TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suku Bangsa: Pengertian, Ciri, hingga Contohnya di Indonesia

Setiap suku bangsa punya budaya masing-masing

ilustrasi suku Papua (Unsplash.com/Bob Brewer)

Bhinneka Tunggal Ika, itulah julukan yang mencerminkan Indonesia. Pasalnya, Indonesia punya keberagaman suku bangsa yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Meskipun punya bahasa dan budaya yang berbeda, tapi tetap satu kesatuan sebagai negara.

Menurut situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2010 saja Indonesia sudah punya sekitar 1.340 suku bangsa, lho. Suku Jawa bahkan jadi populasi terbesar, setidaknya menguasai sebanyak 41 persen dari total populasi penduduk Indonesia.

Lantas, apa itu suku bangsa dan bagaimana cara terbentuknya? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Pengertian suku bangsa

ilustrasi ragam suku bangsa (unsplash.com/Rendy Novantino)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. Jika dilihat dari pengertian KBBI, suatu suku bangsa bisa dilihat berdasarkan bahasa yang dipakai.

Sedangkan menurut Koentjaraningrat, pakar sosiologi dari Indonesia, suku bangsa adalah kelompok manusia yang bersatu dalam budaya secara sadar dan juga terikat identitas. Kesadaran dan identitas ini pada akhirnya dapat memperkuat kesatuan antarmasyarakat.

Dari dua pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa suku bangsa itu terdiri dari anggota-anggota yang punya identitas sama, baik itu dari garis keturunan, agama, sampai bahasa yang sama. Dari sanalah akhirnya muncul keberagaman suku-suku di dunia, termasuk Indonesia sendiri.

Baca Juga: Suku Bangsa dan Kaitannya dengan Rasa Persatuan Antar Kelompok

2. Ciri-ciri suku bangsa

potret suku Baduy (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Kelompok yang mendeklarasikan dirinya sebagai suatu suku bangsa bukanlah tanpa alasan. Ada hal-hal yang mendasarinya, yaitu:

  • Adanya kesamaan budaya
  • Punya nilai dan norma dasar yang diakui bersama
  • Kesamaan bahasa
  • Kesamaan perilaku
  • Kesamaan ciri-ciri fisik
  • Kesamaan agama

Individu yang dilahirkan dalam keluarga suatu suku bangsa, mau tak mau harus hidup dengan mengikuti aturan pada budaya suku bangsanya. Dengan begitu, ia akan menjadi sosok yang diinginkan oleh konsep budayanya dan punya identitas sebagai suku tersebut.

3. Faktor terbentuknya suatu suku bangsa di dunia

Ilustrasi Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Bukan hanya ciri-ciri suku bangsa, inilah faktor penyebab adanya keberagaman suku bangsa di dunia:

1. Ciri fisik yang berbeda

Setiap suku bangsa pasti punya ciri fisik yang berbeda dengan bangsa lainnya. Misalnya, bangsa Afrika memiliki kulit sawo matang hingga gelap, sedangkan bangsa Eropa berkulit putih kemerahan.

Tak hanya itu, perbedaan tinggi badan pun jadi salah satu cirinya. Contohnya, orang Asia terlihat lebih pendek daripada orang-orang Eropa.

2. Perbedaan bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling penting dalam kehidupan. Perbedaan bahasa jadi salah indikator adanya keberagaman suku bangsa di dunia. Misalnya, bahasa Inggris di Amerika Serikat dan Inggris punya logat atau cara pengucapan yang berbeda.

3. Kebudayaan yang berbeda

Kebudayaan merupakan sebuah cerminan dari suku bangsa itu sendiri. Biasanya, bisa dilihat dalam bentuk adat istiadat, tata krama, norma sosial, produk kesenian, dan sebagainya.

4. Punya tempat tinggal masing-masing

Tiap suku bangsa dipastikan memiliki wilayah domisili atau tempat tinggal sendiri. Meskipun kini mudah diakses berkat transportasi yang semakin canggih, setiap suku bangsa akan tetap punya wilayahnya sendiri. Misalnya, Suku Baduy bermukim di wilayah Pulau Jawa sedangkan Suku Batak mendiami Pulau Sumatera.

4. Jenis-jenis kelompok kekerabatan di Indonesia

ilustrasi pernikahan dengan adat Minang (instagram.com/morden.co)

1. Patrilineal

Sistem patrilineal adalah sistem keturunan yang mengikuti garis ayah. Artinya, posisi anak laki-laki lebih tinggi daripada perempuan dan lebih diharapkan kehadirannya dalam keluarga.

Pada sistem ini, jika anak laki-laki menikah, maka sang istri akan mengikuti sistem kekerabatan suami. Suku di Indonesia yang menganut sistem patrilineal contohnya Batak, Bali, dan Ambon.

2. Matrilineal

Matrilineal merupakan sistem kekerabatan atau garis keturunan yang berasal dari ibu. Dalam keluarga, kedudukan anak perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Ketika sang anak menikah, maka suami akan mengikuti keluarga istrinya. Bukan hanya itu, dalam pembagian warisan pun, anak perempuan akan lebih diutamakan. Suku yang menganut sistem ini adalah Suku Minangkabau dan Semando.

3. Parental

Sistem kekerabatan parental adalah sistem keturunan berdasarkan garis keturunan dari kedua orangtua. Artinya, posisi sang anak tidak dibedakan dalam keluarga, baik itu anak perempuan atau laki-laki.

4. Extended family (keluarga besar)

Kelompok ini adalah kerabat yang terdiri dari keluarga inti, tetapi tinggal dalam rumah yang berbeda dan masih dalam lingkungan yang sama.

5. Kindred (sanak saudara)

Yaitu keluarga yang bertemu atau berkumpul antaranggota kerabat pada waktu-waktu tertentu saja, contohnya pada perayaan Hari Raya Idulfitri.

6. Clan

Sistem ini merupakan gabungan dari keluarga besar yang anggotanya berasal dari satu nenek moyang, yang diikat berdasarkan garis keturunan pihak kerabat laki-laki atau perempuan.

7. Phratry

Merupakan kelompok keturunan unilineal (patrilineal atau matrilieal) yang terdiri atas dua atau lebih yang mengakui berhubungan sebagai kerabat.

8. Moiety

Kelompok ini melakukan hasil pembagian masyarakat menjadi dua bagian atas dasar keturunan.

Baca Juga: Mengenal Suku-Suku di Sulsel: dari Bugis hingga Konjo

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya