Cerita Darren Amadeus Martin Raih Beasiswa Mitsui Bussan, Inspiratif!

Meski ada banyak negara dengan berbagai program beasiswa yang ditawarkan, namun Darren telah jatuh hati dengan Jepang. Ia pun memantapkan pilihannya kepada Mitsui Bussan Scholarship sebagai kendaraannya untuk bisa menempuh pendidikan di Negeri Sakura tersebut.

Bukan tanpa alasan, lewat diskusi hangat bersama IDN Times pada Sabtu (1/10/22) lalu, ia mengaku sangat tertarik dengan budaya Jepang. Hanya saja, untuk bisa melanjutkan studi di luar negeri, terutama Jepang jelas membutuhkan biaya yang gak sedikit.

Oleh karena itu, setelah pencarian program beasiswa yang ditekuni, Darren memilih fokus pada Mitsui Bussan Scholarship. Menurutnya, beasiswa ini sangat menguntungkan karena selain memberikan pembiayaan penuh, namun juga ada sekolah bahasa yang lebih lama, sekitar 1,5 tahun.

"Aku mulai mencari beasiswa yang fully funded, salah satunya itu mitsui bussan dan kebetulan itu beasiswa fully funded ke Jepang yang pertama aku temui. Jadi aku langsung penasaran nih, ini kayak gimana sistemnya, gimana seleksinya, dan aku liat itu tuh seleksinya emang lumayan panjang tapi kayak persyaratannya itu enggak seribet yang kita kira gitu," tuturnya.

"Gak harus bisa Bahasa Jepang dulu dan gak butuh kayak sertifikat yang udah internasional atau udah nasional gitu. Jadi udah kayak hampir semua orang bisa daftar, asal mereka persyaratan nilainya cukup yang di mana waktu itu mereka memeriksa matematika sama Inggris untuk kelas 11 hingga 12, dan nilainya minimal harus diatas 80. Karena waktu itu nilai aku memenuhi, yaudah aku langsung membulatkan tekad aja udah ini aku pengin daftar beasiswa ini dan jadi daftar deh akhirnya pas kelas 12," imbuh Darren.

Meski terkesan mudah dan bisa diikuti oleh semua orang, namun proses seleksi yang panjang kian membuat sulit peserta untuk lolos. Buktinya sendiri adalah Darren, di mana ia sempat gagal pada kali pertama mendaftar.

"Jadinya aku tuh pas tahun 2021 kemarin udah coba daftar beasiswa Mitsui Bussan, tapi gak dapat. Karena itu, aku sudah ada rencana cadangan. Rencana cadangannya waktu itu aku mau ikut SBMPTN ke ITB ke FMIPA, Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam," jelasnya.

Selang satu tahun pasca kegagalannya, Darren pun gak menyerah begitu saja. Meski sudah menempuh studi di ITB, ia tetap mencoba daftar kembali hingga akhirnya, kini ia berhasil lolos dan bisa menempuh pendidikan di Jepang.

"Pas udah lewat semester 1, masuk semester 2, aku coba daftar lagi dan puji Tuhan dapat. Jadi baru selama satu tahun kemarin itu bisa dibilang kuliah dan nyoba-nyoba menyiapkan lagi sampai tahun ini akhirnya daftar, terus dapat," ujarnya.

Berkat keteguhan hatinya, selama satu tahun pasca kegagalan, Darren kian berusaha lebih keras untuk melengkapi kekurangan yang dimilikinya. Karena sempat bertengger di 200 besar saja akibat kesulitan di tes matematika dan bahasa Inggris, ia pun lekas mempersiapkan kekurangannya di bidang tersebut.

"Kalo kesulitan ada, tahun lalu pas aku dapet aku cuman sampai 200 besar, di tahap tes doang karena kesulitannya waktu itu di tes matematika sama bahasa Inggris. Jadi selama persiapan-persiapan ini aku kencengin tuh di matematika sama Inggrisnya. Aku lebih banyak ngambil referensi, nanya-nanya temen, dan baca-baca sendiri," ungkap Darren.

“Aku sudah mengetahui beasiswa ini sejak berada di kelas 10. Oleh karena itu, aku menyiapkan JLPT dan IELTS. Meskipun gagal di tahun 2021, itu tidak membuatku mundur. Aku menyiapkan diri lebih baik lagi di tahun selanjutnya dengan berdoa serta terus berlatih dan meningkatkan ketelitian, terutama dalam pelajaran Matematika. Puji Tuhan, aku berhasil meraih Mitsui Bussan Scholarship di tahun 2022,” kata alumnus dari SDK PENABUR Harapan Indah dan SMPK PENABUR Harapan Indah tersebut.

Ia juga menambahkan, bila keputusannya tersebut disambut baik oleh pihak kampus. Saat memutuskan untuk keluar, Darren bahkan sudah mengirimkan surat pengunduran diri secara formal, sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Bila kamu juga berencana untuk melanjutkan studi di Jepang dan ingin mendaftarkan diri lewat Mitsui Bussan Scholarship, Darren membagikan beberapa tips langsung dari pengalamannya. Hal ini agar kamu pun bisa mempersiapkan hal yang memang dibutuhkan secara lebih matang.

"Jadi kalo yang sebelum selection mulai, itu harus siapin dokumen-dokumen yang penting, terus sertfikasi bahasa seperti IELTS sama JLPT, terus ada letter of recommendation, transkrip nilai, data-data keluarga, medical check up, tes psikologi, visa, passport, dan barang kebutuhan lainnya," terang Darren.

Untuk proses seleksi, usahakan bila kamu memberikan pula dokumen prestasi dan kemampuan bahasa sebagai alat bantu untuk mendukung penilaian yang ada. Jangan lupa juga untuk mencari referensi soal, karena akan ada tes matematika dan bahasa Inggris dengan materi SMA berstandar luar negeri.

Dengan usaha, jelas apa apun yang dicita-citakan bisa terwujud. Salah satunya cerita dari Darren Amadeus Martin, seorang pelajar yang memiliki impian untuk menempuh studi di Jepang dan berhasil mewujudkannya. Kalau dia saja bisa, kamu juga pasti bisa bila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Semangat!