5 Rekomendasi Buku Tentang Kegagalan, Ubah Jatuh Jadi Tumbuh

Pernahkah kamu merasa dunia seakan runtuh saat apa yang kamu rencanakan gak berjalan mulus dan berujung pada kekecewaan besar? Di momen-momen terpuruk seperti itu, mencari rekomendasi buku tentang kegagalan bisa menjadi langkah awal untuk menata kembali hati dan pikiran yang berantakan.
Guys, membaca kisah atau teori tentang kegagalan bukan berarti kamu merayakan kekalahan, kok. Cara ini bisa membuatmu belajar memahami bahwa jatuh adalah bagian tak terpisahkan dari proses bertumbuh yang dialami oleh semua manusia sukses di muka bumi ini. Apalagi, buku seringi menjadi teman paling setia yang gak menghakimi saat kita sedang berada di titik terendah dalam hidup. Inilah daftar buku yang membuatmu bangkit dari kegagalan.
1. Failing Forward: Turning Mistakes Into Stepping Stones for Success (John C. Maxwell)

Buku ini dipilih sebagai pembuka daftar karena efektif mengubah cara pandang manusia terhadap definisi kegagalan itu sendiri. John C. Maxwell, sang penulis yang juga dikenal sebagai pakar kepemimpinan global, mengajak kamu untuk berhenti melihat kegagalan sebagai musuh yang harus ditakuti atau dihindari mati-matian.
Nilai utama yang akan kamu dapatkan dari buku ini adalah konsep "gagal maju", di mana setiap kesalahan yang kamu buat justru dijadikan batu loncatan untuk mencapai kesuksesan yang lebih tinggi di masa depan, bukan sebagai tanda untuk berhenti berusaha, lho. Ditulis dengan gaya bahasa yang motivasional namun tetap berpijak pada realitas, alur bukunya dipenuhi dengan anekdot inspiratif dari tokoh-tokoh besar yang pernah gagal total sebelum akhirnya berhasil.
2. Filosofi Teras (Henry Manampiring)

Jika kamu mencari bacaan yang lebih "membumi" dan sangat relevan dengan konteks kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, maka karya Henry Manampiring ini adalah pilihan yang sempurna, nih. Alasan buku ini sangat direkomendasikan adalah karena ia menawarkan obat penenang bagi mental yang cemas akibat kegagalan melalui ajaran filsafat Stoa atau Stoisisme yang sudah berusia ribuan tahun.
Nilai yang bisa kamu ambil adalah kemampuan untuk memilah hal-hal di bawah kendali kita (yaitu usaha dan persepsi) dan hal-hal di luar kendali kita (seperti hasil akhir dan opini orang lain). Dari kedua hal tersebut, kamu jadi gak perlu merasa hancur saat menghadapi kegagalan yang berada di luar kuasamu.
Gaya penulisan Om Piring, sapaan akrab penulis, sangatlah ringan, penuh humor, dan seolah-olah sedang mengobrol santai dengan teman, membuat filsafat yang tadinya terdengar berat menjadi sangat renyah untuk dinikmati. Buku bergenre filsafat populer dan pengembangan diri yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas pada tahun 2019 ini mengajarkan mentalitas tangguh yang rasional.
3. Mindset: The New Psychology of Success (Carol S. Dweck)

Buku ini wajib masuk dalam daftar bacaanmu karena memberikan landasan ilmiah psikologis mengenai mengapa sebagian orang hancur karena kegagalan sementara yang lain justru makin berkembang. Carol S. Dweck, seorang psikolog ternama dari Universitas Stanford, memperkenalkan konsep revolusioner tentang Fixed Mindset (pola pikir tetap) dan Growth Mindset (pola pikir bertumbuh) yang akan mengubah total caramu menilai kemampuan diri sendiri.
Buku ini berfokus psikologi kognitif, di mana kamu akan belajar bahwa kegagalan bukanlah bukti kebodohan, melainkan sebuah informasi penting bahwa kamu perlu strategi baru atau usaha yang lebih keras. Alur penulisan yang sangat sistematis dan didukung oleh berbagai hasil riset serta studi kasus nyata mulai dari dunia olahraga, bisnis, hingga pendidikan yang mudah dipahami oleh orang awam, kok.
4. Option B: Facing Adversity, Building Resilience, and Finding Joy (Sheryl Sandberg dan Adam Grant)

Buku ini direkomendasikan secara khusus bagi kamu yang menghadapi kegagalan yang terasa sangat personal, traumatis, atau menghancurkan rencana hidup yang sudah disusun rapi. Ditulis oleh Sheryl Sandberg, COO Facebook, bersama psikolog Adam Grant setelah Sheryl kehilangan suaminya secara mendadak, buku ini mengajarkan tentang resiliensi atau ketangguhan dalam menghadapi Plan B ketika Plan A gak lagi tersedia. Nilai emosional yang ditawarkan buku ini sangat dalam, yang mengajarkan kita cara bernapas kembali dan menemukan kebahagiaan meski hidup gak berjalan sesuai keinginan atau mengalami kegagalan yang menyakitkan.
Mengusung genre memoar dan psikologi, gaya penulisannya merupakan perpaduan antara kerentanan hati yang jujur dan data riset yang kuat tentang pemulihan pasca-trauma. Buku yang diterbitkan di Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama (aslinya terbit tahun 2017) ini gak hanya berisi curahan hati, tetapi juga langkah nyata untuk membangun kembali kepercayaan diri yang runtuh.
5. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (Mark Manson)

Berbeda dengan buku motivasi konvensional yang selalu menyuruhmu untuk selalu positif, buku karya Mark Manson ini dipilih karena kejujurannya yang brutal namun menyegarkan tentang menerima kegagalan. Alasan utamanya adalah karena Mark menampar pembacanya dengan fakta bahwa penderitaan dan kegagalan adalah irama dalam hidup, dan kuncinya bukan menghindari masalah, tapi menemukan masalah yang "enak" untuk dihadapi.
Kebebasan mental, gak terlalu mempedulikan kegagalan-kegagalan kecil yang gak penting, dan memfokuskan energimu hanya pada hal-hal yang benar-benar esensial bagi nilai hidupmu bisa kamu dapatkan manfaatnya dalam buku ini.
Dengan gaya bahasa yang ceplas-ceplos, penuh sarkasme, namun sangat logis, Mark Manson membuat genre self-help ini terasa seperti obrolan dengan teman yang gak basa-basi di tongkrongan. Membaca ini akan membuatmu merasa lebih ringan karena sadar bahwa kamu gak perlu menjadi "luar biasa" setiap saat untuk bisa merasa berharga, kok.
Menghadapi kegagalan memang gak pernah mudah, tetapi dengan asupan bacaan yang tepat, kamu bisa mempercepat proses penyembuhan mentalmu. Semoga daftar rekomendasi buku tentang kegagalan ini bisa menjadi kompas yang memandu langkahmu untuk bangkit, belajar, dan menyongsong kesuksesan baru di masa depan, ya.



















