TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengertian Problem Based Learning Tujuan dan Karakteristikya

Membantu berpikir kritis

ilustrasi belajar (unsplash.com/Ed Us)

Problem based learning adalah metode pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari para peserta didik. Cara belajar ini telah diadaptasi di berbagai sekolah dan perguruan tinggi internasional karena dinilai cocok untuk peserta didik. 

Proses belajar mengajar (PBM) di bangku sekolah biasanya berpusat pada materi yang dijelaskan oleh seorang guru. Namun, proses transfer ilmu tersebut dianggap kurang maksimal dalam mendorong pemahaman siswa. Sehingga problem based learning mulai digunakan sebagai pengganti. 

Lalu, apa sebenarnya yang membuat problem based learning ini istimewa? Mari kita cari tahu jawabannya dengan mengenali seluk beluk problem based learning berikut ini.

1. Pengertian problem based learning

ilustrasi kuliah (Pexels.com/ Antony Trivet)

Problem based learning (PBL) bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia berarti "pembelajaran berbasis masalah". Para pakar mendefinisikan PBL sebagai metode belajar yang menggunakan masalah autentik sebagai studi kasus.

Misalnya dalam buku Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, M. Taufiq Amir menjelaskan bahwa problem based learning adalah model pembelajaran yang berfokus pada bagaimana pelajar mengidentifikasi isu pembelajarannya sendiri untuk memecahkan masalah

Dengan demikian, karakteristik utama PBL adalah menggunakan masalah di kehidupan nyata sebagai materi berlatih meningkatkan keterampilan berpikir kritis yang berguna untuk problem solving (pemecahan masalah). Setelah masalah terpecahkan, para pembelajar diharapkan mampu memahami konsep secara menyeluruh karena didasarkan pada konteks asli. 

2. Tujuan problem based learning

Ilustrasi belajar kelompok (Unsplash.com/Brooke Cagle)

Menurut Hendra Saputra dalam publikasi bertajuk Pembelajaran Berbasis Masalah, tujuan utama problem based learning bukan untuk memberi sebanyak mungkin pengetahuan pada pelajar, melainkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mencari solusi. 

Tujuan lain yang ingin dicapai dari PBL adalah terbentuknya kemampuan belajar mandiri untuk membangun pengetahuan dan keterampilan sosial. Tujuan ini dapat dicapai dengan mengolaborasikan informasi, strategi, dan sumber belajar yang mendukung penyelesaian masalah.

Baca Juga: 5 Manfaat Menerapkan Game-Based Learning

3. Karakteristik problem based learning

Ilustrasi belajar kelompok (pexels.com/Helena Lopes)

Karena berbasis masalah, PBL merupakan metode belajar yang dilakukan secara berkelompok agar terjadi suatu diskusi yang aktif. Rincian karakterisik yang disebutkan dalam buku Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning antara lain:

  • Penggunaan masalah di dunia nyata yang disajikan secara mengambang untuk memantik proses pembelajaran.
  • Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk dari beragam chapter materi dalam suatu bidang ilmu.
  • Kehadiran masalah ini membuat peserta didik merasa tertantang untuk mencari solusinya.
  • Mengutamakan kemandirian belajar (self directed learning).
  • Memanfaatkan sumber pengatahuan yang bervariasi, dan melakukan proses evaluasi pengetahuan.
  • Proses belajar dilakukan secara kolaboratif, kooperatif, dan komunikasi. Antar pelajara saling bertukar ilmu (peer teaching) dan melakukan presentasi materi.

4. Kelebihan dan kelemahan problem based learning

ilustrasi kuliah (pexels.com/Ivan Samkov)

Di dalam buku Problem Based Learning vs Sains Teknologi dalam Meningkatakan Intelektual Siswa karya Rasto dan Rego Pradana, ada beberapa daftar kelemahan dan kelebihan pembelajaran berbasis masalah. 

Kelebihan problem based learning yang fokus pada kemampuan pemecahan masalah antara lain:

  • Menjadi teknik bagus untuk memahami isi pelajaran.
  • Menantang kemampuan dan memberikan kepuasan ketika peserta didik dapat menemukan pengetahuan baru.
  • Meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik.
  • Membantu peserta didik dalam mentransfer pengetahuan untuk memahami masalah di kehidupan nyata.
  • Mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab dalam proses belajar dan melakukan evaluasi mandiri terhadap hasil dan prosesnya.
  • Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari. 
  • Mengembangkan minat peserta didik untuk terus menerus belajar sekalipun pendidikan formal telah berakhir.

Di samping manfaatnya yang telah diakui, problem based learning juga memiliki kelemahan seperti berikut:

  • Jika peserta didik tidak berminat atau tidak percaya diri dalam memecahkan masalah pembelajaran, mereka bisa merasa enggan untuk mencoba.
  • Keberhasilan proses belajar membutuhkan banyak waktu persiapan dan percobaan.
  • Tanpa pemahaman mengapa para peserta didik harus memecahkan masalah yang sedang dipelajari, mereka tidak akan belajar apa yang tidak ingin mereka pelajari.

Baca Juga: 5 Alasan Active Learning Bermanfaat untuk Siswa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya