5 Buku yang Direkomendasikan Tokoh Dunia 2025, Sudah Pernah Baca?

- Buku The Power of Geography membantu memahami geopolitik dan hubungan internasional
- Doppelganger: A Trip into the Mirror World menggambarkan tantangan demokrasi dan ketidaksetaraan zaman modern
- The Beginning of Infinity menantang pembaca untuk memperluas wawasan tentang ilmu pengetahuan dan logika
Di era di mana informasi bergerak cepat dan tantangan global semakin kompleks pembaca yang ingin terus berkembang tidak cukup hanya mengikuti tren. Buku telah menjadi jendela pemikiran, inspirasi, dan strategi yang tak tergantikan bagi para pemimpin dunia, pemikir hingga pebisnis papan atas.
Dari buku yang membentuk pola pikir tentang masa depan teknologi hingga karya yang mendefinisikan ulang cara kita memimpin dan memahami diri sendiri pembaca kini dapat menggali pelajaran yang berdampak besar dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Membaca rekomendasi dari tokoh dunia memberi kita kesempatan belajar langsung dari pilihan para pemimpin tersebut. Apa yang mereka baca biasanya menjadi bahan refleksi sekaligus alat berpikir. Rekomendasi berikut dirangkum dari daftar buku yang mengubah cara berpikir para pemimpin global sepanjang 2025 menurut World Economic Forum.
1. The Power of Geography karya Tim Marshall

Buku ini menjadi favorit di kalangan pemimpin global karena membantu pembaca memahami bagaimana letak geografis sebuah negara membentuk kekuatan dan arah politiknya di panggung dunia. Angela Oduor Lungati, seorang pemimpin organisasi nirlaba global, menyebut buku ini membuka wawasannya tentang bagaimana aspek fisik dan geopolitik saling terkait dalam konflik dan kerja sama internasional.
Lebih dari sekedar peta dan data, buku ini mengajak pembaca berpikir tentang hubungan ruang dan kekuasaan. Untuk pembaca Indonesia yang ingin memahami dinamika berbagai negara atau persaingan global saat ini buku ini memberikan konteks yang lebih dari sekedar berita headlines.
2. Doppelganger: A Trip into the Mirror World karya Naomi Klein

Tokoh yang memimpin gerakan Youth Climate Justice Fund, Nathan Méténier merekomendasikan buku ini karena mampu menggambarkan tantangan demokrasi dan ketidaksetaraan zaman modern dengan cara yang tajam sekaligus reflektif.
Penulis membawa pembaca memasuki refleksi tentang identitas kolektif yang sering kita abaikan. Buku ini berfungsi sebagai cermin besar tempat kita melihat bagaimana struktur sosial mencerminkan kecenderungan kita sendiri. Bagi pembaca yang ingin memahami perubahan masyarakat global serta persoalan ketidakadilan buku ini memberikan insight baru.
3. The Beginning of Infinity karya David Deutsch

Rekomendasi lain dari tokoh seperti Steven Pinker ini menantang pembaca menggali pemahaman ilmiah dan filosofis tentang kemampuan manusia menciptakan pengetahuan yang tak terbatas. Penulis menunjukkan bahwa pemahaman tentang penjelasan mendalam dunia dapat menjadi pendorong besar kemajuan.
Ini bukan buku teknis biasa tetapi lebih pada cara berpikir yang memperluas wawasan tentang bagaimana ilmu pengetahuan dan logika memicu inovasi. Bagi profesional atau pelajar yang ingin melampaui batas pengetahuan konvensional buku ini mengajak berpikir lebih luas.
4. The Molecule of More karya Daniel Z. Lieberman dan Michael E. Long

Kian Katanforoosh CEO platform pengembangan talenta menyebut buku ini sebagai sumber penting untuk refleksi diri dan memahami motivasi manusia dalam dunia kerja dan kehidupan pribadi.
Buku ini mengurai bagaimana otak manusia mengelola keinginan, kebiasaan, dan ambisi. Mengenal cara kerja motivasi internal seperti ini tidak hanya membantu kita menjadi pemimpin yang lebih baik tetapi juga membantu menavigasi hubungan interpersonal di kehidupan sehari-hari.
5. Meditations for Mortals karya Olover Burkeman

Buku ini direkomendasikan oleh Mohit Joshi CEO Tech Mahindra karena menawarkan sudut pandang yang sangat relevan dengan tekanan hidup modern. Mengutip dari laman World Economic Forum, Joshi menyebut buku ini membantunya menerima satu kenyataan penting bahwa hidup tidak pernah benar-benar bebas dari masalah.
Penulis mengajak pembaca berhenti mengejar ilusi hidup sempurna yang bebas gangguan. Justru dengan menerima bahwa tantangan akan selalu hadir, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan realistis. Buku ini menjadi penghubung dari pembahasan sebelumnya tentang motivasi dan ambisi, karena ia menutup lingkaran dengan refleksi yang lebih manusiawi. Saat kita tidak lagi terobsesi menunggu masa depan tanpa masalah, kita bisa menikmati momen kecil yang sering terlewat dan menemukan makna dalam proses hidup itu sendiri.
Rekomendasi buku dari tokoh dunia di 2025 bukan hanya sekedar daftar bacaan trend semata tetapi merupakan gerbang menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri sendiri. Buku-buku seperti The Power of Geography hingga What We Owe the Future menawarkan wawasan yang saling terhubung; dari geopolitik hingga etika jangka panjang semua membantu pembaca memahami kompleksitas saat ini dan masa depan.


















