TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puasa 2023 Tanggal Berapa? Berikut Jadwal Ramadhan 2023

Apakah kamu siap menyambut Ramadan bulan Maret nanti?

ilustrasi menyambut ramadan (pexels.com/Thirdman)

Memasuki tahun 2023, banyak orang terutama umat Islam bertanya-tanya kapan puasa dimulai. Bulan suci yang hanya hadir satu tahun sekali ini, sangat ditunggu-tunggu karena punya segudang kemuliaan dan jadi tempat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Lalu, berapa hari lagi puasa? Penjelasan di bawah ini akan menjawab pertanyaanmu. So, simak sampai habis, ya!

1. Tentang bulan Ramadhan

Ilustrasi Membaca Al-Qur'an(IDN Times/Besse Fadhilah)

Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan yang penuh berkah dan kemuliaan bagi umat Islam. Di bulan suci ini, Allah mengikat para setan, pintu surga dibuka selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup, dan ada satu malam yang bernilai lebih baik daripada seribu bulan, yaitu malam lailatul qadar.

Selain itu, setiap umat muslim diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh. Perintah tersebut tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

"Ya ayyuhallazina amanu kutiba ‘alaikumussiyamu kama kutiba ‘alallazina ming qablikum la’allakum tattaqun."

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

2. Bagaimana metode penentuan awal Ramadhan?

Tim Hilal BMKG mengamati matahari terbenam menggunakan teleskop saat melakukan pemantauan hilal di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Senin (12/4/2021). Pemantauan hilal tersebut dilakukan untuk menentukan awal Ramadhan 1442 H (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Untuk menentukan awal Ramadhan, ada dua metode yang bisa digunakan, yaitu rukyatul hilal (pengamatan) dan metode hisab (perhitungan). Bagaimana memahaminya?

Rukyatul hilal adalah kegiatan mengamati ketampakan hilal atau fase bulan sabit saat matahari terbenam menjelang awal Ramadhan pada kalender Hijriah. Aktivitas ini dapat dilakukan dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantuan teleskop.

Sedangkan hisab, yaitu perhitungan secara matematis dan astronomis yang berfungsi menentukan posisi bulan pada awal bulan puasa pada kalender Hijriah. Kedua metode tersebut bisa saling menggantikan atau juga saling melengkapi.

Namun, metode tersebut sama-sama bersifat prediksi, sehingga keakuratannya juga belum pasti. Terutama metode rukyat, pengamat harus benar-benar yakin atas apa yang dilihat agar tidak salah saat mengumumkan awal bulan puasa.

Baca Juga: 5 Hal yang Membatalkan Puasa dan Membuat Puasa Jadi Tidak Sah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya