TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

15 Oktober Hari Hak Asasi Binatang 2023: Begini Sejarahnya

Hewan juga berhak diperlakukan dengan baik

ilustrasi kawanan gajah (freepik.com/Wirestock)

Di bumi, manusia hidup berdampingan dengan hewan dan tumbuhan. Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna, bukan berarti manusia bisa sewenang-wenang memperlakukan makhluk hidup lain. Sayangnya, kekerasan dan penganiayaan masih terjadi, terlebih kepada hewan.

Sekalipun tak mampu berbicara atau mengadu, binatang dapat merasakan sakit. Keberadaan mereka sebagai sesama makhluk hidup harus tetap dihargai. Maka dari itu, peringatan Hari Hak Asasi Binatang yang jatuh pada 15 Oktober pun dicetuskan.

Bagaimana sejarah dari peringatan yang satu ini? Yuk, langsung simak ulasannya di bawah ini!

Baca Juga: 6 Fakta Hewan Ini Akan Membuat Kamu Merasa Terganggu 

1. Sejarah Hari Hak Asasi Binatang

ilustrasi anjing (Freepik.com/rawpixel.com)

Penetapan 15 Oktober sebagai Hari Hak Asasi Binatang didasari oleh Universal Declaration on Animal Welfare (UDAW) atau 'Deklarasi Universal tentang Kesejahteraan Hewan'. Deklarasi ini merupakan sebuah kesepakatan yang mengakui bahwa hewan itu hidup dan dapat menderita.

Di samping itu, UDAW juga berusaha untuk menghormati kebutuhan akan kesejahteraan hewan serta mengakhiri kekejaman terhadap hewan untuk selamanya. Penetapan hari spesial ini tentu tak terlepas dari kenyataan bahwa perlakuan tidak bermoral serta eksploitasi masih kerap dialami sebagian besar hewan. Hal ini meliputi diternakkan secara tidak baik, pemotongan hewan secara sadis untuk bahan makanan, penyiksaan secara fisik, hingga perusakan habitat di alam liar.

Kondisi memprihatinkan ini lantas menggerakkan sejumlah aktivis untuk membela kesejahteraan para hewan. Di sinilah mereka mulai menyuarakan bahwa, sama seperti manusia, binatang juga memiliki hak asasi.

Berdasarkan laman PETA, pendukung hak asasi binatang percaya bahwa hewan memiliki sebuah nilai yang melekat, yakni nilai untuk terlepas dari pemanfaatan manusia. Mereka juga meyakini bahwa setiap makhluk yang memiliki keinginan untuk hidup berhak untuk terbebas dari rasa sakit dan penderitaan.

Dari sini, bisa kita lihat bahwa peringatan Hari Hak Asasi Binatang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa binatang juga memiliki hak asasi. Ini berarti, mereka juga berhak untuk hidup bebas tanpa penderitaan layaknya manusia.

2. Setiap hewan memiliki hak asasi

ilustrasi alpaka (Pixabay.com/Johnnys_pic)

Mungkin, ada yang bertanya-tanya, apa itu hak asasi binatang? Dikutip dari laman The Humane League, hak asasi binatang adalah prinsip-prinsip moral yang didasarkan pada keyakinan bahwa hewan nonmanusia juga berhak untuk hidup sesuai keinginannya, tanpa tunduk pada keinginan manusia.

Merujuk pengertian di atas, artinya hewan tak boleh lagi digunakan untuk

  • keperluan eksperimen;
  • dibiakkan dan dibunuh untuk bahan makanan, pakaian, atau obat-obatan;
  • diburu;
  • dikurung dalam kebun binatang;
  • ditangkap untuk keperluan hiburan (misal, sirkus); hingga
  • dimanfaatkan tenaganya untuk membantu manusia (misal, membajak sawah atau sebagai kendaraan).

Argumen tersebut sejatinya bersumber pada satu alasan, yaitu rasa sakit. Hal ini seperti yang disebutkan oleh Richard Ryder dalam bukunya Painism: A Modern Morality.

Ia berpendapat bahwa zaman sekarang, rasa sakit telah menjadi tolok ukur moralitas. Maksudnya, di saat manusia tak ingin disakiti, maka hal yang sama juga berlaku bagi para binatang.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa memasukkan hewan dalam lingkup moralitas merupakan sebuah langkah revolusioner. Untuk itu, perlu diciptakan undang-undang yang dapat melindungi dan menjamin kehidupan para hewan.

Akan tetapi, pendapat bahwa hewan juga mempunyai hak asasi menimbulkan sejumlah perbedaan pendapat. Sementara argumen para advokat hak asasi binatang cukup masuk akal, BBC melansir, golongan yang kurang setuju menyanggah dengan alasan bahwa

  • hewan tidak berpikir;
  • hewan tidak benar-benar sadar;
  • hewan diciptakan di bumi untuk melayani manusia;
  • hewan tidak memiliki jiwa; dan
  • hewan tidak berperilaku sesuai moral.

Baca Juga: 16 September Hari Ozon Internasional: Sejarah dan Bahayanya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya