TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Salat Gaib dan Salat Jenazah

Dilakukan untuk mendoakan orang meninggal dunia

ilustrasi salat berjemaah (flickr/murni ramli)

Mendoakan orang yang sudah meninggal dunia menjadi amalan yang baik kepada sesama muslim. Cara yang bisa kita lakukan adalah menjalankan salat gaib atau salat jenazah. Memiliki kesamaan untuk mendoakan orang meninggal, keduanya sebetulnya berbeda.

Perbedaan salat gaib dan salat jenazah terletak pada niat dan tata cara pelaksanaannya. Salat gaib dapat dilakukan saat jenazah tidak dapat dijangkau atau berada di tempat yang jauh, sedangkan salat jenazah dilaksanakan saat jenazah berada di depan jemaah. 

Untuk kamu yang ingin mengetahui perbedaan lainnya, tata cara, dan niat salat gaib, simak penjelasan berikut.

1. Pengertian salat gaib

Ilustrasi takbiratul ihram (pexels.com/MichaelBurrows)

Salat gaib merupakan salat sunah yang dilaksanakan untuk menyalatkan jenazah yang posisinya tidak ada di depan jemaah. Biasanya, jenazah berada di tempat jauh atau belum ditemukan keberadaannya.

Tujuan salat gaib mirip dengan salat jenazah. Keduanya bertujuan untuk memberikan doa kepada sesama muslim yang meninggal dunia. Perbedaannya, terletak pada niat dan tata cara melakukannya.

Selain itu, hukum melaksanakan salat gaib adalah fardhu kifayah atau merupakan kewajiban yang dilaksanakan banyak orang. Salat ini dapat dilakukan secara mandiri atau berjemaah.

Baca Juga: Bacaan Iqomah untuk Menyerukan Salat

2. Perbedaan salat gaib dan salat jenazah

ilustrasi salat (pexels.com/Michael Borrows)

Salat gaib berbeda dengan salat jenazah. Saat salat jenazah, jenazah ditempatkan di depan jemaah dalam keadaan yang suci atau telah dimandikan dan dikafani. Salat ini wajib dilakukan secara berjemaah, ya.

Sementara, saat melaksanakan salat gaib, jenazah berada di tempat yang jauh atau belum diketahui keberadaannya. Pada pelaksanannya, salat gaib bisa dilaksanakan mandiri atau berjemaah. Selain itu, bisa dilakukan kapan pun, dan di mana pun.

Baca Juga: Hukum Perempuan Melakukan Salat Jumat

3. Tata cara salat gaib

Wakil Presiden RI Maruf Amin Memimpin Salat Jumat di Masjid Baiturahman (Dok. Humas Setwapres)

Salat gaib dilaksanakan empat rakaat dengan empat kali takbir tanpa adanya rukuk atau sujud. Berikut ini tata cara salat gaib:

1. Berdiri bila mampu

2. Niat, diucapkan sesuai dengan jenis kelamin jenazah dan namanya

Niat disesuaikan dengan jenis kelamin jenazah dan namanya. Untuk jenazah laki-laki, bacaan niat salat gaibnya sebagai berikut:

“Ushalli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.”

Artinya: “Saya berniat melakukan salat jenazah (sebutkan nama jenazah) yang ada di tempat lain, empat takbir dengan hukum fardhu kifayah sebagai imam/makmum karena Allah ta’ala.”

Jenazah perempuan:

“Ushalli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbiroti fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.”

Artinya: “Saya niat salat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”

3. Takbir pertama, lalu membaca surat Al Fatihah

4. Takbir kedua, kemudian membaca selawat nabi

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim innaka hamid majid. Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim innaka hamid majid.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah selawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana yang Engkau limpahkan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana yang Engkau berikan kepada Ibrahim dan keluara Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

5. Takbir ketiga, kemudian mendoakan jenazah, doa ini disesuaikan dengan jenis kelamin jenazah. Berikut ini doa apabila jenazah laki-laki:

Allahummagfir lahû warhamhû wa’fu ‘anhû. Wa naqqihi minal khathâyâ kamâ yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas. Wa abdilhu dâran khairan min dârihî. Wa ahlan khairan min ahlihî wa zaujan khairan min zaujihî. Wa adkhilhul jannata wa a’idh humin ‘adhabil qabri wamin ‘adha bin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia, sayangilah ia, selamatkanlah ia, maafkanlah ia, bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran. Ganti rumahnya (di dunia) dengan rumah yang lebih baik (di akhirat) serta gantilah keluarganya di dunia dengan keluarga yang lebih baik, dan istri di dunia dengan istri yang lebih baik. Masukkanlah dia ke dalam jannah (surga) dan lindungilah ia dari siksa kubur.”

6. Takbir keempat membaca doa di bawah ini, lalu salam

Untuk jenazah laki-laki: "Allahumma laa tahrimna ajrahu wa laa taftinna ba'dahuu waghfir lanaa wa lahuu".

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

Untuk jenazah perempuan: "Allaahumma laa tahrimnaa ajrahaa wa la taftinna ba’dahaa waghfir lanaa wa lahaa".

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."

4. Bacaan doa untuk jenazah laki-laki

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Berikut bacaan doa untuk jenazah laki-laki yang bisa dilafalkan:

"Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘afihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilma’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaya kama naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzabil qabri wa min adzabinnar.

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan juga es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka."

Baca Juga: Pengertian dan Tata Cara Melakukan Sujud Sahwi dalam Salat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya