Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Atur Waktu Daftar Beasiswa buat Kamu yang Sibuk Kerja

Ilustrasi seorang pria sedang melamar beasiswa (pexels.com/fauxels)
Ilustrasi seorang pria sedang melamar beasiswa (pexels.com/fauxels)

Menyeimbangkan pekerjaan harian dengan persiapan daftar beasiswa ke luar negeri memang terasa menantang. Di satu sisi, kita tetap harus fokus menyelesaikan tanggung jawab di kantor. Namun di sisi lain, kita juga ingin mengejar mimpi untuk kuliah di luar negeri dan butuh banyak waktu buat mempersiapkannya. Gak jarang, kita bingung harus mulai dari mana karena waktunya terasa padat.

Tapi tenang, semua bisa dilalui asal kita tahu cara mengatur waktu dengan efektif. Persiapan beasiswa gak melulu harus menguras energi dan bikin burnout. Kuncinya ada di strategi dan konsistensi. Nah, kalau kita lagi kerja full-time tapi tetap pengin lanjut studi, tujuh tips ini bisa bantu banget supaya prosesnya tetap jalan walaupun jadwal kerja padat merayap. Yuk, simak!

1. Prioritaskan beasiswa yang paling sesuai

Ilustrasi pendaftaran beasiswa (freepik.com/rawpixel)
Ilustrasi pendaftaran beasiswa (freepik.com/rawpixel)

Gak perlu mendaftar semua beasiswa yang ada. Fokus saja dulu ke satu atau dua beasiswa yang paling sesuai dengan tujuan studi, latar belakang pendidikan, dan minat kita. Terlalu banyak pilihan malah bikin kita kewalahan dan gak maksimal saat menyusun berkas atau esai.

Dengan mempersempit pilihan, kita bisa lebih fokus menyusun strategi dan mencicil persyaratannya. Cari tahu betul tentang beasiswa yang dituju, mulai dari dokumen yang diminta, deadline, hingga tahapan seleksinya. Ini bikin persiapan kita jauh lebih terarah dan gak asal-asalan.

2. Mencicil persiapan beasiswa sejak sekarang

Ilustrasi seorang membaca dokumen (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi seorang membaca dokumen (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jadwal kerja yang padat memaksa kita harus pintar-pintar menyisihkan waktu. Coba luangkan waktu setiap minggu, misalnya satu jam setelah pulang kerja atau dua jam di akhir pekan buat ngerjain hal-hal terkait beasiswa, misalnya mencicil membuat CV dan belajar IELTS.

Lebih baik lagi jika kita juga membuat jadwal khusus yang berisi timeline pendaftaran beasiswa. Jadwal ini bisa kita tempel di dinding atau setel di kalender digital biar lebih disiplin.

Agar makin efektif, pecah tugas besar jadi tugas-tugas kecil. Misalnya minggu ini fokus riset universitas, minggu depan mulai tulis esai motivasi. Dengan cara ini, beasiswa tetap bisa kita kejar tanpa harus meninggalkan kewajiban pekerjaan.

3. Manfaatkan waktu luang dengan maksimal

Ilustrasi webinar beasiswa (unsplash.com/Chris Montgomery)
Ilustrasi webinar beasiswa (unsplash.com/Chris Montgomery)

Waktu luang seperti jam istirahat siang atau perjalanan pulang bisa kita manfaatkan buat hal kecil tapi penting. Misalnya, mengikuti webinar beasiswa, membaca info terbaru soal beasiswa, mendengarkan podcast tentang tips wawancara, atau mencicil membaca contoh esai dari penerima sebelumnya. Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit, kan?

Gak perlu nunggu waktu panjang buat mulai. Yang penting kita tetap konsisten dan gak nunda-nunda. Produktivitas itu soal momentum. Selama kita bisa memanfaatkan waktu-waktu kecil itu, persiapan kita akan terus maju meski pelan.

4. Simpan dan kelola dokumen dengan rapi

Ilustrasi aplikasi penyimpanan data (unsplash.com/appshunter.io)
Ilustrasi aplikasi penyimpanan data (unsplash.com/appshunter.io)

Hal yang bikin stres saat daftar beasiswa adalah berkas yang tercecer atau gak lengkap. Solusi yang bisa kita lakukan adalah membuat folder khusus, baik di laptop maupun di cloud, buat menyimpan semua dokumen penting kayak CV, transkrip, sertifikat, hingga surat rekomendasi. Pastikan semuanya tersimpan dengan nama file yang jelas dan rapi.

Dokumen yang rapi dan mudah diakses akan sangat mempermudah kita saat mendekati deadline. Gak ada lagi drama buru-buru cari file di menit terakhir. Ini juga bikin kita terlihat lebih profesional dan siap saat mengirimkan aplikasi.

5. Gunakan bantuan tools digital

Ilustrasi aplikasi di HP (pexels.com/An Tran)
Ilustrasi aplikasi di HP (pexels.com/An Tran)

Aplikasi seperti Google Keep, Notion, atau Trello bisa jadi andalan kita dalam memanajemen waktu. Kita bisa pakai itu untuk menyusun to-do list, reminder, atau checklist berkas. Biarpun sibuk kerja, kita tetap bisa tracking progres tanpa harus catat manual.

Selain itu, tools digital juga bantu kita buat tetap on track sama deadline. Notifikasi yang muncul di ponsel atau laptop bisa jadi pengingat yang ampuh. Gak ada alasan lupa atau kelupaan, karena semuanya sudah terorganisasi secara digital.

6. Komunikasikan dengan atasan

Ilustrasi konsultasi dengan atasan (pexels.com/Christina Morillo)
Ilustrasi konsultasi dengan atasan (pexels.com/Christina Morillo)

Kalau situasinya memungkinkan, gak ada salahnya untuk mengobrol dengan atasan soal rencana studi kita. Siapa tahu mereka justru mendukung dan kasih kelonggaran waktu atau bahkan surat rekomendasi. Komunikasi terbuka bisa membuka banyak pintu yang awalnya gak kita sangka.

Tentu saja kita tetap harus profesional dan bertanggung jawab dengan pekerjaan utama. Tapi dengan komunikasi yang baik, kita bisa mengatur waktu dengan lebih fleksibel tanpa harus bentrok dengan urusan kantor.

7. Cari dukungan dari mentor atau support system

Ilustrasi konsultasi dengan mentor (unsplash.com/Kenny Eliason)
Ilustrasi konsultasi dengan mentor (unsplash.com/Kenny Eliason)

Mendaftar beasiswa gak harus dijalani sendirian. Kita bisa banget gabung komunitas pejuang beasiswa, ikut webinar, atau cari mentor yang udah lebih dulu lolos beasiswa. Mereka bisa bantu kita kasih insight, review esai, atau bahkan tips teknis yang sangat berguna.

Dengan memiliki support system yang kuat, kita jadi lebih semangat dan tahu harus melakukan apa. Kadang, ngobrol sama orang yang punya pengalaman serupa bisa bikin kita merasa gak sendirian dalam perjuangan ini.

Nah, itulah tadi tujuh tips memgatur waktu yang bisa kita lakukan meskipun kita sedang sibuk bekerja. Menyiapkan beasiswa sambil tetap kerja memang bukan hal yang mudah. Tapi selama kita punya niat, rencana yang jelas, dan bisa konsisten sedikit demi sedikit, semua bisa kita jalani. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Progres kecil lebih berharga daripada perfeksionisme.

Kalau kita merasa lelah, ingat kembali bahwa ini semua buat masa depan kita. Mungkin sekarang rasanya capek banget, tapi saat kita akhirnya menerima email pemberitahuan lolos beasiswa, semua perjuangan kita ini bakal terasa worth it. Jadi tetap semangat, jangan pernah menyerah, dan terus kejar mimpi studi ke luar negeri! Good luck, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us