Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Bangkit dari IPK Anjlok di Semester Lalu, Mahasiswa Wajib Tahu

ilustrasi perempuan merenung (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Terima dulu hasilnya tanpa drama berlebihan
  • Evaluasi kesalahan secara objektif
  • Konsultasi ke dosen atau pihak kampus

Pernahkah kamu merasa semangat kuliah tiba-tiba drop gara-gara nilai semester kemarin jeblok? Rasanya pasti campur aduk, mulai dari malu, kecewa, sampai takut gagal lagi di semester berikutnya. Wajar, kok, kalau kamu khawatir, tapi jangan sampai bikin kamu menyerah begitu saja.

Ingat, nilai bukan segalanya, tapi tetap penting buat masa depan kamu. Kalau IPK sempat anjlok, bukan berarti semuanya berakhir di situ juga. Yuk, simak lima cara bangkit dari IPK anjlok di semester lalu, bikin kamu comeback lebih kuat di semester ini!

1. Terima dulu hasilnya tanpa drama berlebihan

ilustrasi perempuan sedih (freepik.com/freepik)

Gagal itu pahit, tapi terus mengutuk diri sendiri juga gak bikin IPK kamu naik. Yang pertama harus kamu lakukan adalah terima dulu hasil yang sudah keluar apa adanya. Jangan buang energi buat menyalahkan keadaan atau orang lain tanpa evaluasi jujur.

Coba lihat nilai itu sebagai cermin, bukan hukuman. Dari situ kamu bisa tahu mana yang kurang dan mana yang masih perlu diperbaiki. Dengan menerima dulu, kamu jadi lebih siap buat bangun strategi baru tanpa terbebani rasa malu.

2. Evaluasi kesalahan secara objektif

ilustrasi perempuan menulis (freepik.com/pressfoto)

Jangan cuma bilang “aku malas” lalu berhenti di situ. Akar masalah IPK anjlok bisa macam-macam, mulai dari salah mengatur waktu, salah fokus, sampai terlalu banyak distraksi. Kamu wajib cari tahu penyebabnya satu per satu.

Tuliskan semua hal yang bikin nilai kamu jeblok semester kemarin. Dari situ, kamu bisa bikin daftar prioritas yang perlu dibenahi. Evaluasi ini kunci banget supaya kamu gak jatuh di lubang yang sama lagi.

3. Konsultasi ke dosen atau pihak kampus

ilustrasi mahasiswa berkonsultasi dengan dosen (freepik.com/freepik)

Sering kali mahasiswa gengsi buat cerita kalau nilainya jeblok. Padahal dosen atau pihak akademik justru bisa kasih arahan biar kamu gak salah langkah. Jangan takut kelihatan gagal, justru mereka lebih suka kalau kamu terbuka dan mau berubah.

Kamu bisa atur janji temu buat diskusi soal strategi belajar atau nanya materi yang susah. Dari situ, kamu bakal dapat insight baru yang bikin kamu makin siap semester depan. Support system itu penting, jadi manfaatkan sebaik mungkin.

4. Bangun motivasi belajar dari nol lagi

ilustrasi laki-laki belajar (freepik.com/pressfoto)

Setelah gagal, semangat belajar memang bisa hilang. Tapi jangan biarkan rasa putus asa berlama-lama menguasai kamu. Mulai pelan-pelan saja, misalnya dengan bikin jadwal belajar realistis dan target kecil per minggu.

Kamu juga bisa coba belajar bareng teman supaya gak gampang malas. Sedikit demi sedikit semangat kamu bakal tumbuh lagi. Percaya, deh, kamu pasti bisa bangkit asal mau konsisten dan gak gampang menyerah.

5. Fokus pada progress, bukan sekadar hasil

ilustrasi orang berdiskusi (freepik.com/pressfoto)

Banyak mahasiswa terlalu ngotot langsung dapat nilai A tanpa berpikir proses belajarnya. Padahal kalau prosesnya gak benar, hasil bagus juga gak bakal bertahan lama. Makanya mulai sekarang fokus dulu ke progres harian kamu.

Setiap kali berhasil memahami materi yang sebelumnya susah, rayakan itu. Dengan cara ini, motivasi kamu bakal terus terjaga meskipun jalannya gak selalu mulus. Proses belajar itu maraton, bukan sprint semalam.

Nilai jeblok itu bukan akhir dunia, kok, tapi justru bisa jadi peluang buat kamu berkembang. Jangan takut gagal karena semua orang pernah jatuh dan ada cara bangkit dari IPK anjlok di semester lalu, kok. Yuk, bangkit lagi dengan strategi yang lebih matang dan semangat baru demi masa depan yang lebih cerah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us