TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Tips Membuat Tulisan yang Menarik, Baik Fiksi dan Nonfiksi

Jangan bosan untuk praktik langsung

ilustrasi penulis (pexels.com/Anete Lusina)

Menulis adalah gabungan antara bakat dengan latihan yang terus-menerus. Punya bakat menulis sebesar apa pun, dan punya tulisan yang bagus, jika kamu tidak melatih diri dengan serius melalui kegiatan baca tulis, hasilnya gak akan maksimal.

Sementara itu, kamu yang kurang berbakat dalam menulis juga tak perlu bersedih atau takut mencobanya. Latihan yang berkesinambungan pasti bisa membuatmu mampu menulis dengan lebih baik lagi. Supaya tulisanmu lebih menarik dan bikin pembaca betah menyelesaikannya, ikuti tipsnya berikut ini. 

1. Kalimat pendek lebih baik daripada kalimat panjang

ilustrasi penulis (pexels.com/cottonbro)

Kalimat yang terlalu panjang membuat pembaca mudah lelah dan kehilangan konsentrasi. Meski begitu, jangan sembarang memotong kalimat. Pastikan satu kalimat tetap menyampaikan suatu maksud. 

Jika kalimat yang dipendekkan malah kehilangan maknanya, berarti kamu perlu membuat kalimat baru yang lebih ringkas. Kalau kamu telanjur bikin kalimat sampai berbaris-baris, hindari asal membubuhkan titik di sana sini tanpa memikirkan keterbacaannya bagi orang lain.

Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Kualitas Tulisan, Sudah Coba yang Mana? 

2. Gunakan majas

ilustrasi penulis (pexels.com/Ron Lach)

Ada banyak sekali majas yang dapat digunakan dalam tulisanmu. Misalnya, majas hiperbola, personifikasi, dan sebagainya. Kalimat, 'copot jantungku mendengar berita perceraian mereka,' terasa lebih menarik daripada kamu sekadar menulis, 'kaget aku mendengar berita perceraian mereka.'

Penggunaan 'copot jantungku' lebih menggambar keterkejutan yang luar biasa. Secara emosi, pembaca akan lebih terpengaruh. Demikian pula pada kalimat, 'alangkah megahnya kota ini, setiap gedung bersaing merobek langit,' lebih imajinatif daripada kamu hanya menyebut gedung-gedungnya tinggi.

3. Perhatikan rima

ilustrasi penulis (pexels.com/Ron Lach)

Walaupun kamu tak sedang menulis sajak, memperhatikan rima akan membuat tulisanmu terdengar lebih indah ketika dibaca. Misalnya kalimat, 'Dia sudah lama pergi. Sampai sekarang pun kami belum tahu kapan ia akan pulang.'

Tanpa mengubah maksud dari kedua kalimat tersebut, akan lebih indah didengar apabila ditulis, 'Dia sudah lama pergi. Sampai kini pun kami belum tahu kapan ia akan kembali.' Ada harmoni yang tercipta dari pemilihan kata berakhiran 'i'. 

4. Seimbangkan dialog dengan narasi pada karya fiksi

ilustrasi penulis (pexels.com/Ron Lach)

Dalam karya fiksi baik dialog maupun narasi sama pentingnya. Keduanya akan saling mendukung untuk memperjelas jalan cerita.

Hindari dialog sampai beberapa halaman tanpa disisipi narasi. Gunakan narasi untuk menguatkan gambaran suasana dan isi batin tokoh.

Sebaliknya, karya fiksi tanpa dialog juga akan membuat pembaca bosan. Karakter tokoh dan berbagai peristiwa dapat diceritakan dengan narasi. Hanya saja, antartokoh jadi seperti tak ada interaksi nyata. Semua hanya berdasarkan pengamatan penulis.

5. Masih dalam karya fiksi, hayati perasaan dan pemikiran tokoh

ilustrasi penulis (pexels.com/Ron Lach)

Menjadi penulis fiksi harus mampu membagi diri sesuai jumlah tokoh yang ada dalam karyanya. Penulis tidak boleh memiliki kecenderungan memihak salah satu tokoh yang disukainya saja.

Ini akan menyulitkanmu menempatkan diri dalam perasaan dan pikiran tokoh-tokoh yang lain. Pembaca pun bakal merasakannya.

Walau tokoh dalam naskahmu banyak, semua seakan-akan punya cara berpikir dan merasa yang sama. Atau kamu hanya bisa menciptakan tokoh antagonis dan protagonis tanpa mampu menceritakan peristiwa dari sudut pandang tokoh yang jahat. Akibatnya, tulisanmu cenderung menghakimi tokoh antagonis dan berlebihan dalam membela bahkan memuja tokoh protagonis.

6. Tambahkan ilustrasi jika diperlukan

ilustrasi penulis (pexels.com/Ron Lach)

Ilustrasi tidak hanya dibutuhkan dalam buku cerita anak. Dalam artikel atau buku nonfiksi pun ilustrasi membantu pembaca untuk lebih memahami tulisan. Begitu juga dalam novel dewasa, ilustrasi dapat ditambahkan.

Kamu bisa menyisipkan satu ilustrasi di tiap bab novel. Keuntungannya, ilustrasi tersebut membantu pembaca mengimajinasikan ceritamu lebih sesuai dengan keinginanmu.

Kamu bisa berkolaborasi dengan teman yang jago menggambar. Jangan lupa pilih adegan yang paling penting dalam bab tersebut.

7. Jujur dengan minat serta cara pandangmu

ilustrasi penulis (pexels.com/Miriam Alonso)

Kamu boleh mempelajari seluruh jenis tulisan dan tema-tema yang dapat diangkat. Akan tetapi ketika kamu ingin menghasilkan karya, lambat laut mengerucutlah pada jenis dan tema yang disukai. Ini bakal bikin proses menulis lebih mudah serta menyenangkan.

Bahkan bila minatmu berbeda dari tulisan-tulisan yang banyak diminati pembaca, jangan lantas kamu tak pernah menuliskannya. Jika mampu, buatlah tulisan yang sesuai dengan selera pasar untuk meraup penghasilan besar sekaligus tetaplah menulis sesuai minat aslimu guna mendapatkan kepuasan batin.

Selain jujur terhadap minat sendiri, tidak sekadar menulis ulang pandangan orang lain juga penting. Miliki dan keluarkan pandanganmu sendiri atas tema yang ditulis. Karyamu bakal lebih orisinal.

Baca Juga: 7 Tips Ini Bantu Ciptakan Ide Kreatif dalam Menulis

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya