5 Rekomendasi Buku SIBI yang Cocok untuk Remaja Usia 13–15 Tahun

Intinya sih...
- Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) menyediakan buku digital berkualitas untuk remaja usia 13-15 tahun
- Buku-buku SIBI tidak hanya menawarkan cerita inspiratif, tetapi juga nilai-nilai penting seperti kolaborasi, ketabahan, dan literasi media
- Buku digital SIBI dapat diakses secara gratis dan legal melalui situs webnya, membantu memperluas sudut pandang serta membekali remaja dengan nilai-nilai penting
Mencari bacaan digital yang menarik dan mendidik untuk remaja menjadi makin mudah dengan hadirnya Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI). Platform ini menyediakan berbagai buku nonteks berkualitas yang dikategorikan untuk Pembaca Madya, yakni pembaca usia 13 hingga 15 tahun yang mampu memahami teks dengan tingkat kesulitan menengah.
Buku-buku ini bukan hanya menawarkan kisah inspiratif, melainkan juga membekali pembaca dengan nilai-nilai penting untuk menghadapi pelbagai tantangan. Berikut IDN TIMES bagikan lima rekomendasi buku SIBI yang cocok untuk remaja usia 13–15 tahun, terutama bagi yang ingin memperluas ilmu sekaligus menikmati cerita seru serta bermakna.
1. Bunga Sahabat
Bunga Sahabat oleh Salma Intifada menyuguhkan kisah Arum, siswi yang dipusingkan dengan tugas menjadi panitia bazar sekolah di tengah kesibukannya mengejar olimpiade sains. Ia harus bekerja sama dengan Afnan, rivalnya, serta Sekar, gadis penyendiri yang mahir membuat kerajinan bunga. Sebuah insiden mendadak pun mempererat hubungan mereka yang membuktikan bahwa perbedaan justru bisa menjadi kekuatan.
Lewat alur cerita yang mengalir dan karakter yang membumi, buku ini menanamkan pentingnya kolaborasi, toleransi, serta keberanian menghadapi tantangan. Bunga Sahabat layak menjadi pilihan bacaan untuk membangkitkan semangat kerja sama di kalangan remaja.
2. Dadiah dari Uni
Dadiah dari Uni membawa pembaca menelusuri perjuangan Aminah, gadis Minang yang tidak membiarkan keterbatasan fisiknya menghalanginya untuk berbuat kebaikan. Aminah berusaha membuat dadiah dari susu kerbau demi menjaga kesehatan adiknya, Bahri, kendati jalan yang ditempuh penuh rintangan, baik dari orang lain maupun keluarganya sendiri.
Tak hanya mengharu-biru, buku ini mengajak kita untuk merenungkan arti ketabahan, kasih sayang, dan ketulusan. Dengan bahasa yang jernih dan sederhana, buku ini memberikan inspirasi tentang kekuatan memberi tanpa syarat.
3. Digital Petok
Berikutnya ada Digital Petok yang menawarkan perspektif unik mengenai dunia digital melalui sudut pandang Nay, seekor ayam betina cerdas dan sedikit nyinyir. Dengan penuh humor dan ketajaman, Nay membahas literasi media, pentingnya verifikasi informasi, hingga dorongan untuk menyebarkan konten positif.
Lebih dari sekadar hiburan, buku ini membekali remaja dengan kecakapan digital yang penting di era informasi. Dengan gaya bercerita yang santai sekaligus mengena, Digital Petok menjadi panduan ringan untuk menjadi pengguna internet yang bijak.
4. Mei Si Paling Update
Mei Si Paling Update karya Muhammad Hilmy An Nabhany mengangkat tema relevan mengenai adiksi media sosial. Melalui kisah Mei, seorang siswi yang terobsesi menjadi konten kreator populer hingga abai terhadap keluarganya, novel ini menggambarkan tantangan untuk menyeimbangkan antara dunia maya dan kehidupan nyata.
Buku ini menyentil pembaca tentang pentingnya menjaga hubungan sosial di tengah derasnya arus digital. Dengan gaya bahasa yang mengalir dan menghibur, Mei Si Paling Update bisa dibaca untuk memahami dinamika generasi muda di era teknologi.
5. Miss Dodol
Miss Dodol mengisahkan Mimin, remaja yang dipaksa menghadapi konsekuensi dari kebiasaan borosnya. Setelah uang jajannya dipotong, Mimin menemukan peluang untuk belajar mengelola keuangan melalui usaha dodol tradisional kepunyaan sang nenek.
Dengan mengangkat topik literasi keuangan dan semangat berwirausaha, buku ini menyuguhkan kisah jatuh bangun dalam membangun bisnis kecil-kecilan. Disajikan dalam format komik yang menarik, Miss Dodol menjadi bacaan inspiratif untuk remaja yang ingin belajar kemandirian sejak dini.
Kelima rekomendasi buku SIBI yang cocok untuk remaja usia 13–15 tahun bisa diakses secara gratis dan legal melalui website Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI). Buku-buku tersebut tak hanya memperluas sudut pandang, tetapi juga membekali remaja dengan nilai-nilai penting untuk menghadapi tantangan zaman.