Cerita Fantasi: Makna, Ciri, Jenis, dan Strukturnya

Siapa suka cerita fantasi?

Semasa kecil tentu kamu sudah gak asing lagi dengan cerita fantasi. Biasanya, genre yang satu ini kerap dijadikan dongeng pengantar tidur. Ceritanya yang penuh imajinasi, dan khayalan pasti disukai oleh anak-anak .

Tak hanya waktu kecil saja, hingga saat ini tak sedikit orang dewasa yang masih menikmati cerita fantasi. Seperti novel Harry Potter karya J.K Rowling yang diadaptasi dalam film, dan disukai banyak orang lintas usia. Lantas apa, sih yang dimaksud dengan cerita fantasi itu?

Nah, untuk lebih jelasnya mari simak makna, ciri, jenis, dan struktur dari cerita fantasi di bawah ini, yuk!

1. Makna cerita fantasi

Cerita Fantasi: Makna, Ciri, Jenis, dan StrukturnyaIlustrasi orang membaca novel (pixabay.com/pexels)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fantasi sendiri berarti gambar (bayangan) dalam angan-angan; khayalan. Dengan kata lain, cerita fantasi adalah sebuah kisah yang dibuat berdasarkan imajinasi, dan khayalan sang penulis, di mana tak jarang isinya bisa melebihi realita.

Menurut Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, cerita fantasi adalah karangan yang memiliki tema, tokoh, latar, dan plot dengan kebenaran yang diragukan baik dalam sebagian maupun keseluruhan cerita. Sedangkan Lloyd Alexander berpendapat, cerita fantasi dimaknai sebagai sebuah cerita yang dibangun berdasarkan unsur kemustahilan. Dikatakan mustahil karena tidak sesuai dengan realita kehidupan yang ada.

Oleh karena itu, pada genre ini, kamu akan menemukan banyak hal ajaib yang terkadang tidak masuk akal, dan mustahil terjadi di dunia nyata. Misalnya sihir, manusia dengan kekuatan super, monster, dan lain-lain.

2. Ciri-ciri cerita fantasi

Cerita Fantasi: Makna, Ciri, Jenis, dan StrukturnyaIlustrasi cerita fantasi secara visual (pixabay.com/victori_rt)

Dalam buku Teks Cerita Fantasi karangan Marie Muhammad, dan kawan-kawan, ada beberapa ciri cerita fantasi. Antara lain :

  • Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan

Unsur yang terdapat pada cerita fantasi tidak dapat dilogika, dan terkesan mengada-ada. Tapi, itu semua muncul akibat daya imajinasi sang penulis yang memang sengaja tidak dibatasi sama sekali. Jadi penulis bebas menuangkan khayalannya ke dalam cerita yang dia ciptakan.

Seperti adanya putri duyung, seekor naga yang ditunggangi penyihir, orang yang bisa menghentikan waktu, pohon yang dapat berbicara, dan lain sebagainya. Meskipun terkesan aneh, tapi ini merupakan kekuatan dari cerita fantasi, di mana segala sesuatu di dalamnya memang melewati batas pemikiran umum.

  •  Ide cerita yang terbuka

Seperti yang sudah disinggung di awal, pada cerita fantasi penulis diberi kebebasan penuh untuk menuangkan imajinasinya dalam bentuk tulisan. Meskipun nantinya cerita yang dihasilkan terkesan jauh dari realita sehari-hari.

Contoh tema, atau ide yang kerap dikaitkan dengan cerita fantasi adalah, supranatural, mistis, horor, science-fiction, futuristic, dan lain-lain.

  •  Menggunakan berbagai latar (lintas ruang, dan waktu)

Maksud dari ciri yang ketiga ini ialah, latar cerita yang digunakan tak harus sesuai dengan realita yang berlaku. Dengan kata lain, penulis dibebaskan untuk melampaui ruang, dan waktu dalam membuat latar pada ceritanya. Contohnya seperti novel Percy Jackson, yang menceritakan latar semesta dari dewa-dewi Olympus dalam mitologi Yunani.

Contoh ini sesuai ciri khas dari cerita fantasi yang latarnya memang menerobos ruang, dan waktu. Tapi itu yang menjadikannya unik, dan kadang penuh kejutan bagi penikmatnya.

  • Tokoh mempunyai kesaktian

Kebebasan penulis dalam mengeksploitasi imajinasinya, membuat setiap karya cerita fantasi pasti menampilkan tokoh utama yang memiliki watak, dan ciri yang unik. Misalnya, tokoh tersebut mempunyai kesaktian yang tidak dimiliki orang normal. Seperti tokoh Percy Jackson yang diberi kemampuan hidrokinesis, atau dapat mengendalikan air. Secara dia adalah anak keturunan dewa Laut, Poseidon.

Hal ini sangat unik, dan rasanya mustahil dapat terjadi di kehidupan nyata. Belum lagi kemampuan tokoh Percy untuk masuk ke kerajaan Olympus, dan berbicara langsung pada para dewa.

  • Bersifat Fiksi

Meskipun terkadang ide cerita muncul dari kepercayaan suatu masyarakat, seperti novel Percy Jackson yang mengangkat mitologi Yunani, akan tetapi tetap saja cerita ini cuma fiktif belaka, ya. Sulit dibuktikan jika memang benar-benar ada di dunia nyata.

  • Bahasa
dm-player

Bahasa yang digunakan dalam cerita fantasi biasanya cukup beragam. Tidak harus selalu memakai bahasa formal. Bisa bahasa daerah, bahkan bahasa yang tidak wajar digunakan sehari-hari. Seperti tokoh Harry Potter yang dapat berbicara dengan ular, menggunakan bahasa yang disebut parseltongue.

Baca Juga: 7 Tips Menulis Novel Online agar Tidak Membosankan, Dijamin Ampuh! 

3. Jenis cerita fantasi

Cerita Fantasi: Makna, Ciri, Jenis, dan StrukturnyaIlustrasi orang membaca buku (pixabay.com/JillWellington)

Jenis cerita fantasi dilihat dari kesesuaiannya dengan kehidupan nyata dibagi menjadi dua. Yaitu fantasi total, dan irisan. Penjelasannya sebagai berikut :

  • Cerita fantasi total

Merupakan cerita fantasi yang semua aspek di dalamnya adalah murni hasil khayalan penulis. Tidak ada sangkut pautnya dengan lokasi, tempat, atau nama tokoh yang benar-benar ada di dunia nyata.

Contoh karya yang termasuk cerita fantasi seperti, Lord of The Rings, dan One Piece.

  • Cerita fantasi irisan

Adalah cerita fantasi yang beberapa bagian di dalam ceritanya masih berhubungan dengan dunia nyata. Misalnya setting tempatnya di kota London, atau tokoh utamanya diambil dari sosok yang pernah hidup. Lalu dikombinasikan dengan cerita khayalan dari sang penulis.

Contoh karya yang termasuk cerita fantasi irisan adalah, Harry Potter, Percy Jackson, Hell Boy, Constantine, dan lain-lain.

Sementara jenis cerita fantasi dilihat dari latar ceritanya, juga dibagi ke dalam dua kategori. Yaitu, latar lintas waktu, dan latar sezaman. Penjelasannya sebagai berikut :

  • Cerita fantasi lintas waktu

Itu artinya latar yang digunakan dalam cerita menggunakan dua waktu yang berbeda. Contohnya, masa kini dengan zaman penjajahan, masa kini dengan 50 tahun ke depan, atau biasa disebut futuristik.

  • Cerita fantasi sezaman

Sementara itu, cerita fantasi sezaman hanya menggunakan satu latar waktu saja. Contohnya, fantasi tentang masa kini yang berbeda dengan kenyataan, fantasi waktu di masa depan, atau fantasi tentang masa lampau.

4. Struktur cerita fantasi

Cerita Fantasi: Makna, Ciri, Jenis, dan StrukturnyaIlustrasi sebuah novel (pixabay.com/MabelAmber)

Struktur cerita fantasi dibagi menjadi tiga bagian, antara lain :

  •  Orientasi

Terdiri dari pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.

  •  Komplikasi

Berisi tentang sebab, akibat yang menimbulkan masalah, sampai pada masalah tersebut memuncak.

  • Resolusi

Jelas berisi solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi hingga tuntas.

Demikian penjelasan mengenai cerita fantasi beserta makna, ciri, jenis, dan strukturnya. Semoga membantu menambah pengetahuanku tentang genre cerita, ya!

Baca Juga: 5 Cara Membangun Konflik dalam Novel, agar Cerita Lebih Hidup!

Topik:

  • Angel Rose
  • Pinka Wima
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya