Cara Mereview Jurnal yang Benar untuk Skripsi di Kajian Pustaka

- Kajian pustaka adalah ulasan kritis yang memadukan ringkasan dan sintesis dari berbagai sumber yang relevan dengan topik tertentu.
- Pentingnya memastikan topik penelitian cukup spesifik agar kajian pustaka lebih terarah dan mendalam.
- Merangkum poin utama sumber yang relevan, menganalisis isinya secara kritis, dan mengevaluasi kontribusinya terhadap bidang tertentu dengan disertai bukti dan contoh yang relevan.
Menurut Ramdhani, dkk dalam "Writing a Literature Review Research Paper: A Step-by-Step Approach", kajian pustaka adalah ulasan kritis yang memadukan ringkasan dan sintesis dari berbagai sumber yang relevan dengan topik tertentu. Kajian ini berfungsi untuk memberikan gambaran umum mengenai pengetahuan yang sudah ada dan menunjukkan bagaimana penelitianmu berkontribusi pada bidang tersebut.
Di tahap ini, kamu perlu melakukan review terhadap jurnal-jurnal relevan yang mendukung penelitianmu. Sayangnya, proses ini bisa terasa sulit jika kamu belum tahu cara yang tepat.
Review jurnal yang baik bukan sekadar membaca sepintas dan mencatat poin-poin penting, melainkan mencakup analisis kritis yang memperkuat argumen dan landasan teorimu. Supaya lebih paham, simak cara-cara berikut yang bisa membantumu melakukan review jurnal dengan lebih efektif.
1. Memilih topik yang spesifik

Dalam jurnalnya, Ramdhani dan tim menggarisbawahi pentingnya memastikan topik penelitianmu cukup spesifik agar kajian pustaka bisa lebih terarah dan mendalam. Supaya literatur yang dikumpulkan lebih sesuai dengan topik tersebut, kamu bisa memanfaatkan sumber sekunder, seperti ulasan literatur atau artikel dari database ilmiah terkemuka, contohnya PubMed, Google Scholar, atau JSTOR.
Berikut langkah-langkah yang disebutkan Ramdhani, dkk dalam jurnal tersebut:
- Telusuri buku teksmu dan cari topik-topik luas dalam disiplin ilmu yang menarik minatmu;
- Baca bab-bab yang terkait dengan topik tersebut untuk mengenal kosakata (kata kunci), peneliti utama, serta isu atau kontroversi yang ada di bidang itu;
- Berdiskusi dengan orang lain, seperti ahli, atau membaca lebih jauh tentang topik tersebut juga bisa membantu mengidentifikasi area mana yang menarik bagi peneliti dan seberapa banyak informasi yang tersedia tentang topik itu;
- Langkah berikutnya, setelah memilih topik, adalah pergi ke perpustakaan dan mencari artikel jurnal yang relevan di bidang tersebut.
Menurutnya, kamu bisa menggunakan kata kunci untuk menemukan judul artikel pada topik tertentu. Terkadang, abstrak pun disediakan sebagai referensi pembaca. Abstrak ini bisa sangat membantu karena memudahkan untuk menyaring literatur yang relevan dari artikel-artikel yang kurang terkait atau tidak penting.
2. Mengidentifikasi judul, penulis, dan tema penelitian

Untuk membuat tinjauan literatur yang baik, artikel yang dipilih harus mencakup presentasi teori, artikel tinjauan, dan artikel penelitian empiris. Salah satu cara memulai tinjauan literatur adalah dengan memilih karya dari peneliti tunggal.
Ramdhani, dkk dalam jurnalnya menyarankan agar presentasimu lebih kuat jika kamu menyajikan posisi dan temuan teori yang bertentangan, bersama dengan posisi atau prediksi yang kamu dukung dalam tulisanmu. Sebaiknya pilih beberapa karya peneliti yang memberikan kontribusi penting di bidang tersebut. Usahakan untuk menghindari (atau menjelaskan alasan) artikel yang menggunakan metode yang kurang tepat atau alasan yang tidak valid untuk mendukung temuan mereka.
3. Merangkum isi penelitian secara keseluruhan

Dikutip Wr1ter, struktur dasar dari sebuah artikel tinjauan biasanya meliputi pendahuluan, ringkasan dari bacaan yang sedang ditinjau, analisis dan evaluasi dari isinya, serta kesimpulan. Artinya, tinjauan artikel tidak hanya memberikan ringkasan dari konten sumber tertentu, tetapi juga analisis kritis dan evaluasi.
"Pada dasarnya, tinjauan artikel menyajikan analisis konstruktif dari literatur tertentu. Dalam hal ini, para akademisi menggunakan ringkasan, klasifikasi, penyelidikan, dan penilaian saat meninjau sumber-sumber ilmiah," ungkap Dr. Isabel Larsen dari laman Wr1ter.
Menurut Dr. Larsen, merangkum dan menjelaskan ulang isi artikel dapat membantu mengidentifikasi kekurangan dalam pengetahuan dan merekomendasikan area penelitian baru. Ia menambahkan, bahwa dalam menulis tinjauan artikel, penting untuk merangkum poin utama sumber yang relevan, menganalisis isinya secara kritis, dan mengevaluasi kontribusinya terhadap bidang tertentu dengan disertai bukti dan contoh yang relevan..
4. Mengevaluasi dan melakukan kritik terhadap artikel

Bukan hanya meninjau, kamu juga perlu mengkritik penelitian terdahulu untuk mengetahui dasar pemikiran dan signifikansi penelitian, serta batasan dan ruang lingkupnya. Langkah pertama untuk mengkritik artikel ilmiah adalah mengidentifikasi tujuan dan ruang lingkup penelitian.
"Mengevaluasi metodologi dan desain juga termasuk menilai secara kritis instrumen penelitian dan item-itemnya untuk menentukan keakuratan isi dan reliabilitas instrumen. Apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan jelas atau ambigu? Apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun secara objektif atau mendorong responden untuk memberikan jawaban yang spesifik? Apakah susunan kata-katanya sudah benar secara tata bahasa? dapat menjadi pertanyaan yang diajukan," ungkap Dawn-Smith Henry, PhD, dikutip LinkedIn.
Dilansir LinkedIn, langkah selanjutnya untuk mengkritik artikel ilmiah adalah mengevaluasi metodologi dan desain penelitian. Untuk melakukannya, kamu bisa melihat bagaimana para peneliti mengumpulkan dan menganalisis data di artikel ilmiah yang kamu ambil.
Setelah itu, kamu pun bisa beranjak untuk mengkritik isi dan pembahasan dari temuan, hipotesis, dan interpretasi hasil. Langkah terakhir untuk mengkritik artikel ilmiah adalah merefleksikan perspektif dan posisimu.
Ajukanlah pertanyaan seperti "Bagaimana artikel tersebut berhubungan dengan minat dan tujuan penelitian?" atau "Bagaimana artikel tersebut memengaruhi atau mengubah pemahaman dan opini terkait dengan topik yang dibahas?" untuk membantumu berpikir secara kritis.
5. Mengkaji ulang relevansi penelitian dengan penelitianmu dalam bentuk kesimpulan agar mudah dimengerti oleh para pembaca

Terakhir, tunjukkan dengan jelas kenapa topik yang kamu pilih relevan dan kenapa penelitian lebih lanjut di area tersebut diperlukan. Setelah itu, rangkum temuan-temuan dari penelitian-penelitian sebelumnya dengan cara yang jelas dan mudah dipahami.
Jangan lupa untuk menyoroti penelitian yang sejalan atau yang berbeda, serta tren atau pola yang muncul dari studi-studi terdahulu. Bagian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana penelitianmu akan memberikan kontribusi baru bagi bidang tersebut.
Berikutnya, identifikasi kesenjangan atau area yang belum banyak diteliti. Ini bisa menjadi fokus utama dalam penelitianmu. Akhiri dengan ringkasan singkat yang menggambarkan keadaan pengetahuan saat ini dan area yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Dengan begitu, pembaca akan lebih mudah memahami bagaimana penelitianmu bisa memperkaya topik yang sudah ada.
Itu dia langkah-langkah melakukan article review yang terdapat di kajian pustaka skripsi. Semoga informasi di atas bisa membantu, ya!