Ilustrasi contoh tabel saldo normal akun (dok. IDN Times/Robertus Ari)
Dalam menyusun jurnal umum, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui dan perhatikan. Mengutip buku Pengantar Akuntansi 1: Perusahaan Dagang dan Jasa oleh Blasius Erick, dkk., berikut langkah-langkah membuat jurnal umum:
1. Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi adalah jenis persamaan yang menunjukkan jumlah harta kekayaan perusahaan yang selalu sama dengan jumlah liabilitas dan ekuitasnya. Untuk menentukan akun tersebut, kamu perlu mengetahui sisi debit dan kreditnya terlebih dahulu. Berikut penjabaran persamaan akuntansi yang biasa digunakan:
Aset = Utang + Modal
atau
Aset = Utang + Modal (Pendapatan-Beban)
Setelah memahami persamaan dasar akuntansi, kamu pun bisa memahami saldo normal dari masing-masing akun. Saat terjadi transaksi, kamu bisa menentukan kategorinya dengan cepat. Selain itu, kamu juga perlu memahami beberapa hal berikut seperti yang tergambar secara ilustrasi dalam contoh tabel saldo normal akun di atas:
Aset perusahaan: Harta atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Harta ini bisa berupa uang tunai, piutang, perlengkapan fasilitas gedung, tanah, dan persediaan bareng. Ketika asset bertambah, maka pencatatan berada di kolom debit. Jika berkurang, pencatatan berada di sisi kredit. Sedangkan saldo normal berada di sisi debit.
Utang atau kewajiban: Pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan perusahaan di masa mendatang. Ketika utang bertambah, maka mencatatkannya di sisi kredit. Ketika utang berkurang, maka pencatatan berada di sisi debit. Sedangkan saldo utang yang normal berada di sisi kredit.
Modal: Kekayaan yang dipakai untuk membangun sebuah usaha atau perusahaan. Apabila modal bertambah, pencatatan di sisi kredit. Jika modal berkurang, dicatat di sisi debit. Sedangkan bila saldo normal ada di sisi kredit.
Pendapatan atau penjualan: Hasil perolehan aset atau sumber ekonomi dari pihak lain (customer) sebagai imbalan atas penjualan atau pemberian layanan jasa perusahaan. Jika pendapatan bertambah, dicatat di sisi kredit. Sementara jika pendapatan berkurang, maka dicatat di sisi debit. Saldo normal berada di sisi kredit.
Beban: Segala pengorbanan yang dilakukan dan dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional. Tujuannya untuk mendapatkan laba yang ditargetkan. Saat beban bertambah, maka dicatat di sisi debit. Saat beban berkurang, dicatat di sisi kredit. Saldo normal berada di debit.
2. Kumpulkan dan identifikasi transaksi
Setelah menyusun persamaan akuntansi, kamu bisa mengumpulkan bukti transaksi yang menjadi dasar dalam pencatatan. Bukti transaksi ini bisa berupa invoice, nota, faktur, dan kuitansi.
3. Pencatatan jurnal umum
Bukti transaksi dapat diidentifikasi dan dicatatkan dalam jurnal umum. kamu bisa memulainya menggunakan double entry system. Sistem tersebut mencatat setiap transaksi yang memiliki dampak terhadap 2 posisi keuangan, yaitu debit dan kredit dalam jumlah yang sama. Penulisannya bisa sebagai berikut:
Untuk memudahkan penelusuran transaksi dari perkiraan jurnal, setiap lembarnya diberi nomor halaman.
Pada awal lembar jurnal dicantumkan tahun pembuatan jurnal.
Bulan ditulis pada baris kedua kolom tanggal. Kamu bisa menuliskannya satu kali pada setiap halaman.
Tanggal dan bulan harus berurutan sesuai dengan transaksi yang dicatat pada kolom “tanggal”.
Kolom uraian perkiraan yang didebit hendaknya ditulis menepi ke kiri.
Kolom uraian perkiraan yang dikredit hendaknya ditulis menepi ke kanan.
Kolom debit hanya untuk jumlah perkiraan akun yang didebit.
Kolom kredit hanya untuk jumlah perkiraan akun yang dikredit.
Untuk memisahkan dengan jurnal lain, setiap jurnal harus dibuat garis penutup.
Kolom referensi dapat dijadikan sebagai referensi silang.