5 Hal Sepele yang Bisa Membuat Bahasa Daerah Semakin Punah
Mari lestarikan bahasa daerah kita
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanggal 21 Februari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu secara internasional. Bahasa daerah di Indonesia dikenal juga dengan bahasa ibu yang merupakan ciri khas masyarakat lokal di Indonesia dalam berkomunikasi dan berinteraksi sehari-hari. Semakin hari rasanya semakin jarang mendengarkan bahasa asing dijadikan alat komunikasi dalam kehidupan.
Untuk itu, kita bukan hanya berusaha untuk melestarikan bahasa daerah, namun juga harus menghindari beberapa penyebab yang bisa membuat bahasa daerah berubah status menjadi punah. Berikut lima hal sepele yang harus dihindari demi melestarikan bahasa daerah di Indonesia.
1. Orangtua tidak mengajarkan bahasa daerah kepada anaknya sejak kecil
Bahasa daerah termasuk dalam lingkup bahasa ibu yang mulai diperkenalkan sejak seseorang lahir. Untuk itu, sebaiknya bahasa daerah mulai diajarkan dalam lingkungan terkecil dahulu yakni keluarga.
Orangtua harus lebih semangat dalam mengajarkan penuturan bahasa daerah beserta nilai-nilai budaya Indonesia kepada anak sejak masih kecil. Karena kemampuan verbal anak bisa dilatih saat masa perkembangannya di usia kanak-kanak.
Baca Juga: Hari Bahasa Ibu Internasional, Ini 6 Cara Lestarikan Bahasa Daerah
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Manfaat Mengenalkan Si Kecil Bahasa Jawa Krama Sebagai Bahasa Ibu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.