ilustrasi gereja katolik di jogja dekat malioboro (unsplash.com/@steve228uk)
Mengutip Iman Katolik, apostolik atau rasuli berarti bahwa gereja berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman mereka. Gereja dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru.
Sebagaimana juga yang dikutip dari Katolisitas, Katekismus Gereja Katolik (KGK) 857, menjelaskan bahwa gereja itu apostolik, karena didirikan atas para rasul dalam tiga macam arti, yaitu sebagai berikut:
Gereja “dibangun atas dasar para rasul dan para nabi” (Ef 2:20, Bdk. Why 21:14), atas saksi-saksi yang dipilih dan diutus oleh Kristus sendiri (Bdk. misalnya Mat 28:16-20; Kis 1:8, 1 Kor 9:1; 15:7-8; Gal 1:1);
Dengan bantuan roh yang tinggal di dalamnya, gereja menjaga ajaran-Nya (Bdk. Kis 2:42), warisan iman, serta pedoman-pedoman sehat para rasul dan meneruskannya (Bdk. 2 Tim 1:13-14).
Gereja diajarkan, dikuduskan, dan dibimbing oleh para rasul sampai pada saat kedatangan kembali Kristus, dan oleh mereka yang mengganti para rasul dalam tugasnya sebagai gembala, yakni dewan para uskup, “yang dibantu para imam, dalam kesatuan dengan pengganti Petrus, gembala tertinggi gereja” (AG 5).
Hubungan historis itu tidak boleh dilihat sebagai 'estafet', yang di dalamnya bagaikan sebuah tongkat dari rasul-rasul tertentu diteruskan sampai kepada para uskup sekarang. Tapi disebut apostolik bukanlah para uskup, melainkan gereja itu sendiri.