TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penjelasan Lengkap Tentang Macam Macam Mad dan Cara Membacanya

Huruf mad terbagi menjadi mad thabi'i dan mad far'i

ilustrasi Al-Qur'an (freepik.com/freepik)

Ketika membaca Al-Quran, sangat penting untuk mengetahui bagaimana setiap hukum bacaan tersebut. Salah satu hukum bacaan itu adalah mad. Ada macam-macam mad yang perlu diketahui. Secara bahasa, mad memiliki arti yaitu panjang. Sehingga, apabila menemui hukum bacaan mad ketika membaca Al-Quran, janganlah memendekkan bacaan tersebut.

Mad sendiri memiliki berbagai macam jenis.Berikut ini penjelasan lengkap tentang macam-macam mad.

1. Mad thabi’i

Mad thabi'i adalah hukum mad yang asli dan masih murni, dimana Mad artinya panjang dan Thabi'i artinya biasa. Mad thobi'i ini terjadi jika:

  • Huruf berharakat fathah yang bertemu dengan alif
  • Huruf berharakat kasrah yang bertemu dengan ya sukun
  • Huruf berharakat dhammah yang bertemu dengan waw sukun

Adapun cara membacanya yaitu harus panjang dua harakat yang disebut dengan satu alif. Berikut contohnya:

سمِيْعٌ  dibaca: Samii'un

يَقُوْلُ  dibaca: Yaquulu

كتَا بٌ  dibaca: Kitaabun

2. Mad far'i

Mad far’i dari segi bahasa memiliki arti cabang. Sedangkan dari istilahnya, mad far’i yaitu hukum bacaan yang merupakan tambahan dari mad asli. Panjang bacaannya sendiri yaitu dua setengah alif atau sama dengan 2, 4, atau 6 ketukan.

Mad far'i dibaca panjang karena adanya hamzah, sukun, tasydid, maupun waqaf. Sesuai dengan hal tersebut, mad far'i dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu mad lin, mad wajib muttasil, mad arid lissukun, mad jaiz munfasil, mad badal, mad tamkin, mad 'iwadh dan sebagainya.

3. Mad wajib muttasil

Mad wajib muttasil ini terjadi semisalnya mad thabi'i tadi bertemu dengan hamzah (ء) di dalam satu kata atau kalimat. Sehingga untuk cara membacanya maka wajib memanjangkan sampai 5 harakat atau yang setara dengan 2 setengah kali dari mad thabi'i yaitu dua setengah alif.

Contohnya seperti yang terdapat pada Surat Ad-Duha ayat 8:

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ 

Dibaca: wawa jadaka 'aaailang fa aghnaa

4. Mad jaiz munfasil

Mad jaiz munfasil akan terjadi jika mad thabi'i bertemu dengan hamzah (ء), akan tetapi hamzah ini terdapat di kalimat yang lain. Untuk jaiz sendiri memiliki arti boleh, sementara munfasil aritnya adalah terpisah.

Jika menemukan mad ini saat membaca alquran, maka diperbolehkan membacanya seperti mad wajib muttasil tadi. Akan tetapi, juga diperbolehkan seperti mad thabi'i.

Contohnya seperti yang terdapat pada surat Al-Kautsar ayat 1:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

Dibaca: Innaa a'thaiynaakal kautsar

5. Mad lazim muthaqqal kalimi

Mad lazim mutsahaqqal kalimi yaitu jika ada mad thabi'i yang kemudian bertemu dengan tasydid di dalam satu kata atau ayat. Untuk cara membaca mad ini harus panjang hingga tiga kali mad thabi'i atau diibaratkan sekitar 6 harakat.

Contohnya sebagai berikut:

ولا الضآلّين

Dibaca: Walad dhaalliiin

Baca Juga: Surat Yunus Ayat 69-91 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

6. Mad lazim mukhaffaf kalimi

Mad lazim mukhaffaf kalimi adalah mad yang terjadi apabila mad thabi'i bertemu huruf mati atau huruf sukun. Adapun cara membacanya yaitu dibaca sepanjang enam harakat.

Uniknya, di dalam Al-Quran sendiri, hanya terdapat dua Mad lazim mukhaffaf kalimi. Yaitu pada surat Yunus ayat 51 dan juga 91. Berikut bacaannya:

(51) أَثُمَّ إِذَا مَا وَقَعَ آمَنْتُمْ بِهِ ۚ آلْآنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ

(91) آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ

Dibaca: 

(51) A ṡumma iżā mā waqa'a āmantum bih, āl-āna waqad kuntum bihī tasta'jilụn

(91) āl-āna wa qad 'aṣaita qablu wa kunta minal-mufsidīn

7. Mad layyin

Mad layyin ini terjadi jika ada wawu (و) dan ya (ي) yang berharakat sukun beserta huruf sebelumnya memiliki harakat fathah dan kemudian di depannya lagi ada huruf yang dimatikan karena waqaf. Untuk cara membacanya yaitu membaca mad sepanjang 2, 4, atau 6 harakat.

Mad layyin ini hanya terjadi saat kondisi waqar atau berhenti saja. Berikut contohnya:

رَيْبٌ

Dibaca: roiib

8. Mad arid lissukun

Mad arid lissukun akan terjadi jika berhenti di akhir ayat sehingga mematikan huruf terakhir. Sedangkan sebelum huruf tersebut, terdapat mad thabi'i. Sehingga cara membuatnya ini dibagi lagi menjadi tiga macam:

  • Yang paling utama panjangnya dibaca seperti mad wajib muttasil yang setara dengan  6 harakat
  • Yang pertengahan maka panjangnya bisa dibaca hingga empat harakat yaitu, dua kali dari mad thabi'i
  • Yang pendek yaitu boleh dibaca sepanjang mad thabi'i saja, yaitu dua harakat

Contohnya yaitu:

سَمِيْعٌ

Dibaca: Samii'

9. Mad silah qasirah

Mad silah qasirah akan terjadi saat 'ha dhamir' ada di antara dua huruf hidup yang berbaris. Sehingga Anda harus membacanya dengan panjang seperti mad thabi'i.

Contoh bacaannya yaitu:

اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك لَهُ

Dibaca: Innahu kaana laa syariika lahh

10. Mad ‘iwadh

Mad 'iwadh ada jika terdapat fathatain yang telah ditemukan di waqaf atau pemberhentian di akhir ayat atau kalimat. Cara membaca mad 'iwadh ini juga seperti mad thabi'i. Tetapi bunyi dari fathatain dihilangkan dan dibaca seperti fathah biasa.

contohnya yaitu sebagai berikut:

عفواً غفوراً

dibaca: afwan ghafuraa

Baca Juga: Surat Ad-Duha Ayat 1-11 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

11. Mad badal

Mad badal terjadi apabila adanya hamzah yang lalu bertemu sebuah mad dalam satu kata. Sehingga, harus dibaca panjang seperti mad thabi'i.

Contohnya berikut ini:

قَالَ يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَائِهِمْ

Dibaca: Qaala yaa adama anbikhum bi asmaaihim ..

12. Mad lazim mukhaffaf harfi

Mad lazim mukhaffaf harfi ini terjadi saat membaca huruf tunggal pada permulaan surat dalam Al-Quran. Caranya yaitu dengan membacanya sepanjang 6 harakat dan tidak disertai dengan idgam. Huruf ain (ع) boleh dibaca 4 atau 6 harakat.

Contoh mad lazim mukhaffaf harfi, yaitu:

ن والقلم

Dibaca: nuun, wal qalami ...

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya