TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Macam Kata Ganti Orang Pertama Tunggal dalam Bahasa Minang

#ANGPOIN Ujung nama sendiri paling umum digunakan

Lesty Kejora (instagram.com/lestykejora)

Kita tahu, dalam bahasa Indonesia, kata ganti orang pertama tunggal di antaranya adalah saya, aku, dan gue. Ketiga kata tersebut memiliki penggunaan yang berbeda-beda tergantung konteks masing-masing. Jadi, ada yang terdengar formal dan ada pula yang santai.

Begitu pun pada bahasa Minang, daerah yang terkenal dengan rendangnya ini memiliki macam-macam kata ganti orang pertama tunggal yang penggunaannya mesti disesuaikan tergantung lawan bicara dan situasi. Ada apa saja? Mari simak ulasan berikut!

1. Aden 

Ilustrasi teman dekat (pexels.com/Helena Lopes)

Aden digunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya yang memang sudah akrab. Biasanya, kata ini lebih sering digunakan oleh antar teman laki-laki, tapi bukan berarti perempuan tidak menggunakannya.

Lawan dari aden atau penyebutan kata ganti orang keduanya adalah akau untuk perempuan dan waang untuk laki-laki. Kata ini cenderung agak kasar sehingga tidak boleh dipakai untuk berbicara pada orang tua atau guru.

Baca Juga: 6 Sapaan untuk Kakek dalam bahasa Minang, Mau Panggil yang Mana?

2. Denai 

Ilustrasi perempuan dan laki-laki (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penggunaan kata denai sedikit mirip dengan aden, hanya saja terdengar lebih halus. Biasanya ini digunakan oleh beberapa laki-laki ketika berdialog dengan teman perempuannya. Denai juga sering terdengar pada lagu-lagu Minang.

3. Awak 

Ratu Sikumbang (instagram.com/barbiequeen94)

Penggunaan awak serupa dengan ’aku’ pada bahasa Indonesia yang terdengar lebih sopan dan bisa digunakan dengan lawan bicara mana pun dalam kondisi nonformal. Namun, kadang awak bisa diartikan sebagai 'kita' dan bisa pula sebagai kata ganti orang kedua tunggal, tergantung konteks pembicaraan.

Lazimnya, kata ini digunakan sebagai kata ganti orang kedua atau 'kamu' oleh orang yang berbincang dengan lawan bicara yang lebih muda dan tidak ia ingat namanya. Contohnya seperti guru kepada murid.

4. Ambo 

Ilustrasi rapat (pexels.com/Christina Morillo)

Ambo hampir serupa dengan awak, tapi terdengar lebih formal, seperti ‘saya’ pada bahasa Indonesia. Sering digunakan oleh ustaz-ustaz yang berceramah dalam bahasa Minang atau jika ada acara-acara seperti rapat desa.

Baca Juga: 6 Kata Bahasa Minang dan Banjar Ini Sama tapi Berbeda Makna

Verified Writer

Addini Safitri

Hope what I share can be useful for you. Be my friend on Instagram: @addini_sft

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya