5 Novel yang Menggambarkan Mimpi Buruk Seorang Ibu

Novel ini mengisahkan kehidupan Isabelle Drake yang berhenti saat Mason, putranya yang masih bayi, diculik dari ranjangnya tengah malam. Dalam setahun berikutnya, pernikahan Isabelle hancur dan ia pun menjadi penyelidik amatir yang obsesif. Ia mengabdikan hidupnya untuk memahami apa yang terjadi pada bayinya.

All the Dangerous Things memperlihatkan kekuatan seorang ibu yang putus asa untuk menemukan anaknya. Willingham menggambarkan dengan cermat tekanan psikologis yang dialami Isabelle. Pembaca dibuat merasakan kecemasan dan kelelahan yang membebani pikirannya sebagai seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang.

Novel mengisahkan tragedi kehilangan yang dialami Marin, pemilik salon sukses. Ia terguncang ketika putranya yang berusia 5 tahun diculik oleh pria berpakaian Santa di Pike's Place Market. Beberapa tahun setelah kejadian itu, Marin menyewa detektif swasta untuk mencari anaknya, tetapi malah menemukan rahasia yang tidak menyenangkan.

Little Secrets merupakan novel dengan karakter kompleks serta struktur POV ganda yang membingungkan simpati pembaca. Hillier mampu menggambarkan emosi dan ketegangan dengan sangat baik. Ini membuat pembaca seakan terlibat dalam perjuangan Marin untuk memperoleh keadilan dan memahami rahasia yang melingkupi kehidupannya.

Good as Gone menghadirkan premis yang menggelitik, yakni bahwa mungkin saja seseorang tidak akan mengenali anaknya sendiri yang hilang bertahun-tahun. Julie yang akhirnya kembali setelah lama menghilang tampaknya tidak begitu dikenal oleh ibunya, Anna. Novel ini kompleks dengan bab-bab yang pelan-pelan menguak fakta sebenarnya.

Amy Gentry menggambarkan dengan cermat konflik batin Anna, yang harus menghadapi dilema sulit tentang identitas putrinya yang kembali. Bagi yang menyukai thriller psikologis, Good as Gone akan menjadi pilihan tepat. Novel ini mengajak pembaca untuk mempertanyakan apa yang sebenarnya membedakan antara kebenaran dan kepalsuan.

Pembaca diperkenalkan pada seorang remaja yang sudah cukup dewasa untuk menjadi seorang ibu. Tallulah yang berusia 19 tahun pergi untuk berkencan dan meninggalkan bayinya di bawah pengawasan ibunya, Kim. Namun, lalu Tallulah menghilang yang membuat Kim kesulitan mempercayai bahwa Tallulah akan pergi meninggalkan anaknya.

Novel ini memukau dengan alur penuh teka-teki dan ketegangan yang konstan. Dengan penggambaran kuat tentang kecemasan seorang ibu yang putus asa, The Night She Disappeared menarik pembaca ke dalam aliran kecurigaan dan kebingungan yang mencekam. Hal tersebut membuat novel ini menjadi bacaan yang sulit untuk dilepaskan.

Novel mengungkap kisah mengerikan dua ibu, Jude Govreau dan Mari Winzen, yang anak-anaknya dibunuh dengan kejam. Mereka berupaya membawa pembunuh itu ke pengadilan dibantu oleh seorang jaksa. Novel ini mengeksplorasi dengan detail pengalaman tragis kedua ibu tersebut serta perjuangannya untuk memperoleh keadilan.

Every Mother's Nightmare menggambarkan dengan jelas rasa sakit dan keputusasaan yang dirasakan kedua ibu setelah kehilangan anaknya. Bosworth dengan cermat menggambarkan perjalanan panjang para ibu ini dalam mencari keadilan, serta hambatan yang mereka hadapi di sepanjang jalan.

Mimpi buruk bagi seorang ibu tentulah kehilangan anaknya. Kelima novel di atas pun dengan apik menggambarkan kesedihan dan tragedi tersebut yang menarik untuk dibaca.