20 Oktober Hari Osteoporosis Sedunia: Begini Sejarah dan Faktanya
Mari jaga kesehatan tulang sejak dini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tulang memiliki banyak fungsi, mulai dari menopang hingga membantu pergerakan tubuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatannya sedari dini agar terhindar dari berbagai macam penyakit tulang, salah satunya osteoporosis.
Osteoporosis sendiri merujuk pada sebuah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan keropos. Bahkan, ketika seseorang mengalami kondisi ini, sekadar bersin saja mampu menyebabkan tulang patah.
Supaya makin banyak orang yang sadar akan bahaya osteoporosis, dijadikanlah tanggal 20 Oktober sebagai World Osteoporosis Day (WOD) atau Hari Osteoporosis Sedunia. Mau tahu tentang sejarahnya? Yuk, langsung scroll ke bawah!
Baca Juga: Bukan Cuma Osteoporosis, Ini 6 Penyakit Tulang yang Perlu Diwaspadai
1. Sejarah Hari Osteoporosis Sedunia
Ketika tulang merapuh, kegiatan sehari-hari bakal sangat terganggu. Pergerakan sedikit saja mampu menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Akibatnya, seseorang yang menderita osteoporosis akan mengalami penurunan kualitas hidup, beban keuangan, hingga kecacatan.
Meski dampak yang ditimbulkan cukup serius, osteoporosis masih dianggap remeh sebelum tahun 1994. Agar kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tulang meningkat, Perhimpunan Osteoporosis Nasional Inggris—didukung oleh Komisi Eropa—menggelar peringatan Hari Osteoporosis Sedunia pertama pada tahun 1996 di Inggris dengan tema "Love Your Bones, Protect Your Future" ('Cintai Tulangmu, Lindungi Masa Depanmu').
Kemudian pada tahun 1998, dibentuklah sebuah organisasi yang secara khusus berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat tentang osteoporosis. Organisasi itu adalah Yayasan Osteoporosis Internasional (IOF).
IOF sendiri merupakan gabungan dari dua organisasi, yakni Yayasan Eropa untuk Osteoporosis (EFFO)—sudah ada sejak 1987—dan Federasi Internasional Masyarakat tentang Penyakit Kerangka (IFSSD)—didirikan pada 1995. Bergabungnya kedua organisasi tersebut memungkinkan pengadaan sumber daya bagi ilmuwan dunia, dokter, dan organisasi advokasi kesehatan lainnya yang turut memerangi osteoporosis dapat menjadi lebih baik.
Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga ikut mensponsori perayaan Hari Osteoporosis Sedunia oleh IOF pada akhir tahun 90-an. Salah satu acara terpenting dalam peringatan kesehatan tulang yang satu ini adalah pengecekan kepadatan tulang.
Baca Juga: 1 Oktober Hari Lanjut Usia Internasional: Sejarah dan Tujuan