Daftar Nama Wali Songo dan Wilayah Sebaran Dakwahnya, Lengkap

Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Malik Ibrahim. Beliau lahir di Uzbekistan, Asia Tengah.

Kala itu, tujuan penyebaran agama Islam-nya yang pertama kali adalah Desa Sembalo, desa yang juga termasuk dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Kini, Desa Sembalo lebih dikenal sebagai daerah Leran, Kecamatan Manyar, yang berlokasi di utara Kota Gresik.

Sunan Gresik adalah Wali Songo pertama yang menyebarkan dakwah di Jawa. Ia juga yang pertama mendirikan pesantren dan masjid di Jawa. Beliau dikenal dengan kemampuannya untuk mengobati orang mengingat sebelumnya Sunan Gresik pernah belajar ilmu pengobatan tradisional.

Setelah membangun pondok sebagai tempat belajar agama Islam, Sunan Gresik meninggal pada 1419 di Leran. Beliau dimakamkan di kelurahan Gapurosukolilo, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Hingga kini, makam Maulana Maghribi menjadi salah satu destinasi wisata religi para peziarah dari berbagai daerah.

Nama Wali Songo selanjutnya adalah Sunan Ampel yang memiliki nama asli Raden Rahmat. Beliau adalah putra dari Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik.

Nama Ampel adalah nama daerah rawa di Surabaya, yakni Ampel Denta, yang merupakan hadiah dari raja Majapahit untuknya. Di Ampel Denta, Sunan Ampel mulai menyebarkan agama Islam dengan mendirikan Pesantren Ampel Denta.

Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 - 1491 M. Petilasan Sunan Ampel berada di Kota Surabaya, tepatnya di sebelah barat Masjid Ampel. Sama seperti petilasan sang ayah, makam Sunan Ampel juga acap kali dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.

Sunan Bonang yang bernama asli Raden Makdum Ibrahim adalah putra dari Sunan Ampel. Dengan kata lain, Sunan Bonang adalah cucu dari Sunan Gresik.

Tak berbeda dari ayah dan kakeknya, Sunan Bonang juga memulai penyebaran agama Islam di Jawa Timur, tepatnya di Kediri yang kala itu didominasi oleh penganut agama Hindu.

Namun, Beliau kemudian berpindah dan menetap di Jawa Tengah, tepatnya di Desa Bonang. Di desa tersebut, Sunan Bonang mendirikan pesantren bernama Watu Layar. Beliau diperkirakan wafat pada 1525 M saat berusia 63 tahun. 

Sunan Bonang dimakamkan di Kota Tuban, yakni di sebelah barat Masjid Agung.

Nama Wali Songo yang keempat adalah Sunan Drajat dengan nama kecil Raden Qasim yang merupakan putra dari Sunan Ampel. Beliau diperkirakan lahir pada 1470 M dan terkenal karena kecerdasannya.

Sunan Drajat menjadi seorang wali yang punya banyak nama di antara wali lainnya. Beberapa nama yang dimiliki Sunan Drajat adalah Maulana Hasyim dan Pangeran Kadrajat. Ia juga mendapatkan gelar sebagai Raden Syarifudin.

Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur, yang kemudian menjadi sebutan Sunan Drajat. Kala menyebarkan agama Islam, ia juga mendirikan musala atau surau sebagai tempat berdakwah.

Maulana 'Ainul Yaqin adalah nama asli Sunan Giri sekaligus pendiri kerajaan Giri Kedaton. Sunan Giri dikenal memiliki banyak nama panggilan, seperti Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden 'Ainul Yaqin, dan Joko Samudro.

Sunan Giri terkenal di daerah Gresik, Jawa Timur, karena beliau membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Meskipun berada di Gresik, tetapi pengaruh ajaran agama Islam Sunan Giri meluas hingga Sulawesi dan Maluku.

Sunan Kalijaga memiliki nama kecil Jaka Said dan sering kali dipanggil sebagai Raden Mas Said. Beliau diperkirakan lahir pada 1401 M. Penyebaran agama Islam yang dilakukan Sunan Kalijaga tidak terbatas wilayahnya.

Sebab, Sunan Kalijaga dikenal sebagai seorang mubalig keliling, serta diperkirakan hidup lebih dari 100 tahun. Semasa hidup, beliau pernah menetap lama di Kadilangu, Demak. Di sana, ia berperan penting dalam pembangunan Masjid Agung Demak.

Sunan Kudus yang bernama asli Ja'far Shodiq lahir dan besar di Kudus, bahkan hingga tutup usia. Perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam tak bisa dipandang sebelah mata. Beliau berdakwah di tengah masyarakat yang beragama Hindu dan Budha.

Tak heran jika Sunan Kudus memiliki strategi dakwah yang mengutamakan adat istiadat yang dianut masyarakat. Bahkan, bentuk masjid yang dibangun juga tidak berbeda jauh dari candi milik orang Hindu.

Pada 1550, Sunan Kudus meninggal dunia saat menjadi imam sholat Subuh di Masjid Menara Kudus. Beliau kemudian dimakamkan di kawasan Masjid Menara Kudus.

Sunan Muria memiliki nama kecil Raden Prawoto. Beliau adalah putra dari Sunan Kalijaga. Nama Muria sendiri berasal dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria.

Berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih memilih daerah yang sangat terpencil dan jauh dari kota untuk menyebarkan agama Islam. Bahkan, beliau menyebarkannya melalui pedagang, nelayan, dan pelaut.

Sunan Gunung Jati memiliki nama asli Syarif Hidayatullah. Beliau menyebarkan agama Islam di daerah Cirebon. Ia kemudian mendirikan kerajaan Cirebon dan melepaskan diri dari pengaruh Padjajaran.

Itulah sebabnya, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya wali songo yang juga memiliki kedudukan sebagai raja. Sunan Gunung Jati diperkirakan wafat pada usia 120 tahun.

Itulah daftar nama Wali Songo dan wilayah sebaran dakwah agama Islam di Pulau Jawa. Semoga bisa menambah wawasanmu tentang proses penyebaran agama Islam di Indonesia yang sangat beragam, ya!