Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buku Fiksi vs Buku Nonfiksi, Manakah yang Lebih Cocok untuk Kamu?

ilustrasi membaca buku
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Adil)
Intinya sih...
  • Buku fiksi mengasah imajinasi dan empati: Buku fiksi membawa pembaca ke dalam dunia emosi dan warna, melatih empati, dan meningkatkan daya imajinasi.
  • Buku nonfiksi membuka wawasan dan pengetahuan baru: Membaca nonfiksi memperluas wawasan, melatih berpikir logis, dan kritis terhadap fakta.
  • Fiksi menyentuh emosi, nonfiksi mengasah logika: Fiksi menggugah perasaan dan memahami emosi manusia, sementara nonfiksi menstimulasi sisi logika dan analisis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Apakah kamu sedang berusaha mulai rutin membaca buku dan bingung harus mulai dari mana? Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah memilih antara buku fiksi atau buku nonfiksi. Keduanya mempunyai daya tarik dan pengalaman membaca yang sedikit berbeda.

Buku fiksi bisa membuat pembaca larut dalam cerita dan emosi karakter di dalamnya, sementara nonfiksi membuka wawasan tentang dunia nyata dan membantu memahami berbagai topik secara mendalam. Memilih antara dua buku ini bergantung pada apa yang sedang kamu cari. Yuk, simak lebih lanjut perbedaan antara dua buku ini dan mana yang lebih cocok untuk kamu.

1. Buku fiksi mengasah imajinasi dan empati

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Buku fiksi membawa kita masuk ke dalam dunia yang penuh emosi dan warna. Setiap karakter, dialog, dan konflik mampu membuat pembaca ikut merasakan apa yang dialami tokoh-tokohnya secara mendalam. Proses ini melatih empati dan kepekaan terhadap perasaan orang lain karena kita belajar memahami berbagai sudut pandang melalui kisah yang disajikan.

Selain itu, membaca fiksi juga menumbuhkan daya imajinasi yang kuat dan fleksibel. Otak diajak untuk membayangkan tempat, suasana, atau situasi yang belum pernah dialami sebelumnya. Semakin sering kita membaca cerita dengan beragam tema, semakin kreatif pula kita dalam berpikir dan menemukan solusi di kehidupan nyata.

2. Buku nonfiksi membuka wawasan dan pengetahuan baru

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Rahul Shah)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Rahul Shah)

Nonfiksi menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin belajar hal nyata dan berbasis fakta. Buku jenis ini mencakup biografi, ilmu pengetahuan, sejarah, hingga panduan keterampilan yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Dengan membaca nonfiksi, kita bisa menambah wawasan baru yang memperkaya cara berpikir dan memahami dunia.

Selain itu, nonfiksi melatih kemampuan berpikir logis dan kritis. Pembaca terbiasa menganalisis informasi, menilai data, dan menarik kesimpulan yang masuk akal. Jenis bacaan ini sangat cocok bagi kamu yang ingin memperluas pengetahuan sekaligus meningkatkan kemampuan untuk melihat sesuatu secara objektif dan rasional.

3. Fiksi menyentuh emosi, nonfiksi mengasah logika

ilustrasi membaca buku
ilustrasi membaca buku (pexels.com/SHVETS production)

Membaca fiksi sering kali membuat pembaca terbawa suasana. Ceritanya mampu menggugah perasaan, membuat tertawa, sedih, atau bahkan merenung tentang makna hidup. Melalui karakter dan konflik yang beragam, fiksi membantu pembaca memahami emosi manusia dengan cara yang hangat dan menyenangkan.

Berbeda dengan itu, nonfiksi lebih banyak menstimulasi sisi logika dan analisis. Jenis bacaan ini mengajak kita berpikir lebih dalam terhadap fakta, data, dan konsep yang disajikan. Dengan membaca nonfiksi, kita dapat memperluas wawasan sekaligus melatih kemampuan berpikir kritis dan rasional. Selain itu, bacaan semacam ini juga bisa menjadi sumber inspirasi yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pilih buku sesuai tujuan dan karakter diri

ilustrasi membaca buku (pexels.com/NAM PHONG BÙI)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/NAM PHONG BÙI)

Setiap orang punya alasan sendiri dalam memilih bacaan. Ada yang membaca untuk hiburan, ada pula yang membaca untuk belajar. Jika ingin menenangkan pikiran dan menikmati cerita, fiksi bisa menjadi pilihan yang cocok. Namun jika ingin menambah ilmu dan memperluas wawasan, nonfiksi tentu lebih sesuai.

Penting untuk menemukan bacaan yang benar-benar memberikan manfaat bagi diri sendiri. Tak ada salahnya bergantian membaca fiksi dan nonfiksi agar keseimbangan antara emosi dan logika tetap terjaga. Dengan begitu, membaca bukan hanya menjadi kegiatan rutin, tetapi juga bagian dari perjalanan untuk mengenal diri dan dunia dengan lebih dalam.

Fiksi dan nonfiksi sama-sama memiliki peran penting dalam membentuk cara kita berpikir dan merasakan. Fiksi menumbuhkan empati dan kreativitas, sementara nonfiksi memperkuat logika dan pemahaman terhadap dunia nyata. Menggabungkan keduanya dalam rutinitas membaca akan membuat pengalaman literasi lebih seimbang dan bermanfaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Temukan Circle yang Sehat di Usia Dewasa, Gak Banyak Drama!

06 Nov 2025, 23:42 WIBLife