TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Contoh Cerita Fantasi serta Strukturnya, Cocok buat Referensi!

Cerita yang merujuk pada imajinasi dari penulisnya

ilustrasi membaca teks cerita fantasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah kamu gemar menonton film Harry Potter atau The Chronicles of Narnia? Nah, film-film tersebut dibuat berdasarkan novel yang ditulis dari hasil imajinasi penulisnya. Teks ini berisi tentang sesuatu yang tidak nyata atau imajinasi yang disebut teks cerita fantasi.

Bahkan, tokoh dan latar yang diciptakan oleh penulis tak ada di dunia nyata atau modifikasi dari dunia nyata, lho! Nah, agar kamu lebih memahami mengenai teks cerita fantasi, inilah sederet contoh serta strukturnya dari berbagai sumber. 

1. Contoh teks cerita fantasi "Timun Mas"

ilustrasi membaca (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orientasi:

Alkisah, ada seorang janda yang tidak mempunyai anak bernama Mbok Srini. Saat pergi ke hutan, ia didatangi raksasa yang memberinya biji timun. Raksasa tersebut mengatakan kalau ia akan mempunyai anak lewat biji timun tersebut.

Komplikasi:

Mbok Srini pulang dan menanam biji timun itu. Setelah beberapa waktu, tanaman timunnya hanya berbuah satu. Warnanya emas. Ia membelah buah tersebut dan kaget karena isinya bayi perempuan. Anak itu diberi nama Timun Mas.

Singkat cerita, Timun Mas sudah dewasa. Suatu malam, Mbok Srini bermimpi didatangi raksasa. Raksasa tersebut akan menjemput Timun Mas seminggu lagi. Mbok Srini takut, lalu menemui petapa sakti. Petapa itu memberikan empat bungkusan kecil berisi biji timun, jarum, garam, dan terasi.

Pada hari yang ditentukan, Mbok Srini meminta Timun Mas pergi. Raksasa mengejarnya. Timun Mas membuka bungkusan pertama. Seketika, sekelilingnya menjadi ladang timun dan menghambat sang Raksasa.

Begitu akan tertangkap lagi, Timun Mas membuka bungkusan kedua. Dalam sekejap, sekelilingnya menjadi rerimbunan pohon bambu yang runcing. Raksasa terus mengejar meski terluka.

Timun Mas membuka bungkusan ketiga. Daerah sekitarnya menjadi lautan luas. Namun, raksasa itu bisa melewatinya. Dengan ketakutan, Timun Mas melempar bungkusan terakhir. Sekelilingnya berubah menjadi lautan lumpur yang mendidih. Raksasa pun tercebur dan tewas. 

Resolusi:

Selamatlah Timun Mas. Ia menemui ibunya dan mereka hidup bahagia.

2. Contoh teks cerita fantasi "Pensil Ajaib"

ilustrasi membaca teks cerita fantasi (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Orientasi:

Laila adalah seorang gadis miskin yang pandai. Sebagian waktunya ia gunakan untuk belajar dan membantu orang tuanya. Selain itu, Laila juga suka menghabiskan waktunya untuk menggambar.

Sayangnya, kini ia tidak dapat menggambar lagi karena pensil yang dimilikinya sudah hampir habis dan sangat pendek sehingga tidak dapat digunakan lagi. Laila juga tidak bisa membeli pensil baru karena tidak memiliki cukup uang.

Komplikasi:

Dalam kesehariannya, Laila membantu orang tuanya memunguti plastik yang ada di jalan. Saat mengambil plastik, ia menemukan sebuah pensil yang tergeletak di jalan. Laila mengambilnya dengan senang karena bisa menggambar lagi sepulang mencari plastik.

Saat di rumah, Laila mulai mengeluarkan pensil yang ia temukan di jalan. Laila mencoba menggambar bunga di kertasnya. Alangkah kagetnya ketika selesai menggambar, tiba-tiba gambar itu jadi bunga sesungguhnya dan tergeletak di atas kertas tempat ia menggambar.

Laila merasa kaget dan tidak percaya. Ia mulai menggambar ayam untuk memastikan apakah yang ia lihat memang nyata. Sesaat setelah ia menggambar ayam, alangkah kagetnya tiba-tiba di hadapannya ada seekor ayam hidup yang berkokok sangat kencang.

Kini ia menyadari bahwa ia memiliki sebuah pensil ajaib. Dengan sigap, ia segera menggambar berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh keluarganya. Ia menggambar beras, makanan, lauk-pauk, uang, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Resolusi:

Saat orang tua Laila datang, alangkah kagetnya mereka melihat rumah dipenuhi banyak benda yang mereka butuhkan. Ibunya hampir menangis karena merasa sangat bahagia kebutuhan mereka dapat tercukupi.

Meski begitu, Laila menggunakan pensil ajaibnya dengan bijak. Ia tidak sembarangan menciptakan benda dengan pensil ajaibnya. Ia tahu bahwa bersikap berlebihan nantinya akan menimbulkan petaka baik untuk dirinya maupun dengan keluarganya.

3. Contoh teks cerita fantasi "Liliput dan Semut"

ilustrasi membaca cerita inspiratif (pexels.com/cottonbro)

Orientasi:

Hujan mengguyur Desa Worfis sedari pagi. Sudah tentu tanah menjadi lebih becek dan lembap. Di kolong rumah panggung tua yang sudah tak berpenghuni, hiduplah keluarga liliput yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang bernama Rieta. Ukuran mereka hanya sebesar jari kelingking orang dewasa.

Hari ini adalah hari yang berat bagi mereka. Keluarga itu harus menyingkirkan barang agar tidak terkena banjir.

Komplikasi:

Lalu, gerombolan semut tiba-tiba datang melintasi kolong rumah mereka. Semut-semut pun merasa kedinginan, namun mencoba permisi untuk meneduh di kolong rumah tersebut.

Merasa kasihan, ayah Rieta pun mengizinkannya. Tapi, semut-semut itu malah mengambil percikan madu milik ibu Rieta. Sontak Rieta pun menegurnya.

“Mengapa kalian tidak sopan sekali?”

“Kami hanya menyicipinya sedikit, memastikan bahwa itu ialah madu.”

“Bilang saja kalian mau mencobanya.”

Ibu Rieta pun merasa kecewa. Mereka mulai mengusir semut-semut tersebut dari rumahnya.

Tetua semut meminta maaf atas kelakuan anak buahnya yang lancang dan berusaha untuk meminta izin kembali agar gerombolan semut tetap meneduh di rumahnya.

Karena hujan justru semakin lebat, ayah Rieta memaafkannya. Semut-semut itu dibiarkan lebih lama meneduh di kolong rumah.

Resolusi:

Menjelang matahari terbenam, hujan pun berhenti. Kumpulan semut pun berpamitan kepada Rieta dan keluarganya.

Sebagai tanda terima kasih, keluarga liliput itu pun diberikan permata kecil berwarna lazuardi. Rieta sangat senang melihatnya. Ia pun menggunakan permata tersebut untuk dijadikan liontin di kalungnya.

Baca Juga: Contoh Naskah Pidato Perpisahan di Tempat Kerja, buat yang Resign!

4. Contoh teks cerita fantasi "Aladin"

ilustrasi membaca teks cerita fantasi (pexels.com/cottonbro)

Orientasi:

Pada zaman dahulu di Kota Persia, hiduplah seorang anak lelaki miskin baik hati bernama Aladin. Ia sedang melakukan perjalanan bersama pamannya yang tamak untuk merantau ke kota. Di tengah perjalanan, pamannya meminta Aladin untuk masuk ke suatu lorong.

“Masuklah, di sana kau bisa mengambil harta sepuasmu. Hanya tolong, ambilkan aku lampu,” kata paman Aladin.

Aladin didorong oleh pamannya hingga terperosok ke suatu lorong yang gelap. Saat Aladin menyusuri lorong tersebut, ia dikagetkan dengan tumpukan emas dan berlian. Aladin sangat takjub sekaligus bingung mengapa harus dia yang mengambil dan bukan pamannya.

Komplikasi:

Saat akan mengambil sebanyak-banyaknya, ia kemudian ingat pesan ibunya bahwa jangan tamak. Kemudian, ia memutuskan untuk mengambil sebuah lampu saja dan satu butir berlian untuk ibunya. Saat ia akan keluar lorong, alangkah terkejutnya Aladin bahwa jalan tempat ia terperosok tadi sudah tertutup.

Aladin merasa sedih dan termenung. Ia duduk di dekat tumpukan emas dan tidak sengaja menggosok-gosok lampu yang dibawanya. Tiba-tiba keluar jin yang berkata, “Hahaha... Hai, Aladin! Aku punya tiga permintaan yang bisa aku kabulkan. Pergunakanlah sebijaknya.”

Resolusi:

Aladin kebingungan, tetapi juga sangat senang. Akhirnya, ia meminta untuk dipulangkan. Dua permintaan lainnya ia gunakan untuk menolong keluarganya dan orang-orang di sekitarnya. Aladin dan ibunya hidup bahagia selamanya.

5. Contoh teks cerita fantasi "Cermin Ajaib"

ilustrasi membaca teks cerita fantasi (pixabay.com/Pexels)

Orientasi:

Pagi itu, Sinta sedang malas-malasnya untuk bangun dan bersiap ke sekolah karena semalam pekerjaan rumahnya baru ia selesaikan sekitar pukul 11 malam. Ia baru mampu membuka sebelah mata dan mengintip jam weker.

Namun, seketika perhatiannya teralihkan oleh handphone yang berkedip. Ia mengambilnya, lalu menemukan bahwa ternyata Rama telah membalas pesan WhatsApp-nya. Saat itu pula, Sinta tiba-tiba beranjak dari kamarnya dan lekas bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Hal tersebut sebetulnya tidak mengherankan. Diam-diam, selama ini Rama adalah tambatan hati Sinta. Ia mengidolakan Rama karena Rama adalah anak yang ramah, sopan, dan berprestasi di sekolah.

Meski masih duduk di bangku kelas 10 SMA, Sinta sudah mulai belajar berdandan. Meski begitu, dandanan yang ia kenakan tidak berlebihan dan lebih berlandaskan menjaga kesehatan wajah saja. Jadi, salah satu persiapannya ke sekolah adalah dengan mengaplikasikan lip gloss ke bibirnya.

Namun, pagi itu, ia tidak dapat menemukan cermin kecil yang biasa ia gunakan untuk berdandan. Ia pun terus mencari hingga akhirnya berpapasan dengan ibunya yang sedang sibuk di dapur.

"Ma…, Mama liat cermin bedak Sinta gak?" tanya Sinta.

"Gak, Sinta. Ini sudah terlalu siang, lho! Kenapa kamu belum berangkat juga, nanti telat?" balas ibunya.

"Iya, Ma, tapi kan Sinta belum pake lip gloss."

"Pakai cermin di lemari kamu aja, Sin," ujar mamanya.

"Gak bisa, Ma. Gak kelihatan, mesti deket," balas Sinta sambil mengeluh.

"Ya udah, pakai cermin bedak mama aja. Kamu ambil sendiri di kamar mama, di meja rias."

Komplikasi:

Sinta lantas beranjak ke kamar ibunya dan segera menghampiri meja rias. Saat menghampiri, Sinta melihat deretan peralatan makeup. Namun, ia tidak menemukan cermin bedak kepunyaan ibunya.

Ia akhirnya mencoba mencarinya di laci meja itu. Ia menemukan cermin kecil yang agak kusam dan tampak terlihat sudah berumur. "Nah, ini aja deh, bisa," gumamnya dalam hati.

Namun, ketika ia bercermin, bukan wajahnya yang tampak. Sinta sontak kaget dan membalikkan cermin itu ke atas meja. Jantungnya berdebar kencang dan sedikit napasnya berpacu tak terkendali.

"Mungkin cuma salah lihat," ia menenangkan pikirannya. Tak lama dengan sedikit keraguan, ia membalikkan cermin itu lagi.

Kali ini, ia benar-benar memfokuskan pandangannya pada cermin. Namun, ternyata sekali lagi, ia melihat sosok lain yang berada di cermin itu. Seorang pria dengan wajah muram dengan alis tebal dan berpenampilan sedikit sangar.

Sinta mengenali sosok itu. Ia adalah teman sekolahnya, pria yang justru kebalikan dari Rama. Ia kurang menyukai sosok pria itu karena pendiam dan selalu menyorotkan pandangan tidak ramah pada siapa pun. Ia adalah Rahwana.

Resolusi:

"Sin, Sinta! Kamu kenapa, sayang?" terdengar suara ibunya mendekat. Wajar saja jika ibunya khawatir karena bunyi cermin yang tadi dihentakkan Sinta ke meja cukup keras. Ibunya lantas melihat Sinta yang sedang bercermin dengan wajah ketakutan dan penasaran.

"Kok, pakai cermin itu Sin?" tanya ibunya.

Sinta masih tidak bergerak dan belum menghiraukan pertanyaan ibunya. "Oh, kamu bisa lihat juga, ya? Kamu lihat siapa, Sin?"

Kali ini Sinta membalasnya, "Lho, Mama tahu? Sinta lihat Rahwana, teman sekolah," balas Sinta makin keheranan.

"Oh, ternyata kamu udah kenal, ya? Ya, baguslah," balas ibunya.

"Hah? Maksudnya gimana, Ma?" jawab Sinta sambil menyipitkan matanya.

"Cermin itu pusaka keluarga kita, Sin. Nenek kamu menyebutnya cermin jodoh," balas ibunya sambil tertawa kecil.

"Hah? Sejak kapan kita punya beginian Ma? Lagian, gak mungkin Rahwana. Sinta gak suka sama dia, malah agak kekih," jawabnya.

"Namanya jodoh, siapa yang tahu Sin?"

"Gak, ah! Gak mau!" tegas Sinta.

"Ah, lagian kamu masih SMA. Mana tahu soal gituan? Masih belum umur!" balas mamanya.

"Ih, tapi ga mungkin! Rahwana itu orangnya jutek banget, diajak ngobrol juga susah, mana kasar lagi! Gak ada lembut-lembutnya ke cewek, Ma," balas Sinta.

"Kamu kenal sama dia, Sin? Maksudnya, bener-bener tahu isi hati sama sifatnya gimana?"

"Boro-boro, diajak ngobrol aja susah," jawab Sinta.

"Ya, sudah kalau begitu. Jangan menilai seseorang dari sikapnya saja! Belum tentu seseorang yang sikapnya dingin seperti itu, memiliki hati yang buruk."

Sinta lalu tertegun sejenak merenungkan perkataan ibunya tersebut. Namun, tak lama ia kembali sadar bahwa persoalan pokok kali ini bukanlah soal Rahwana apalagi jodohnya.

"Lho, tapi kok Mama punya cermin gini sih? Ini beneran? Ga ada layarnya, kan?" tanya Sinta sambil meraba-raba bagian belakang cermin itu.

"Itu belum seberapa, Sin. Masih banyak pusaka lain yang kamu bakal lebih kaget lihatnya," balas ibunya sambil mengedipkan matanya.

6. Contoh teks cerita fantasi "Sihir Nina"

ilustrasi membaca teks cerita fantasi bersama anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orientasi:

Alangkah beruntungnya Nina memiliki keluarga idaman yang sangat menyayanginya kali ini. Keluarga barunya benar-benar memperlakukannya bak anak kandung satu-satunya yang mereka miliki.

Nina telah lama berpindah-pindah keluarga karena keluarga yang mengadopsinya selalu tiba-tiba melepaskannya. Panti asuhan bahkan sempat bertanya-tanya akan tersebut.

Mereka bahkan sempat mempertanyakan apakah Nina adalah anak yang nakal. Keluarga yang mengadopsinya selalu beralasan tidak sanggup atau bahkan ketakutan untuk mengasuh Nina.

Komplikasi:

Namun, Nina telah berbahagia dengan keluarga barunya lebih dari dua tahun ini. Setelah merenungkan masa lalunya, ia tak kuasa menahan bersin. Saat ia bersin, butiran percikan cahaya keemasan keluar dari embusan mulutnya.

Nina kaget melihatnya dan makin terkejut melihat topi yang dikelilingi percikan cahaya itu kini melayang di hadapannya. "Lho, Nina sudah bisa menyihir sambil bangun ya sekarang?" ucap ibu tirinya yang tiba-tiba berada di samping Nina.

Resolusi:

"Lho, Mama kok tiba-tiba muncul sih?" tanya Nina.

"Tebak!" jawab ibunya.

"Apa? Nina bahkan tidak tahu apa yang Mama omongin soal sihir-sihiran tadi," balasnya.

"Kamu penyihir, mama juga penyihir." 

"Ah Mama ngomong apa, sih?" tanya Nina.

"Gak percaya? Nanti kita belajar bareng-bareng, ya!" balas mama Nina sambil tiba-tiba menghilang meninggalkan serbuk keemasan yang Nina keluarkan saat bersin tadi.

Nina makin tidak paham apa yang sebenarnya terjadi dengan topi itu. Ia menggaruk-garuk kepalanya sambil bergumam dalam hati, "Kenapa sih ini?".

"Besok mama jelasin, ya Nin. Sekarang mama sibuk menyelesaikan pesanan tetangga," ujar mamanya.

Nina kaget lagi karena suara mama terdengar di dalam pikirannya. "Gak, kok! Mama gak bisa baca pikiranmu. Mama cuma bisa ngomong, yang lain juga begitu."

Baca Juga: 10 Contoh Cerita Inspiratif serta Strukturnya, Menarik buat Disimak!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya