Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

15 Contoh Narasi Jati Diri Rapor TK, Tentang Pengembangan Diri Anak

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Photo by xomidov  Photo)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Photo by xomidov Photo)

Dalam e-dokumen “Penjelasan Lingkup Capaian Pembelajaran Fase Fondasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan” (Kemdikbud), contoh narasi jati diri rapor TK berfokus pada pengembangan kesadaran diri dan identitas anak. Elemen ini membantu anak mengenali siapa dirinya, termasuk memahami nama lengkap, alamat, dan identitas dasar lainnya.

Selain itu, elemen jati diri mencakup pengembangan rasa percaya diri, kemandirian, dan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan dan pendapat dengan cara yang positif. Berikut beberapa contoh narasi jati diri rapor TK.

1. Kesadaran diri dan kemandirian anak

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Photo by Caleb Oquendo)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Photo by Caleb Oquendo)

Aspek kesadaran diri dan kemandirian penting untuk melihat bagaimana anak mengenali dirinya, mengelola kebutuhan pribadi, serta menunjukkan rasa percaya diri dalam kegiatan sehari-hari. Pada usia TK, perkembangan ini terlihat dari kebiasaan sederhana yang dilakukan anak secara konsisten. Narasi jati diri pada bagian ini membantu orang tua memahami sejauh mana anak mampu melakukan aktivitas secara mandiri dan bertanggung jawab.

1. "Anak mulai mengenal dirinya dengan baik dan menunjukkan sikap percaya diri saat mengikuti kegiatan di kelas. Ia berani mencoba hal baru meskipun terkadang masih membutuhkan dorongan dari guru. Anak juga mampu menyebutkan nama dan identitas dirinya dengan jelas. Dalam kegiatan sehari-hari, anak sudah berusaha mengurus keperluan pribadi seperti memakai dan melepas sepatu sendiri. Ia menunjukkan kemauan untuk menyelesaikan tugas tanpa mudah menyerah. Sikap mandiri ini terus berkembang seiring dengan kebiasaan positif yang dibangun di sekolah."

2. "Anak menunjukkan kesadaran diri yang cukup baik dengan memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai peserta didik. Ia mampu mengikuti aturan kelas dan mengetahui apa yang boleh serta tidak boleh dilakukan. Anak juga mulai mengekspresikan pendapatnya secara sederhana. Dalam hal kemandirian, anak sudah mampu membereskan alat bermain setelah digunakan. Ia juga mau mencoba melakukan tugas sendiri sebelum meminta bantuan. Hal ini menunjukkan perkembangan sikap mandiri yang positif."

3. "Anak terlihat semakin mengenal dirinya dan menunjukkan rasa percaya diri dalam berbagai kegiatan. Ia tidak ragu untuk tampil di depan kelas saat diminta. Anak juga mulai memahami perasaannya sendiri. Anak berusaha melakukan kegiatan pribadi secara mandiri, seperti makan dan merapikan barang miliknya. Meskipun sesekali masih perlu diingatkan, anak menunjukkan kemauan untuk belajar mandiri. Perkembangan ini terlihat cukup konsisten."

4. "Anak mampu mengenali dirinya sebagai individu yang unik dan menunjukkan sikap positif terhadap diri sendiri. Ia tampak nyaman berada di lingkungan sekolah. Anak juga mampu menyebutkan kesukaan dan minatnya. Dalam kegiatan harian, anak mulai bertanggung jawab terhadap barang pribadinya. Ia berusaha menyelesaikan aktivitas tanpa bergantung pada orang lain. Sikap mandiri ini menjadi modal baik bagi perkembangan selanjutnya."

5. "Anak menunjukkan kesadaran diri yang berkembang dengan baik melalui sikap percaya diri dan keberanian mencoba. Ia mampu menyesuaikan diri dengan rutinitas sekolah. Anak juga menunjukkan antusiasme dalam belajar. Anak mulai terbiasa melakukan aktivitas sederhana secara mandiri. Ia mau berusaha sebelum meminta bantuan. Perilaku ini menunjukkan kesiapan anak dalam mengembangkan kemandirian."

 

2. Pengelolaan emosi dan sikap sosial

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Photo by Raiza Azkaril)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Photo by Raiza Azkaril)

Kemampuan mengelola emosi dan bersikap sosial merupakan bagian penting dari jati diri anak. Di usia TK, anak belajar mengenali perasaan, mengungkapkannya dengan cara yang tepat, serta berinteraksi dengan teman dan guru. Narasi pada bagian ini memberikan gambaran tentang perkembangan emosi dan kemampuan sosial anak.

6. "Anak mulai mampu mengenali dan menyebutkan perasaan yang sedang dialaminya. Ia dapat mengungkapkan rasa senang, sedih, atau kecewa dengan bantuan guru. Anak menunjukkan kemajuan dalam mengelola emosinya. Dalam berinteraksi, anak mampu bersikap ramah terhadap teman. Ia mau menunggu giliran dan berbagi alat bermain. Sikap sosial anak berkembang dengan cukup baik."

7. "Anak menunjukkan kemampuan mengendalikan emosi yang semakin baik. Ia tidak mudah marah dan mau mendengarkan arahan guru. Anak juga berusaha menyelesaikan masalah kecil dengan tenang. Anak mampu berinteraksi dengan teman sebaya secara positif. Ia mau bekerja sama dalam kelompok kecil. Hubungan sosial anak terlihat semakin berkembang."

8. "Anak mulai memahami perasaan dirinya dan orang lain. Ia menunjukkan empati saat melihat temannya mengalami kesulitan. Anak juga mau meminta maaf jika melakukan kesalahan. Dalam kegiatan kelompok, anak mampu berkomunikasi dengan cukup baik. Ia mengikuti aturan permainan dan menghargai teman. Sikap sosial ini terus menunjukkan perkembangan."

9. "Anak menunjukkan kematangan emosi yang semakin baik dibandingkan sebelumnya. Ia mampu menenangkan diri saat menghadapi situasi yang kurang menyenangkan. Anak juga mau menerima arahan dengan baik. Anak dapat berinteraksi secara positif dengan guru dan teman. Ia mau berbagi dan bekerja sama. Hal ini mencerminkan perkembangan sosial yang baik."

10. "Anak mulai mampu mengontrol emosi dalam berbagai situasi. Ia tidak mudah menangis dan mau mengungkapkan perasaannya secara lisan. Anak menunjukkan kemajuan yang signifikan. Anak dapat menjalin hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitar. Ia berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok. Sikap ini mendukung perkembangan jati diri anak."

3. Kepercayaan diri dan sikap positif terhadap lingkungan

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Photo by xomidov  Photo)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Photo by xomidov Photo)

Kepercayaan diri dan sikap positif membantu anak merasa aman dan nyaman dalam lingkungan belajar. Anak yang percaya diri akan lebih berani mencoba, berpendapat, dan berinteraksi. Narasi pada bagian ini menggambarkan bagaimana anak membangun citra diri yang positif.

11. "Anak menunjukkan rasa percaya diri yang baik saat berada di kelas. Ia berani bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Anak tampak nyaman mengekspresikan dirinya. Anak juga menunjukkan sikap positif terhadap lingkungan sekolah. Ia mengikuti kegiatan dengan antusias. Hal ini menunjukkan perkembangan jati diri yang baik."

12. "Anak terlihat semakin percaya diri dalam mengikuti berbagai aktivitas. Ia mau mencoba hal baru tanpa rasa takut berlebihan. Anak juga bangga dengan hasil karyanya. Anak menunjukkan sikap positif terhadap teman dan guru. Ia mudah beradaptasi dengan lingkungan. Sikap ini membantu anak berkembang dengan baik."

13. "Anak mampu menampilkan kepercayaan diri saat berinteraksi. Ia berani tampil di depan kelas dan mengikuti kegiatan bersama. Anak menunjukkan sikap yang menyenangkan. Anak memiliki sikap positif terhadap aturan dan rutinitas sekolah. Ia mengikuti kegiatan dengan tertib. Hal ini mencerminkan perkembangan jati diri yang baik."

14. "Anak menunjukkan rasa percaya diri yang terus berkembang. Ia aktif dalam kegiatan dan berani menyampaikan pendapat. Anak tampak senang berada di sekolah. Anak bersikap positif terhadap lingkungan belajar. Ia mudah bergaul dan mau bekerja sama. Sikap ini mendukung perkembangan sosial dan emosionalnya."

15. "Anak memiliki kepercayaan diri yang cukup baik untuk usianya. Ia berani mencoba dan tidak takut melakukan kesalahan. Anak menunjukkan sikap belajar yang positif. Anak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Ia menunjukkan sikap ramah dan terbuka. Perkembangan ini menjadi bekal penting bagi tahap selanjutnya."

Contoh narasi jati diri rapor TK diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru dalam menyusun laporan perkembangan anak secara lebih terarah dan bermakna. Narasi yang disusun dengan baik mampu memberikan gambaran nyata tentang karakter, minat, dan kebiasaan anak di lingkungan sekolah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

Cara Mengganti Keran Air Sendiri, Gampang Gak Butuh Tukang!

20 Des 2025, 11:00 WIBLife