12 Sebutan Suara Hewan dalam Bahasa Sunda, Suara Ayam Disebut Apa ya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu jika hewan juga mengeluarkan suara sama seperti makhluk hidup lainnya? Bisa jadi, itulah cara hewan untuk berkomunikasi dengan sesama jenisnya. Selain itu, hewan juga mengeluarkan suara untuk memberikan tanda bahaya atau sinyal tertentu yang menggambarkan kondisi lingkungan sekitarnya.
Gak heran jika beberapa hewan yang peka terhadap perubahan lingkungan sering dimanfaatkan untuk bahan penelitian. Sebut saja anjing yang memiliki sensitifitas penciuman yang tinggi dan beberapa jenis burung yang bermigrasi karena perubahan iklim.
Karena mayoritas hewan mengeluarkan suara atau bunyi yang berbeda, manusia pun menggunakan istilah untuk menyebut suara yang dihasilkan oleh sekelompok hewan tersebut.
Sama seperti bahasa-bahasa lainnya, bahasa Sunda juga memiliki penyebutan khusus untuk suara yang dikeluarkan oleh hewan. Berikut 12 suara hewan dalam bahasa Sunda, simak baik-baik, ya!
1. Ngagogog, nyungungung, babaung
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan hewan sejuta umat ini? Yup, anjing. Hewan yang kerap dijadikan sahabat manusia ini memiliki banyak spesies lho. Gak heran jika kamu bisa menemukan beragam ras anjing dari berbagai daerah di dunia.
Jika dalam bahasa Indonesia suara anjing disebut gonggongan, dalam bahasa Sunda suara anjing disebut dengan ngagogog, nyungungung atau babaung. Unik banget, 'kan?
2. Sesegrok
Selain anjing, kamu juga pasti sudah familier dengan suara hewan yang satu ini? Betul, babi. Dari bunyinya saja kita dapat mengenal jenis hewan penghuni lumpur ini. Suaranya yang khas, sangat mudah dikenali oleh manusia.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal bunyi babi dengan istilah mendengus atau dengusan. Sedangkan Orang Sunda menyebut suara babi dengan sebutan sesegrok.
3. Ngabérélé
Jika kamu memelihara hewan ternak seperti domba atau kambing, pastinya kamu sudah akrab dong dengan suara yang mereka hasilkan?
Dalam bahasa Indonesia, bunyi kambing disebut mengembik. Sedangkan dalam bahasa Sunda bunyi kambing atau domba disebut dengan ngabérélé.
Baca Juga: 13 Kosakata Bahasa Sunda tentang Nama-nama Rempah, Tahu Laja?
4. Ngawékwék
Bebek atau entok banyak ditemukan di area perairan seperti rawa atau danau. Namun, kamu juga bisa membudidayakannya di rumah lho. Unggas yang satu ini biasanya akan mengeluarkan suara yang cukup bising. Orang Sunda menyebut bunyi bebek dengan sebutan ngawékwék.
5. Kongkorongok
Saat hari menjelang pagi, biasanya kamu akan mendengar suara ayam berkokok bukan? Biasanya ayam jantanlah yang mampu untuk berkokok.
Selain menjadi pertanda datangnya pagi, ayam jantan juga berkokok untuk menarik lawan jenisnya. Dalam bahasa Sunda, bunyi ayam berkokok disebut kongkorongok.
6. Kokotak
Editor’s picks
Sama seperti ayam jantan, ayam betina juga mengeluarkan bunyi yang khas. Bedanya, suara yang dihasilkan ayam betina tidak semerdu ayam jantan.
Apalagi saat musim bertelur tiba, biasanya ayam betina akan mengeluarkan suara yang sangat gaduh. Dalam bahasa Indonesia, suara ayam betina disebut berkotek. Sedangkan orang Sunda mengenal bunyi ayam betina dengan sebutan kokotak.
7. Ngahiem
Meringkik atau dalam bahasa Sunda disebut ngahiem merupakan suara yang dihasilkan oleh kuda. Yup, mamalia yang dikenal tangguh ini sangat dekat dengan kehidupan manusia.
Kuda menjadi salah satu alat transportasi yang membantu mobilitas manusia di masa lampau. Selain itu, kuda juga sering menjadi tunggangan orang dulu saat hendak berperang lho, hebat banget kan?
8. Récét, ricit
Beberapa orang mungkin akan merasakan ketenangan saat mendengar suara burung yang merdu. Gak heran, jika mayoritas orang memelihara burung untuk mendengarkan kicauannya setiap hari. Dalam bahasa Sunda, kicauan burung disebut dengan ricit atau récét.
9. Emoh
Sapi dan kerbau merupakan dua mamalia yang biasanya ditemukan di peternakan. Sapi dimanfaatkan untuk diambil susu dan dagingnya sedangkan kerbau dimanfaatkan untuk membajak sawah para petani.
Kedua hewan ini mengeluarkan suara yang hampir sama lho. Jika dalam Bahasa Indonesia bunyi sapi disebut melenguh, dalam bahasa Sunda bunyi sapi dan kerbau disebut emoh.
10. Ngagerem, ngagaur
Kamu sudah tahu bagaimana bunyi harimau atau singa? Bisa jadi, kamu akan dibuat meringding saat mendengar auman kedua kucing besar itu.
Biasanya singa maupun harimau akan mengaum saat merasakan ada bahaya. Dalam bahasa Sunda, bunyi harimau atau singa disebut ngagerem atau ngagaur.
11. Ngahieng
Saat mendengar bunyi nyamuk di dekat telinga, kamu pasti akan merasa tidak nyaman bukan? Bukan hanya suaranya yang mengganggu kita, keberadaan nyamuk juga bisa menjadi perantara dalam penyebaran penyakit lho.
Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati dan menjaga kebersihan tempat tinggal. Dalam bahasa Sunda, bunyi yang dihasilkan nyamuk disebut ngahieng.
12. Ngantuk
Dalam KBBI kata 'ngantuk' berarti gejala atau perasaan seseorang ketika hendak tidur. Namun, dalam bahasa Sunda kata 'kantuk' dipakai untuk menyebut bunyi burung tekukur lho. Unik banget, ya!
Nah itu dia dua belas sebutan bunyi yang dihasilkan oleh hewan dalam bahasa Sunda. Karena keberadaan hewan sangat dekat dengan manusia, oleh karena itu beberapa suara hewan dapat memberikan respon terhadap lingkungannya. Kamu pernah mendengar bunyi hewan yang mana aja, nih?
Baca Juga: 10 Kosakata Bahasa Sunda tentang Nama-nama Warna, Hafal?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.