TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sikap yang Harus Dihindari Saat Baru Mulai Menulis Artikel 

Sebanarnya harus gimana?

pixabay.com/lukasbieri

Di era kecanggihan teknologi saat ini, menulis apa yang kalian rasa bermanfaat bagi banyak orang sangatlah mudah kalian lakukan. Apalagi dengan banyaknya platform yang menyediakan fitur menulis, sehingga kalian bisa kapanpun menulis.

Namun, perlu kalian ingat ternyata 5 sikap ini harus dihindari ketika baru pertama menulis di media online. Apa saja? Yuk, kita bahas.

1. Tidak semua artikel yang kalian tulis akan dipublish editor

pixabay.com/markusspiske

Kalian mungkin bisa menulis sebanyak apapun artikel yang kalian rasa sudah cukup layak dibaca khalayak. Namun, proses editing tetap harus dilalui. Dari beberapa artikel kalian yang disubmit, mungkin hanya 1 atau 2 artikel yang berhasil terbit.

Alasannya beragam, mungkin masalah teknik penulisan atau sudah banyak artikel serupa yang sudah terbit. Jadi, jangan banyak berharap artikel yang kalian submit pasti publish. Fokuslah pada proses belajar yang harus kalian lakukan, agar memperbesar kemungkinan bisa diterbitkan.

Baca Juga: Jangan Dipersulit, Ini 5 Cara Jitu Menentukan Tema buat Nulis Artikel

2. Jangan menunggu sampai artikel terbit, baru nulis artikel baru

pixabay.com/StockSnap

Kalau sudah submit artikel, janganlah kalian menunggu hingga artikel itu diterbitkan, baru kalian mulai menulis artikel lainnya. Tetaplah terus menulis karena disini kalian masih baru dan butuh perkenalan ke editor. Karena, seperti yang sudah dibahas, artikel tidak selalu akan diterbitkan ketika kita mengirimkannya.

Jadi, teruslah menulis dengan memperbaiki teknik tulisan yang sesuai dengan gaya penulisan media di mana artikel kalian disubmit.

3. Malas membaca peraturan dan cara menulis di media tersebut

pixabay.com/Free-Photos

Justru seharusnya kalian harus rajin membaca dan melakukan research mandiri tentang artikel seperti apa sih yang berhasil diterbitkan oleh editor. Jangan malas membaca dan hanya mengeluh kenapa artikel kalian pending terus.

Alangkah lebih bijaknya, jika kita sendirilah yang berusaha mengerti kenapa sih artikelnya masih pending. Karena editor menerima ribuan artikel dalam seharinya dan gak mungkin memberikan komentar ke setiap penulis. 

4. Berhenti menulis ketika artikel di-reject oleh editor

pixabay.com/ArmOrozco

Biasanya kalau akhirnya kalian menerima notifikasi, eh hasilnya malahan kabar artikel kalian di-reject oleh editor. Nah, biasanya kalau mental kalian belum kuat, kenyataan ini malah bisa membuat kalian males nulis dan berpikir bahwa kalian gak passion. 

Please, jangan pernah berpikiran seperti ini. Setidaknya, editor sudah berhasil tertarik dan me-review artikel kalian dan memberikan catatan kenapa gagal publish. Perbaiki dan coba lagi, ya. 

Baca Juga: 5 Tips Jitu Membuat Judul Artikel yang Mengundang Banyak Pembaca

Verified Writer

Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya