5 Cara Baca Buku ala Mortimer J. Adler, Seni Belajar Seumur Hidup

- Membaca dengan tujuan yang jelas
- Memahami struktur buku secara utuh
- Membaca secara aktif
Cara membaca buku yang baik ternyata lebih dari sekadar huruf dan kalimat. Menurut Mortimer J. Adler, seorang penulis asal Amerika Serikat, membaca sejatinya adalah proses berpikir aktif yang membuat pembaca terlibat dalam isi buku. Melalui cara membaca buku yang tepat, kamu bisa menangkap makna lebih dalam, menilai argumen secara kritis, dan menjadikan setiap buku sebagai pengalaman belajar seumur hidup.
Dalam bukunya How to Read a Book, Adler menjelaskan bahwa membaca bukan sekadar menerima informasi. Tapi, juga berusaha memahami dan melakukan dialog dengan penulis. Ia juga meyakini bahwa setiap buku memiliki jiwa yang hanya bisa dipahami oleh pembaca aktif yang berdialog dengan teks. Berdasarkan pemikiran tersebut lahirlah metode yang mengajarkan bagaimana cara membaca yang benar, tidak hanya tahu isi buku tapi juga benar-benar memahami maknanya. Berikut penjelasan mengenai cara baca buku ala Mortimer J. Adler.
1. Membaca dengan tujuan yang jelas

Cara membaca yang benar dimulai dari memahami tujuan membaca buku. Apakah untuk hiburan, mencari informasi, atau memahami ide-ide besar? Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu bisa menentukan cara membaca buku yang sesuai. Misalnya kamu cukup membaca cepat untuk gambaran umum saja, atau membaca lebih dalam untuk memahami konsep.
Membaca tanpa tujuan yang jelas membuat seseorang hanya menjadi pengamat kata-kata saja. Sebaliknya membaca dengan niat akan mengarahkan perhatian pada hal-hal penting dan membantu pembaca mengingat isi buku. Selain itu juga bisa menilai seberapa relevan buku tersebut dengan kebutuhan atau minat pribadi kamu.
2. Memahami struktur buku secara utuh

Penting untuk memahami kerangka atau struktur buku sebelum membaca isi buku. Adler menyarankan untuk melihat daftar isi, pendahuluan, dan ringkasan bab buku. Hal ini untuk mengetahui bagaimana penulis membangun argumennya. Ini sering disebut dengan inspectional reading atau membaca cepat untuk memahami gambaran besar sebuah buku.
Dengan memahami struktur tersebut, kamu akan tahu bagaimana bagian-bagian dalam buku saling berhubungan. Hasilnya, ketika membaca lebih mendalam, setiap bagian bab akan terasa lebih bermakna. Karena kamu sudah memahami konteks secara keseluruhan.
3. Membaca secara aktif

Pembaca yang baik harus aktif berdialog dengan buku. Adler mendorong pembaca untuk membuat pertanyaan, seperti apa yang ingin disampaikan penulis, apakah setuju dengan argumennya. Hingga pertanyaan yang lebih dalam seperti bukti apa yang digunakan oleh penulis. Dengan cara ini kamu tidak hanya sekadar membaca tapi juga benar-benar berpikir.
Dengan membaca secara aktif, proses membaca menjadi lebih hidup. Kamu tidak hanya menyerap isi buku tapi juga bisa menguji ide-ide penulis dan membandingkannya dengan pengalaman pribadi. Bahkan kamu juga bisa membentuk pemahaman tersendiri. Inilah yang membedakan antara membaca untuk belajar dan yang hanya sekadar membaca.
4. Mencatat hal-hal penting

Banyak pembaca yang jarang mencatat hal-hal penting setelah membaca. Adler sebagai penulis buku justru menganjurkan pembacanya untuk menandai atau mencatat hal-hal penting. Karena dengan memberi tanda, mencatat ide-ide penting, dan menulis di pinggir halaman bisa membantu berpikir lebih mendalam.
Tahukah kamu, bahwa buku yang penuh dengan catatan justru menunjukkan bahwa pembaca benar-benar berinteraksi dengan isi buku. Tak hanya itu saja dengan mencatat ide-ide penting tidak mudah hilang begitu saja. Saat membuka buku kembali, kamu bisa langsung mengingat poin-poin penting tanpa harus membaca ulang seluruh teks. Catatan juga menjadi jembatan untuk memahami hubungan antara buku satu dan lainnya di kemudian hari.
5. Merenungkan yang sudah dibaca

Menurut Adler, membaca belum selesai sampai pembaca merenung dan mendiskusikan isi buku. Refleksi akan membantu memperkuat pemahaman, sementara diskusi bisa membuka ruang untuk melihat sudut pandang yang berbeda. Pengetahuan sejati akan tumbuh melalui percakapan dan pertukaran ide.
Dengan merenungkan buku artinya menanyakan kembali pada diri sendiri seperti apa yang sudah dipelajari dan bagaimana buku ini bisa memengaruhi cara pembaca berpikir. Dengan cara ini membaca menjadi pengalaman yang transformatif, bukan hanya sekadar aktivitas intelektual tetapi juga perjalanan untuk menjadi lebih bijaksana.
Cara baca buku ala Mortimer J. Adler bukan tentang seberapa banyak buku yang diselesaikan, tetapi seberapa dalam pembaca memahaminya. Membaca yang baik berarti melibatkan pikiran, emosi, dan refleksi. Membaca sejati adalah seni belajar seumur hidup dan setiap halaman adalah kesempatan untuk berpikir lebih dalam dan lebih bijaksana.

















