Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Arti 'Sementangpun' dalam Bahasa Indonesia? yuk, Cari Tahu!

ilustrasi kumpulan buku (unsplash.com/Louis Hansel)
ilustrasi kumpulan buku (unsplash.com/Louis Hansel)
Intinya sih...
  • Kata 'sementangpun' masuk dalam kata dengan partikel -pun jika dirangkaikan
  • Sementangpun bermakna biarpun dan sungguhpun, jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari
  • EYD V menambahkan dua "pun" yang penulisannya dirangkai, yaitu jikapun dan sementangpun
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah kamu pernah mendengar kata 'sementangpun' sebelumnya? Konon, kata yang satu ini masuk ke dalam kata yang memiliki partikel -pun jika dirangkaikan. Narabahasa Ivan Lanin menjelaskan kini EYD V menambahkan dua "pun" yang penulisannya dirangkai, yaitu jikapun dan sementangpun.

Secara sederhana, kata 'sementangpun' bermakna biarpun dan sungguhpun. Dalam bahasa Indonesia, 'sementangpun' merupakan kata yang cukup jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi kadang muncul dalam tulisan, terutama yang bernuansa klasik atau sastra lama. Apakah kamu penasaran dengan arti kata 'sementangpun' dalam bahasa Indonesia? Yuk, cari tahu dan belajar bersama lewat artikel berikut!

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata sementangpun adalah sungguhpun

ilustrasi kamus (unsplash.com/Joshua Hoehne)
ilustrasi kamus (unsplash.com/Joshua Hoehne)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata sementangpun adalah sungguhpun. Arti lainnya dari sementangpun adalah biarpun. Kata ini menyiratkan sebuah kondisi atau waktu yang beriringan sehingga menggambarkan bahwa dua kejadian berlangsung dalam waktu yang sama. Kata ini mirip dengan “sementara” atau “selagi” untuk menandakan kondisi simultan atau serentak.

2. Ada 14 kata yang memiliki partikel -pun dan penulisannya dirangkai

14 kata yang memiliki partikel -pun dan penulisannya dirangkai (dok.pribadi/Reyvan Maulid)
14 kata yang memiliki partikel -pun dan penulisannya dirangkai (dok.pribadi/Reyvan Maulid)

Narabahasa Ivan Lanin menjelaskan bahwa kaidah penulisan partikel -pun secara spesifik menyebutkan ada 14 kata yang menggunakan bentuk "-pun" dan harus ditulis serangkai. Kata-kata tersebut mencakup bentuk penghubung, seperti adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, jikapun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sementangpun, sungguhpun, dan walaupun. Aturan ini membantu untuk menghindari kebingungan dalam menulis bentuk kata yang mengandung partikel "-pun," sehingga pengguna bahasa Indonesia memiliki pedoman yang jelas.

Aturan dalam EYD 2022 ini sekaligus memerbaiki ketentuan PUEBI (2015) yang hanya menyatakan bahwa partikel -pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai dengan memberikan empat contoh: adapun, bagaimanapun, meskipun, dan walaupun. Selanjutnya, EYD 2009 mencantumkan lima contoh (adapun, bagaimanapun, maupun, sekalipun, dan walaupun), sementara EYD 1987 memberikan 12 contoh. Sebelum terbitnya EYD 2022, Ivan Lanin mengacu pada daftar yang tercantum dalam EYD 1987 untuk menentukan kata-kata “pun” yang ditulis serangkai. Kemudian, EYD 2022 akhirnya menambahkan dua kata baru, yaitu jikapun dan sementangpun.

3. Penggunaan kata sementangpun dalam kalimat

ilustrasi hujan (pexels.com/fauxels)
ilustrasi hujan (pexels.com/fauxels)

Kata ini sering digunakan untuk menghubungkan dua kondisi atau peristiwa yang terjadi bersamaan. Contohnya:

“Sementangpun ia sibuk bekerja, hatinya tetap memikirkan keluarganya di rumah.”
“Sementangpun hujan turun deras, anak-anak tetap bermain di halaman.”

Dalam dua contoh kalimat di atas, 'sementangpun' digunakan untuk menekankan bahwa meskipun kondisi tertentu sedang berlangsung, ada peristiwa atau keadaan lain yang tetap terjadi. 'Sementangpun' merupakan kata penghubung dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti “sementara itu juga” atau “selagi” untuk menekankan dua peristiwa atau kondisi yang terjadi bersamaan.

Selain menandakan simultanitas atau kondisi yang berlangsung bersamaan, 'sementangpun' juga menyiratkan toleransi atau kelapangan hati. Penggunaannya kadang menandakan kondisi yang dijalani meskipun ada hal lain yang harus diperhatikan. Contoh:

"Sementangpun aku ini bukan sanak-saudaramu, tidak sampai hati juga aku melihat penderitaanmu itu."

Meski jarang dipakai dalam bahasa sehari-hari, 'sementangpun' bisa menambah variasi bahasa, khususnya dalam tulisan yang bersifat formal atau sastra. Jadi, apakah kamu tertarik untuk menambahkan kata ini ke dalam puisi, karya sastra, atau cerita fiksi buatanmu? Yuk, coba tuliskan pendapatmu di kolom komentar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Reyvan Maulid
EditorReyvan Maulid
Follow Us