TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

29 Juni Hari Keluarga Berencana Nasional: Ini Sejarahnya

Dua anak lebih baik!

ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Hari Keluarga Berencana Nasional (Harganas) diperingati setiap 29 Juni. Peringatan ini diadakan untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keluarga sebagai kekuatan dalam membangun negeri. Keluarga juga merupakan tempat pulang paling nyaman setiap harinya.

Keluarga merupakan perisai dalam menghadapi setiap masalah dalam kehidupan. Mereka akan senantiasa mendukung dan memberikan kekuatan kepada setiap anggota keluarganya. Untuk mengenal lebih jauh tentang Harganas, simak penjelasan berikut.

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Memilih Memutuskan Hubungan dengan Keluarga Sendiri

1. Sejarah Hari Keluarga Berencana Nasional

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Sejarah Hari Keluarga Berencana Nasional diawali dari penetapan tanggal 29 Juni 1992 sebagai Hari Keluarga Nasional oleh Presiden Indonesia yang menjabat saat itu. Untuk mewujudkan keluarga yang ideal, pemerintah meluncurkan program Keluarga Berencana (KB) sejak 29 Juni 1970.

Puncak penetapan program KB tersebut kini dikenal sebagai Hari Keluarga Berencana Nasional. Kemudian, peringatan ini diresmikan pada 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014.

Harganas diperingati semenjak meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia secara drastis pasca kemerdekaan. Pada saat itu, banyak pernikahan dini yang meningkatkan risiko kematian ibu atau bayi.

2. Tujuan Hari Keluarga Berencana Nasional

Ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Hari Keluarga Berencana Nasional memiliki tujuan untuk mengingatkan kesadaran seluruh masyarakat tentang pentingnya keluarga yang dapat membangun bangsa. Tujuan lainnya adalah untuk menerapkan delapan fungsi keluarga sesuai Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 dan PP Nomor 21 Tahun 1994.

Fungsi keluarga dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk melindungi keluarga, memberikan pendidikan, mempelajari dan memenuhi kebutuhan ekonomi, memberikan pendidikan agama, pengenalan konsep sosial budaya, memberikan cinta kasih, dan pembinaan lingkungan. Penerapan fungsi keluarga ini akan menghasilkan anggota keluarga yang berkualitas.

Baca Juga: 5 sebab Perlu Membiasakan Makan Malam dengan Keluarga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya