10 Oktober Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Sejarahnya
Kesehatan mental bukan soal yang sepele
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, isu tentang kesehatan jiwa atau kesehatan mental sangat sering dibahas, apalagi semenjak pandemik COVID-19. Kesehatan jiwa punya arti sebagai kondisi yang memiliki perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang ideal dari dalam diri dan keadaan tersebut selaras dengan orang lain.
Menjadi masalah penting, organisasi Kesehatan Mental Dunia, yaitu World Federation of Mental Health, mencetuskan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dan diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Peringatan ini telah berlangsung sejak tahun 1992.
Lantas, bagaimana sejarah terbentuknya Hari Kesehatan Jiwa Sedunia? Berikut ini ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Seberapa Besar Sih Pengaruh Media Sosial Pada Kesehatan Mental?
1. Sejarah terbentuknya Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992 berdasarkan inisiasi Wakil Sekretaris Jenderal World Federation of Mental Health (WFMH), Richard Hunter. Semenjak itu, peringatan ini jadi agenda tahunan WFMH.
Tujuan awal peringatan ini adalah untuk mengampanyekan dan mendidik masyarakat soal kesehatan mental dengan berbagai isu yang relevan dengan kesehatan jiwa. Kampanye itu tentu langsung dilakukan pada tahun-tahun awal peringatan ini.
Menginjak 3 tahun pertama, kegiatan utama yang dilakukan pada perayaan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia adalah mengadakan siaran televisi selama 2 jam secara global melalui satelit badan informasi AS dari studio di Talahassee, Florida.
Negara-negara yang terlibat dalam kegiatan itu di antaranya adalah Australia, Chili, Inggris, Zambia, dan Swaziland yang melalui panggilan telepon. Selain itu, ada Jenewa, Atlanta, dan Meksiko yang hadir melalui rekaman yang telah diambil sebelum acara.
Baca Juga: 5 Tips Detox Media Sosial untuk Kesehatan Mental Kamu