Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ciri Pembelajaran Berdiferensiasi, Pengertian, dan Prinsipnya

Ilustrasi belajar (pexels.com/Zen Chung)
Ilustrasi belajar (pexels.com/Zen Chung)

Menjadi guru tidaklah mudah. Selain membuat materi pembelajaran, mereka juga harus tahu bagaimana cara memberikan materi yang tepat. Terlebih kemampuan dan ketertarikan setiap anak berbeda-beda. Itulah kenapa butuh melakukan penyesuaian. Biasanya, situasi ini akan memdorong guru untuk membuat elemen pembelajaran berdiferensiasi.

Jadi, guru maupun pendidik lain harus betul-betul memahami peserta didiknya. Lalu apa sih ciri pembelajaran berdiferensiasi? Apa prinsip-prinsipnya? Simak di bawah ini.

1. Apa itu pembelajaran berdiferensiasi?

ilustrasi belajar (pexels.com/valery)
ilustrasi belajar (pexels.com/valery)

Mengutip buku Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Implementasi Kurikulum Merdeka The Differentiatiated Classroom oleh Sigalingging, pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar di mana peserta didik bisa mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhan masing-masing. Jadi, setiap anak bisa berbeda.

Sedangkan dalam materi Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik oleh Samsul Susilawati, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa tersebut. Pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk pembelajaran, tapi juga fokus pada proses dan konten/materi.

2. Ciri pembelajaran berdiferensiasi

ilustrasi belajar (pexels.com/valery)
ilustrasi belajar (pexels.com/valery)

Tentunya pembelajaran berdiferensiasi memiliki karakteristik tersendiri. Itulah kenapa setiap pendidik atau guru harus memahami karena akan memengaruhi bagaimana mereka memberikan pola ajar pada peserta didik. Berikut ini ciri pembelajaran berdiferensiasi:

  • Bersifat proaktif: Sejak awal, guru secara proaktif mengantisipasi pelajaran yang akan diajarkan dengan menjadwalkan pelajaran untuk siswa yang berbeda. Jadi bukannya mengadaptasikan pembelajarannya kepada siswa sebagai tanggapan atas evaluasi kegagalan pembelajaran sebelumnya.
  • Menempatkan fokus pada kualitas di atas kuantitas: Kualitas pekerjaan rumah lebih sesuai dengan tuntutan siswa dalam pembelajaran yang berbeda. Anak pintar belum tentu mendapat tugas tambahan yang sama setelah menyelesaikan tugas pertama; sebaliknya, dia akan menerima tugas yang akan membantunya mengembangkan keterampilannya.
  • Berakar pada asesmen: Guru selalu mengevaluasi siswa dengan cara yang berbeda-beda untuk mengetahui kondisinya pada setiap pembelajaran.
  • Menyediakan pendekatan konten, proses, produk dan iklim belajar: Ada empat komponen pembelajaran dapat disesuaikan dengan tingkat kesiapan, bakat, minat, dan preferensi belajar masing-masing siswa.
  • Berpusat pada siswa: Pekerjaan rumah diberikan berdasarkan tingkat pengetahuan awal siswa tentang mata pelajaran yang akan diajarkan, yang memungkinkan guru menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kebutuhan siswa.
  • Menggabungkan pembelajaran individu dan tradisional: Guru menawarkan kepada siswa kesempatan untuk belajar musik tradisional daerah secara bersama atau individu.
  • Bersifat hidup: Guru bekerja terus-menerus dengan siswa, termasuk untuk mengembangkan tujuan kelas dan individu bagi siswa. Guru memantau bagaimana pelajaran.

3. Pentingnya pembelajaran berdiferensiasi

ilustrasi guru di dalam kelas (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi guru di dalam kelas (pexels.com/Max Fischer)

Tentu pembelajaran berdiferensiasi sangat penting bagi peserta didik maupun guru. Dengan penerapan yang benar, guru maupun peserta didik akan mendapatkan manfaat dari metode ini sepenuhnya. Berikut ini pentingnya pembelajaran berdiferensiasi:

  • Pembelajaran diferensiasi menantang siswa belajar lebih dalam.
  • Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjadi tutor sebaya.
  • Guru harus mengakui bahwa pendekatan pengajaran satu ukuran untuk semua tidak memenuhi kebutuhan semua, atau bahkan sebagian besar siswa, seperti halnya ukuran pakaian yang dijual di toko tidak harus sesuai dengan ukuran konsumen.

4. Prinsip pembelajaran berdiferensiasi

ilustrasi belajar (pexels.com/valery)
ilustrasi belajar (pexels.com/valery)

Masih mengutip materi Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik, ada beberapa prinsip yang perlu dipegang oleh tenaga pengajar. Apa saja? Berikut prinsip pembelajaran berdiferensiasi:

  • Lingkungan Belajar: Lingkungan fisik seperti ruang kelas tempat siswa belajar. Guru harus menata susunan kelas agar siswa nyaman belajar, seperi menata kursi dan semua elemen yang ada di dalam kelas dengan rapi dan teratur.
  • Kurikulum Berkualitas: Kurikulum yang baik memiliki tujuan pembelajaran khusus yang dapat digunakan guru sebagai peta jalan untuk membantu siswa mencapai tujuan akademiknya.
  • Asesmen Berkelanjutkan: Guru memiliki akses ke berbagai metode untuk menilai hasil akhir pembelajaran siswa.
  • Pengajaran yang Responsif & Kepemimpinan, Rutinitas Kelas: Kepemimpinan dan rutinitas di kelas seorang guru yang baik bisa mengelola kelas secara efektif.

5. Komponen pembelajaran berdiferensiasi

Ilustrasi belajar (pexels.com/Zen Chung)
Ilustrasi belajar (pexels.com/Zen Chung)

Strategi yang dapat diterapkan guru untuk membedakan konten yang dipelajari siswa antara lain: a) menyajikan berbagai materi; b) penggunaan kontrak pembelajaran; c) menawarkan pembelajaran mini; d) menyajikan materi dengan modalitas belajar yang berbeda; dan e) menyediakan berbagai sistem pendukung.

Hasil sumatif memerlukan evaluasi. Penciptaan produk membutuhkan lebih banyak waktu dan pemahaman yang lebih dalam dari siswa. Produk dapat diproduksi secara tunggal atau dalam tim. Untuk itu, perlu diketahui komponen pembelajaran berdiferensiasi berikut ini:

  • Konten: Merupakan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Strategi ini dapat diterapkan guru untuk membedakan konten yang dipelajari siswa.
  • Proses: Kegiatan kelas siswa dibahas dalam bagian ini. Upaya siswa ini tidak dievaluasi secara kuantitatif dalam hal jumlah tetapi secara kualitatif dalam hal catatan umpan balik tentang sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang belum tercapai dan memerlukan perbaikan.
  • Produk: Merupakan puncak dari instruksi untuk menunjukkan pengetahuan, kemampuan, dan pemahaman siswa setelah menyelesaikan satu unit pembelajaran atau bahkan setelah memperdebatkan suatu mata pelajaran selama satu semester.
  • Lingkungan Belajar: Belajar meliputi pelajaran perkembangan pribadi, sosial, dan fisik. Agar siswa termotivasi untuk belajar. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan preferensi belajar, minat, dan kemauan belajar mereka.

Itulah tadi ciri pembelajaran berdiferensiasi lengkap dengan pengertian, prinsip hingga komponennya. Semoga artikel ini bisa menambah informasi baru, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Robertus Ari
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us