca Tapert)

Ada beberapa tambahan yang bersifat opsional atau bisa kamu sesuaikan dengan kondisimu. Yang pertama, menambahkan permintaan maaf karena meminta waktu dosen untuk membaca dan membalas pesanmu. Kalimat ini bisa kamu sisipkan setelah perkenalan diri.

Selanjutnya, sebagai bentuk penghormatan, kamu bisa memakai emotikon. Yang umum digunakan adalah lambang kedua telapak tangan menyatu atau disebut juga emotikon terima kasih.

Selama menggunakan bahasa yang sopan, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan saat chat dengan dosen. Namun, jika ternyata pesanmu tak kunjung dibalas, kamu bisa mengirim pesan tambahan dengan mempertimbangkan jangka waktunya. Good luck!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian