Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengajar (freepik.com/freepik)

Pernah gak sih kamu dengar kalimat seperti, “If I were you, I would...” terus kamu mikir, “Lho, ini maksudnya gimana ya?” Nah, itu salah satu contoh conditional sentence, alias kalimat pengandaian. Dalam bahasa Inggris, struktur ini sering banget dipakai untuk menyatakan sesuatu yang bisa terjadi, mungkin terjadi, atau bahkan cuma khayalan belaka. Tapi tenang, meski namanya terdengar ribet, sebenarnya conditional sentence bisa kamu pahami dengan mudah, kok!

Kalimat pengandaian ini terbagi jadi beberapa tipe, dan masing-masing punya struktur serta makna yang berbeda. Tapi jangan keburu stres dulu, kamu gak harus menghafalkan teori panjang lebar buat mulai mengerti. Di artikel ini, kamu bakal temukan 10 contoh kalimat conditional yang dijelasin dengan cara simpel dan gampang dicerna. Yuk, kita mulai pelan-pelan, biar kamu makin pede pas nemu kalimat seperti ini di soal, film, atau pas lagi ngobrol pakai bahasa Inggris.

1. If I study hard, I will pass the exam

ilustrasi belajar (freepik.com/freepik)

Ini adalah contoh first conditional, kalimat pengandaian untuk masa depan yang mungkin benar-benar terjadi. Artinya, kalau kamu belajar dengan sungguh-sungguh, maka kamu 'akan' lulus ujian.

Struktur kalimatnya adalah if + present tense, lalu diikuti will + verb di bagian hasilnya. Ini cocok dipakai kalau kamu mau ngomongin hal yang realistis atau punya kemungkinan besar terjadi di masa depan.

2. If it rains tomorrow, we won’t go to the beach

ilustrasi memakai payung saat hujan (freepik.com/gpointstudio)

Masih tipe first conditional juga, karena kamu ngomongin kemungkinan di masa depan. Jadi, kalau besok hujan, kamu dan teman-teman nggak jadi pergi ke pantai.

Kalimat seperti gini sering dipakai buat bikin rencana, tapi dengan catatan “kalau-kalau”. Fokus utamanya ada di keputusan atau aksi yang kamu ambil kalau kondisi tertentu benar-benar terjadi.

3. If I had a car, I would drive to work

ilustrasi seseorang menyetir sendirians (freepik.com/senivpetro)

Nah, ini udah masuk ke second conditional, alias pengandaian yang gak terjadi saat ini. Artinya, kamu gak punya mobil sekarang, tapi kamu membayangkan kalau punya, kamu akan menyetir ke kantor.

Strukturnya if + past tense, lalu would + verb. Biasanya dipakai buat ngomongin situasi yang gak nyata, hanya khayalan, atau mimpi-mimpi di siang bolong.

4. If she knew my number, she would call me

ilustrasi seseorang memegang hp (freepik.com/yanalya)

Kalimat ini juga second conditional. Kamu ngomongin kemungkinan yang nggak terjadi sekarang, tapi kamu bayangkan seandainya saja terjadi.

Mungkin si “she” itu emang gak punya nomormu sekarang, jadi dia gak bisa menelpon. Tapi kamu bayangin kalau dia tahu, maka dia akan menelpon. Ini bentuk pengandaian yang cukup melow, ya.

5. If I had studied harder, I would have passed the test

ilustrasi belajar (freepik.com/pressfoto)

Kalimat di atas masuk ke third conditional yang biasanya dipakai buat ngomongin penyesalan di masa lalu. Kamu tahu kamu gak belajar dengan rajin, dan akibatnya kamu gak lulus.

Struktur kalimatnya adalah if + had + V3, lalu would have + V3. Cocok banget buat flashback dan refleksi diri, meski sayangnya udah gak bisa diubah lagi.

6. If they had left earlier, they wouldn’t have missed the train

ilustrasi tertinggal kereta (freepik.com/freepik)

Ini juga third conditional, dan pesannya jelas, mereka telat berangkat, jadi mereka ketinggalan kereta. Tapi kamu membayangkan skenario sebaliknya yang sebenarnya nggak terjadi.

Kalimat kayak gini sering muncul di cerita atau penjelasan soal “what if” di masa lalu. Intinya, semua sudah terjadi, tapi kamu berandai-andai seandainya berbeda.

7. If I were you, I would talk to her

ilustrasi seseorang ngobrol (freepik.com/freepik)

Klasik banget, kan? Ini second conditional dalam bentuk nasihat. Artinya kamu bukan orang itu, tapi kalau kamu jadi dia, kamu bakal ngomong ke si “her” itu.

Kalimat ini sopan banget buat ngasih saran tanpa menggurui. Dimana kamu tetap pakai “were” meskipun subjeknya “I”. Grammar-nya memang begitu, dan itu hal yang sering bikin bingung.

8. If we don’t hurry, we’ll miss the bus

ilustrasi naik bus (freepik.com/freepik)

Balik lagi ke first conditional. Ini contoh yang simpel dan sangat umum dalam percakapan sehari-hari. Intinya, kalau kamu nggak cepat-cepat, ya kamu bakal ketinggalan bus.

Situasi ini sangat mungkin terjadi, jadi kamu pakai struktur present simple di bagian if, dan will di bagian hasilnya. Biasanya ini juga dipakai buat mengingatkan atau memberitahu peringatan ringan.

9. If I win the prize, I’ll buy a house

ilustrasi mendapatkan banyak uang (freepik.com/jcomp)

Siapa yang pernah bermimpi mendapatkan hadiah? Ini termasuk first conditional juga, karena menang mendapatkan hadiah itu masih mungkin terjadi, meskipun kecil banget peluangnya.

Jadi, kamu tetap pakai present tense di bagian if, dan future tense di hasilnya. Kalimat kayak gini sering dipakai buat mimpi-mimpi yang walau jarang terjadi, tetap bisa dibayangkan.

10. If I hadn’t been sick, I would have gone to the concert

ilustrasi sakit (freepik.com/freepik)

Ini third conditional yang bernada sedih, kamu sebenarnya pengin ke konser, tapi kamu sakit. Dan akhirnya, kamu cuma bisa bayangin 'seandainya' kamu nggak sakit.

Kalimat kayak gini sering dipakai buat cerita atau alasan yang berkaitan dengan masa lalu. Strukturya agak panjang, tapi makin sering kamu lihat, makin gampang dipahami.

Jadi gimana, ternyata conditional sentence itu nggak semenakutkan kelihatannya, kan? Kuncinya adalah tahu perbedaan antara kondisi nyata, kemungkinan, dan khayalan. Setelah kamu tahu tipe-tipe dan struktur dasarnya, kamu bisa dengan mudah mengenali pola dan maknanya.

Yang penting, jangan terlalu fokus sama istilah teknisnya. Lebih baik kamu latihan dari contoh-contoh nyata dan belajar dari konteks. Semakin sering kamu praktik, semakin otomatis kamu bisa paham dan pakai conditional sentence tanpa harus mikir keras. Semangat belajar, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team