Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Istilah Penikahan dalam Bahasa Jawa, Tahu Rabi?

ilustrasi menikah (pexels.com/Muhamad Faizal Awal)
ilustrasi menikah (pexels.com/Muhamad Faizal Awal)

Dalam pernikahan setiap daerah memiliki tradisi adat dan keunikan masing-masing. Meskipun ritualya berbeda-beda namun tujuannya tentu sama-sama untuk membangun rumah tangga yang rukun dan harmonis.

Tidak jauh berbeda dengan budaya di daerah lain, untuk masyarakat Jawa sendiri memiliki istilah-istilah khusus dalam penyebutan tradisi menikah. Berikut ini ada delapan istilah tentang pernikahan dalam bahasa Jawa.

1. Sebutan menikah dalam bahasa Jawa merupakan "rabi", untuk lebih halusnya adalah "omah-omah. Sedangkan untuk bahasa Krama Inggil yakni "kromo" atau "polokromo"

ilustrasi menikah (pexels.com/Jonathan Borba)
ilustrasi menikah (pexels.com/Jonathan Borba)

2. Penyebutan melamar dalam bahasa Jawa merupakan "nembung" yaitu menyampaikan niat dan meminta restu untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan

ilustrasi melamar (pexels.com/World Sikh Organization of Canada)
ilustrasi melamar (pexels.com/World Sikh Organization of Canada)

3. Sementara itu, proses tukar cincin dalam bahasa Jawa disebut "liru kalpika"

ilustrasi tukar cincin (unplash.com/Andre Jackson)
ilustrasi tukar cincin (unplash.com/Andre Jackson)

4. "Peningset" dalam bahasa Jawa merupakan seserahan dari mempelai pria. Penyerahan peningset ini menandakan keseriusan laki-laki untuk menikahi sang perempuan

ilustrasi seserahan (freepik.com/freepic.diller)
ilustrasi seserahan (freepik.com/freepic.diller)

5. Lalu, untuk menyebut mempelai atau pengantin dalam bahasa Jawa merupakan "temanten"

ilustrasi pengantin (pexels.com/sergio souza)
ilustrasi pengantin (pexels.com/sergio souza)

6. Selanjutnya sebagai pengiring pengantin perempuan biasa disebut dengan istilah "pagar ayu" atau "domas"

ilustrasi pengantin dan pagar ayu (pexels.com/Carsten Vollrath)
ilustrasi pengantin dan pagar ayu (pexels.com/Carsten Vollrath)

7. Kemudian untuk penyebutan pengiring pengantin laki-laki merupakan "pagar bagus"  atau "manggolo"

ilustrasi pengantin pria dan pagar bagus(pexels.com/iam luisao)
ilustrasi pengantin pria dan pagar bagus(pexels.com/iam luisao)

8. "boyong manten" dalam bahasa Jawa adalah mengantarkan atau menyerahkan pengantin perempuan ke keluarga mempelai pria

ilustrasi membawa hantaran (pexels.com/Si Luan Pham)
ilustrasi membawa hantaran (pexels.com/Si Luan Pham)

Delapan istilah pernikahan dalam bahasa Jawa tadi apakah ada yang pernah kamu dengar sebelumnya? Bagi yang tertarik mempelajari bahasa Jawa, semoga artikel ini bisa membantu kamu untuk menambah kosakata, ya! Apalagi bagi kamu yang hendak menikah dengan pasangan dari suku Jawa, kudu banget belajar, nih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
murniawati wati
Editormurniawati wati
Follow Us