Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bolehkah Langsung Baca Buku Genre Berat Kalau Masih Pemula?

sisi positif dari FOMO membaca buku
ilustrasi membaca buku (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Pembaca butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru
  • Buku berat belum tentu lebih bermakna dari bacaan ringan
  • Pilihan genre awal sebaiknya berdasarkan rasa tertarik, bukan tren
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang mulai tertarik membaca karena ingin mencari hiburan, belajar hal baru, atau sekadar melepas penat setelah hari yang padat. Tapi sering kali muncul kebingungan saat harus menentukan buku pertama yang ingin dibaca. Sebagian memilih buku dengan cerita ringan agar mudah diikuti, sementara yang lain merasa penasaran mencoba bacaan yang dianggap berat karena ingin terlihat lebih serius dalam dunia literasi.

Padahal, tidak semua orang cocok langsung membaca buku dengan tema yang penuh istilah sulit atau jalan cerita yang lambat, lho. Setiap orang punya cara sendiri menikmati bacaan. Sebelum terburu-buru membuka halaman buku yang terlalu menantang, ada baiknya kamu pahami dulu beberapa hal berikut supaya pengalaman membacamu terasa lebih menyenangkan.

1. Pembaca butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru

Ilustrasi membaca buku (Pexels.com/Min An)
Ilustrasi membaca buku (Pexels.com/Min An)

Membaca tidak bisa dipaksakan. Sama seperti aktivitas lain, kamu butuh waktu agar terbiasa duduk tenang, memahami isi tulisan, dan menikmati ceritanya tanpa merasa cepat bosan. Kalau langsung membaca buku dengan bahasa yang rumit, kamu bisa kehilangan minat bahkan sebelum menyelesaikan beberapa halaman pertama.

Mulai saja dulu dari buku yang ringan yang bisa membantu kamu untuk membangun fokus dan rasa nyaman. Ketika otak sudah terbiasa mengikuti alur cerita yang sederhana, kamu akan lebih siap beralih ke bacaan yang lebih menantang. Proses ini bukan soal seberapa cepat kamu bisa membaca, melainkan seberapa besar kamu menikmati setiap ceritanya tanpa merasa tertekan.

2. Buku berat belum tentu lebih bermakna dari bacaan ringan

ilustrasi membaca buku (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang menganggap membaca buku berat seperti karya klasik atau filsafat bisa membuat mereka terlihat lebih pintar. Padahal, makna dari membaca tidak ditentukan dari seberapa sulit isinya, tapi dari seberapa dalam buku itu bisa berhubungan dengan kehidupanmu. Ada banyak buku ringan dengan cerita sederhana yang justru meninggalkan kesan mendalam dan mengubah cara pandang seseorang.

Membaca buku yang terasa dekat dengan pengalaman hidupmu justru lebih membantu memahami nilai-nilai yang dibahas di dalamnya. Kalau kamu memaksakan diri memahami buku yang belum sesuai kemampuan atau minat, isinya hanya akan terasa kosong. Bacaan yang baik adalah yang membuatmu ingin membuka halaman berikutnya tanpa merasa terpaksa.

3. Pilihan genre awal sebaiknya berdasarkan rasa tertarik, bukan tren

ilustrasi membaca buku (unsplash.com/Sincerely Media)
ilustrasi membaca buku (unsplash.com/Sincerely Media)

Tidak sedikit orang memilih buku hanya karena sedang ramai dibicarakan. Padahal, membaca itu soal koneksi personal dengan cerita. Bisa jadi orang lain menyukai novel detektif atau biografi, tapi kamu justru lebih nyaman dengan kisah romansa atau buku pengembangan diri. Tidak ada genre buku buat pemula yang mutlak dan benar, yang penting kamu menikmatinya.

Kalau kamu merasa terhubung dengan isi cerita, membaca akan terasa lebih asyik. Dari situ, kamu bisa mulai mengeksplorasi genre lain. Dengan cara ini, minat membacamu tumbuh secara alami bukan karena ingin mengikuti tren, tapi karena kamu benar-benar penasaran dengan isi bukunya.

4. Membaca buku berat tetap bisa dilakukan, asal tahu caranya

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Yogendra Singh)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Yogendra Singh)

Boleh saja, kok kalau kamu langsung membaca buku berat meskipun masih pemula. Asal, kamu punya strategi. Jangan terburu-buru ingin langsung paham semuanya. Misalnya, kamu bisa mulai dengan mencari ringkasan atau menonton adaptasi filmnya lebih dulu agar punya gambaran tentang jalan ceritanya. Hal kecil seperti itu bisa membuat proses membaca terasa lebih mudah.

Kalau ada istilah yang sulit, jangan sungkan berhenti sebentar untuk mencari tahu artinya baik membuka kamus atau mencari tahu lewat internet. Membaca bukan perlombaan, jadi tidak perlu merasa kalah kalau butuh waktu lama memahami meski satu halamn. Dengan cara yang santai, buku berat bisa jadi sumber pelajaran yang menyenangkan, bukan sumber stres.

5. Tujuan membaca adalah menikmati, bukan membuktikan diri

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Adnan Yahya Abdo Alward)
ilustrasi membaca buku (pexels.com/Adnan Yahya Abdo Alward)

Kadang orang ingin terlihat cerdas hanya karena sedang membaca buku dengan judul yang rumit sehingga menimbulkan kesan 'wah' bagi yang melihat. Padahal, membaca seharusnya jadi kegiatan yang membawa ketenangan, bukan mengejar validasi seperti itu. Kamu tidak perlu membuktikan apa pun ke siapa pun yang penting adalah bagaimana buku itu memberi makna buat dirimu sendiri.

Kalau kamu menikmati prosesnya, kamu akan lebih mudah memahami isi buku apa pun genre-nya, ringan atau berat sekalipun. Semua orang punya perjalanan membaca yang berbeda, jadi tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain yang mungkin bisa menyelesaikan 5 buku dalam sebulan dengan tema yang berat. Selama kamu merasa senang dan belajar sesuatu dari buku itu, artinya kamu sudah membaca dengan benar.

Membaca bukan soal seberapa sulit isi atau genre buku yang kamu pilih, tapi seberapa banyak hal yang bisa kamu pelajari dan rasakan dari setiap halaman. Kalau kamu baru memulai, tidak masalah menikmati buku yang ringan terlebih dahulu sebelum melangkah ke pembahasan buku yang lebih serius. Pada akhirnya, bukankah yang paling penting dari membaca adalah menemukan cerita yang membuatmu ingin terus membuka halaman berikutnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Alasan Logis Mental Health Penting Buat Hubungan Rumah Tangga!

06 Nov 2025, 17:15 WIBLife