Pengertian Sudut Pandang Orang Kedua, Buat Pembaca Larut dalam Cerita

Penulis berperan sebagai narator, dengan kata ganti 'kamu'

Dalam penulisan karya sastra fiksi seperti, cerpen, cerbung, dan novel ada istilah sudut pandang atau point of view. Terdapat beberapa jenis sudut pandang yang bisa digunakan penulis untuk membawakan ceritanya. Salah satunya adalah sudut pandang orang kedua.

Lalu apakah pengertian dari sudut pandang orang kedua itu sendiri? Berikut penjelasan tentang sudut pandang orang kedua. Bagaimana cara penggunaannya dan apa dampak yang ditimbulkan dalam cerita, ketika menggunakan point of view yang satu ini.

1. Pengertian sudut pandang orang kedua

Pengertian Sudut Pandang Orang Kedua, Buat Pembaca Larut dalam Ceritailustrasi menulis cerita (pexels.com/Min An)

Sudut pandang orang kedua merupakan cara penulis menempatkan diri di dalam cerita. Dengan kata lain, adalah teknik bercerita yang dipilih penulis untuk menyampaikan kisah yang sedang ditulisnya. Sudut pandang ini memposisikan penulis layaknya seorang narator. Di mana ia seakan-akan tengah berbicara pada kata ganti 'kamu' dan menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh tokoh 'kamu', 'kau', 'dirimu', atau 'anda' tersebut.

Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan sudut pandang orang kedua ini adalah pembaca seolah-olah bertindak sebagai tokoh utama. Sehingga ia akan merasa dekat dengan cerita yang dibacanya, karena penyebutan 'kamu', 'kau', 'dirimu', atau 'anda' pada tokoh utama cerita. Otomatis, emosi yang digambarkan melalui tindakan sang tokoh utama tersebut, bisa lebih mudah dirasakan oleh para pembaca.

2. Contoh penggunaan sudut pandang orang kedua

Pengertian Sudut Pandang Orang Kedua, Buat Pembaca Larut dalam Ceritailustrasi menulis cerita (pexels.com/Anna Pou)

Untuk lebih memahami mengenai sudut pandang orang kedua, berikut kamu bisa menyimak contoh penggunaannya.

dm-player

Setelah memuntahkan semua kekesalan yang tersimpan selama ini kepadanya, kamu memilih membuang muka ke luar jendela. Sementara dia masih fokus menyetir tanpa memberi tanggapan apa pun.

Kecepatan mobil stabil, tidak bertambah kencang atau jadi ugal-ugalan. Ini membuatmu sedikit lega, karena itu artinya dia tidak marah atau kesal dengan ucapanmu tadi. Tapi di sisi lain keheningan ini mendadak membuat dadamu sesak. Kamu pun tersadar, bahwa perjalanan kali ini akan terasa sangat panjang.

Berdasarkan contoh di atas, bisa dilihat bahwa penggunaan sudut pandang orang kedua, memposisikan penulis seolah-olah bisa membaca pikiran dan perasaan tokoh 'kamu'. Dengan begitu, pembaca akan turut mengalami emosi yang sedang dirasakan sang tokoh utama. Saat sedih, jadi ikutan sedih, saat senang jadi ikutan senang.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Novel Bergaya Fabel yang Kaya Pesan Moral

3. Macam-macam sudut pandang

Pengertian Sudut Pandang Orang Kedua, Buat Pembaca Larut dalam Ceritailustrasi hasil tulisan berhamburan (pexels.com/Dom J)

Seperti yang disinggung di awal tadi, terdapat beberapa sudut pandang (point of view) yang dapat digunakan dalam membawakan sebuah cerita. Selain sudut pandang orang kedua yang sudah dibahas tadi, ada lagi beberapa sudut pandang lain di antaranya :

  • Sudut pandang orang pertama
    Biasanya menggunakan kata ganti 'saya', 'aku, 'beta' atau 'kami'. Dengan menggunakan point of view ini, penulis seolah-olah terjun langsung menjadi tokoh utama dalam cerita. Berbeda dengan sudut pandang orang kedua yang membuat penulis bertindak sebagai narator.
  • Sudut pandang orang ketiga
    Biasanya menggunakan kata ganti 'ia', 'dia', 'dirinya' atau nama tokoh dalam bentuk jamak dengan menyebut 'mereka'. Perbedaan antara sudut pandang orang pertama dan ketiga adalah pada kebebasan peran di dalam cerita. Jika dalam sudut pandang orang pertama penulis bisa menjadi sosok dirinya, hal ini tidak bisa dilakukan saat memakai sudut pandang orang ketiga.
  • Sudut pandang campuran
    Untuk sudut pandang yang satu ini,penulis bebas menggabungkan antara sudut pandang orang pertama dan ketiga. Salah satu ciri yang mencolok dalam penggunaan point of view campuran ini, penulis dapat masuk ke dalam cerita tapi bukan sebagai tokoh utama. Namun ada kalanya berada di luar cerita sebatas sebagai pengamat.

Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan dalam menyusun cerita sangat penting, karena itu berpengaruh pada bagaimana kamu akan menyampaikan jalan ceritanya. Apakah dari kacamata tokoh utama, narator yang serba tahu, atau justru dari sudut pandang orang di luar tokoh utama yang berperan sebagai pengamat. Semoga bisa menambah pengetahuanmu, ya.

Baca Juga: Beda Prosa dan Puisi : Pengertian, Tujuan, Ciri, Struktur, dan Jenis

Topik:

  • Angel Rose
  • Pinka Wima
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya