Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Diary of a Void (instagram.com/penguinbooks)

Kemunculan penulis-penulis perempuan mengubah banyak hal dalam pasar buku Jepang. Dominasi karya tulis yang sarat male gaze dan penghakiman pada perempuan mulai tergeser dengan ide-ide pemberdayaan dan kritik terhadap patriarki.

Merangkum tulisan David McNeill berjudul Mind the Gender Gap: Kawakami Mieko, Murata Sayaka, Feminism and Literature in Japan dalam Asia-Pacific Journal, kemunculan penulis beraliran feminis di Jepang dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, tekanan sosial yang besar terhadap perempuan Jepang untuk tetap melakoni peran-peran tradisional, seperti reproduksi dan mengurus anggota keluarga. Kedua, penggambaran karakter perempuan dalam produk budaya Jepang yang menekankan fungsi seksual mereka, menjadikannya jadi pemeran pendukung serta sosok yang harus selalu berkorban. 

Kehadiran buku-buku dari penulis perempuan yang mengusung feminisme pun jadi angin segar. Termasuk untuk para pembaca yang ingin melihat sisi lain Jepang. Untuk memudahkanmu memahami isu-isu perempuan Jepang, coba tujuh buku fiksi Jepang berikut. Meski halamannya tipis, kritiknya mengena dan jelas tak bertele-tele. Tamatkan dalam hitungan hari bahkan jam.

1. The Lonesome Bodybuilder

The Lonesome Bodybuilder (instagram.com/softskullpress)

Bukan novela, The Lonesome Bodybuilder adalah buku kumpulan cerpen Yukiko Motoya yang mengambil topik-topik seputar liberasi. Dengan unsur magis dan surealis, beberapa cerpennya mungkin akan bikin kamu tercengang tak percaya. 

Judul buku ini diambil dari salah satu cerpen yang berkisah soal seorang istri yang menemukan kebebasan dan kepercayaan diri setelah rutin pergi ke gym dan membentuk tubuhnya. Sejak itu, ia tak lagi ambil pusing dengan penerimaan suaminya yang gila kerja. 

2. Mild Vertigo

Editorial Team

Tonton lebih seru di