Tentunya banyak dari kamu yang familier dengan istilah buyut. Pasalnya, setiap orang pasti memilikinya. Secara umum buyut adalah silsilah dalam keluarga. Kita bisa menyebutnya dengan nama nenek moyang.
Tapi bagaimana penjelasan atau pembahasan arti buyut lebih lanjut? Untuk ulasan lengkapnya, kamu bisa menyimak di bawah ini.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, buyut memiliki berbagai arti baik dalam kelas nomina maupun kata benda. Jadi, kata buyut bisa menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Dalam KBBI, buyut memiliki dua arti. Pertama adalah, buyut merupakan kelas nomina atau kata benda yang menyatakan tempat keramat. Sementara kedua, buyut yang juga kelas nomina atau kata benda berarti ibu dari nenek dengan urutan bapak/ibu, nenek, lalu buyut. Atau diartikan juga anak dari cucu.
Lebih lanjut jika dijelaskan dalam konteks keluarga, buyut kerap digunakan dalam menjelaskan garis keturunan keluarga. Istilah ini sebenarnya untuk mempermudah kita dalam memahami hubungan keluarga, dibanding harus menyebut dengan kata yang terkesan rancu seperti, ibu/ayah dari nenek/kakek atau nenek/kakek dari nenek (ayah/ibu).
Kedua sebutan tersebut sebenarnya artinya sama, tapi memang lebih sulit dipahami. Agar kamu bisa lebih mudah memahami, ayah/ibu kita merupakan generasi kelima dalam keluarga. Kakek/nenek adalah generasi keempat. Mereka adalah ayah/ibu dari orangtua kita.
Seperti yang disebutkan di atas, ayah/ibu kita merupakan generasi kelima. Selanjutnya keempat ada kakek/nenek kita. Lalu generasi ketiga ada moyang, yang merupakan nenek (ayah, ibu, dan sebagainya) atau leluhur.
Sementara buyut adalah generasi kedua yang mana merupakan ibu/ayah dari nenek/kakek. Selanjutnya generasi pertama adalah cilawagi yang merupakan nenek/kakek dari moyang kita. Mengutip KBBI berikut ini urutan tingkatannya.
Jadi, apa arti buyut? Adalah ibu/ayah dari nenek/kakek kita. Urutan tingkatannya dalam KBBI adalah orangtua, nenek, moyang, buyut, dan cilawagi.