Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Buku Fiksi Terlaris Tahun 2025, Wajib Masuk Daftar Bacaan!

ilustrasi memilih buku
ilustrasi memilih buku (unsplash.com/Christin Hume)
Intinya sih...
  • Onyx Storm karya Rebecca Yarros: - Novel romansa fantasi militer yang intens dan menggugah emosi. - Menawarkan tema pengorbanan demi cinta dan solidaritas.
  • Atmosphere karya Taylor Jenkins Reid: - Cerita hangat di era 1980an dengan riset sejarah mendalam. - Eksplorasi tema pengorbanan dan pencarian jati diri di ruang angkasa.
  • The Buffalo Hunter Hunter karya Stephen Graham Jones: - Perpaduan horor, sejarah, dan pemberian suara pada komunitas pribumi. - Mengangkat isu nyata dengan elemen horor yang menarik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tahun 2025 menjadi tahun yang penuh warna bagi pecinta buku fiksi. Dunia penerbitan diramaikan oleh novel yang memadukan emosi kuat dengan genre yang tidak biasa sehingga mampu menjangkau pembaca dari berbagai kalangan. Mulai dari romantasy yang mencetak rekor penjualan hingga kisah reflektif yang dipuji kritikus, tren tahun ini menunjukkan bahwa pembaca mencari cerita yang seru sekaligus menyentuh sisi kemanusiaan. Melansir dari laman Publishers Weekly, pola ini terlihat jelas dalam daftar buku terlaris sepanjang 2025.

Yang membuatnya semakin menarik, lima judul berikut tidak hanya laris tetapi juga memberi gambaran baru tentang cara bercerita di era modern. Buku buku ini saling terhubung lewat tema emosi, identitas, dan hubungan manusia. Berikut lima novel fiksi terlaris 2025 yang layak masuk daftar bacaan karena menawarkan pengalaman membaca yang mengalir dan berkesan.

1. Onyx Storm karya Rebecca Yarros

Onyx Storm
Onyx Storm (gramedia.com)

Onyx Storm menjadi penutup trilogi Empyrean dan langsung mencuri perhatian pembaca di awal 2025. Novel ini memadukan romansa dengan fantasi militer sehingga menghadirkan konflik yang terasa intens, baik secara emosional maupun fisik. Pembaca diajak ikut merasakan tekanan, ketegangan, dan pilihan sulit yang dihadapi para tokohnya. Publishers Weekly mencatat Onyx Storm sebagai salah satu buku terlaris di paruh pertama 2025.

Buku ini juga menjadi pintu masuk untuk memahami kuatnya tren romantasy saat ini. Tema pengorbanan demi cinta dan rasa solidaritas menjadi benang merah yang nantinya kembali muncul di buku berikutnya, terutama Atmosphere. Dari sini, pembaca mulai dibawa ke cerita yang menempatkan cinta dalam situasi ekstrem.

2. Atmosphere karya Taylor Jenkins Reid

Atmosphere
Atmosphere (amazon.com)

Atmosphere mengajak pembaca masuk ke dunia program antariksa era 1980an dengan pendekatan yang hangat dan personal. Novel ini memadukan riset sejarah dengan kisah asmara yang emosional sehingga cerita terasa hidup dan mudah diikuti. Penulis melakukan riset mendalam, termasuk wawancara dengan mantan staf misi luar angkasa, untuk menjaga detail teknis tetap akurat tanpa menghilangkan sisi manusiawi. Associated Press menyoroti keberhasilan novel ini dalam mengubah fakta menjadi drama yang menyentuh.

Kekuatan Atmosphere tidak hanya ada pada latar ruang angkasa yang megah, tetapi juga pada eksplorasi tema pengorbanan dan pencarian jati diri. Jika Onyx Storm menggambarkan cinta di tengah peperangan, Atmosphere menampilkan cinta yang diuji di ruang hampa. Keduanya menegaskan bahwa hubungan manusia bisa menjadi inti cerita paling kuat saat berada di bawah tekanan besar.

3. The Buffalo Hunter Hunter karya Stephen Graham jones

The Buffalo Hunter Hunter
The Buffalo Hunter Hunter (amazon.com)

The Buffalo Hunter Hunter menawarkan pengalaman berbeda lewat perpaduan horor dan sejarah. Novel ini memberi ruang bagi suara komunitas pribumi dan mengangkat luka masa lalu dengan cara yang berani. Publishers Weekly memuji buku ini karena berhasil menggunakan elemen horor untuk membahas isu nyata seperti ingatan kolektif dan ketidakadilan sejarah.

Dalam alur daftar ini, karya Stephen Graham Jones menjadi penyeimbang dari kisah romansa dan drama personal. Tema perjuangan identitas dan penebusan tetap terasa relevan dan terhubung dengan buku sebelumnya. Membaca The Buffalo Hunter Hunter setelah Onyx Storm atau Atmosphere memberi kontras yang menyegarkan, sekaligus menunjukkan bahwa fiksi populer 2025 tidak takut mengangkat topik berat dengan cara yang tetap menarik.

4. So Far Gone karya Jess Walter

So Far Gone
So Far Gone (amazon.com)

So Far Gone menghadirkan potret Amerika masa kini yang terpecah namun masih menyimpan harapan. Novel ini berfokus pada hubungan keluarga dan dampak perbedaan pandangan sosial serta politik. Associated Press menggambarkan buku ini sebagai drama keluarga yang kuat, diceritakan lewat hubungan seorang kakek dan cucunya. Gaya bercerita Jess Walter terasa jujur dan dekat dengan kehidupan sehari hari.

Keterkaitan dengan buku sebelumnya terlihat pada tema penyembuhan dan pencarian makna. Jika The Buffalo Hunter Hunter menyoroti trauma sejarah, So Far Gone berbicara tentang luka di masa kini dan bagaimana keluarga bisa menjadi ruang untuk memperbaiki hubungan. Membaca keduanya secara berurutan memberi sudut pandang yang lebih luas tentang bagaimana fiksi 2025 merespons konflik sosial dan emosional.

5. Perfection karya Vincenzo Latronico

Perfection
Perfection (amazon.com)

Perfection membuktikan bahwa novel terjemahan tetap bisa mencuri perhatian pembaca global. Buku ini menyoroti kehidupan modern yang tampak sempurna di luar, namun penuh kegelisahan di dalam. Kritikus The New Yorker memuji ketajaman observasi novel ini dalam menggambarkan ambisi kosong dan kecemasan generasi urban masa kini. Meski tipis, ceritanya terasa dalam dan relevan.

Sebagai penutup daftar, Perfection mengajak pembaca masuk ke dunia batin tokoh tokoh yang terlihat biasa namun menyimpan banyak pertanyaan hidup. Setelah perjalanan panjang melalui romansa epik, horor sejarah, dan drama keluarga, novel ini memberi ruang untuk refleksi. Membaca kelima buku ini secara berurutan akan membawa pembaca dari cerita berskala besar hingga ke detail kecil kehidupan manusia.

Secara keseluruhan, fiksi terlaris 2025 menunjukkan bahwa popularitas tidak hanya ditentukan oleh angka penjualan, tetapi juga oleh keberanian penulis dalam mengeksplor emosi dan tema lintas genre. Lima buku ini membuktikan bahwa cerita yang kuat adalah cerita yang mampu membuat pembaca merasa terhubung. Menyusunnya sebagai satu rangkaian bacaan akan memberi pengalaman membaca yang utuh dan berkesan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Risiko Jadi Karyawan Tanpa Ambisi, Siap Kesalip Generasi Muda?

20 Des 2025, 22:01 WIBLife