7 Salah Kaprah Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Sehari-hari

Kita semua pasti pernah melakukannya

Bahasa adalah bentuk komunikasi linguistik yang dapat diucapkan, ditulis, dan dipahami oleh sekelompok orang yang sama-sama menggunakan cara komunikasi tersebut. Sebagai orang Indonesia, tentu kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.

Namun, ternyata banyak kesalahpahaman yang terjadi pada saat kita berbahasa. Entah karena kita terlalu sering mendengar dan membacanya, kita justru jadi enggan untuk mengoreksinya.

Inilah beberapa salah kaprah bahasa yang sering terjadi pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain. Apa saja, ya? Yuk, dibaca!

1. Kata antisosial sering diartikan sebagai asosial

7 Salah Kaprah Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Sehari-hariUnsplash/Helena Lopes

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari pihak lain. Nah, mungkin ada temanmu yang jarang bergaul dan dengan segera temanmu itu dianggap antisosial. Apa sebenarnya maksud dari antisosial itu? Mengapa kata ini sering menimbulkan salah kaprah?

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam lamannya mencatat bahwa arti dari antisosial adalah tidak suka bergaul dan cenderung suka mengganggu ketenteraman umum. Pakar lain juga menyebutkan bahwa antisosial cenderung bersifat dan bersikap sebagai psikopat. Jadi, kata antisosial kurang tepat untuk digunakan pada orang-orang yang jarang bergaul dan suka menyendiri.

Kata yang tepat untuk menggambarkan orang jarang bergaul dan cenderung lebih suka hidup menyendiri adalah asosial. Makna dari kata ini adalah tidak memedulikan keramaian atau kepentingan masyarakat banyak. Jadi, pengertian antara antisosial dengan asosial sangat berbeda. Yang satu bermakna psikopat yang mengganggu, sedangkan yang satunya lagi bermakna tidak terlalu suka keramaian atau bergaul.

2. Banyak yang masih salah dalam menempatkan kata acuh

7 Salah Kaprah Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Sehari-hariweightmanagementpsychology.com

"Jangan acuh begitu dong sama teman-temanmu."

Kata acuh ini sering membuat bingung, lho. Wajar saja, faktanya, kata acuh adalah salah satu kata yang paling sering disalahartikan oleh banyak orang. Apa yang dimaksud dengan acuh itu? Kata acuh bermakna peduli, perhatian, berminat, dan mengindahkan. Jadi, penggalan kalimat percakapan di atas kurang tepat, karena acuh berarti peduli.

Sedangkan, kata yang memiliki arti sebaliknya adalah tak acuh atau tak peduli, tak mengindahkan, dan tak memperhatikan. Jadi, sekarang kamu tidak perlu pusing dan bingung lagi dengan kata acuh dan tak acuh ini, ya! Karena beda satu kata saja, makna dalam kalimat juga akan berbeda.

3. Kata geming dan tak bergeming juga sering membuat bingung banyak orang

7 Salah Kaprah Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Sehari-harieverydaypower.com

Ada banyak orang yang menganggap bahwa tak bergeming adalah tak bergerak sama sekali. Padahal, pengertian sesungguhnya akan kata tersebut bukanlah seperti itu. Menurut standar kata baku yang dituliskan dalam KBBI, makna dari bergeming adalah diam atau tidak bergerak sedikit pun.

Jadi, kalau kamu ingin menyatakan maksud tidak bergerak, cukup utarakan tergeming yang artinya terdiam. Akan sangat lucu jika kamu mengatakan tak bergeming yang secara harfiah justru bermakna ganda. Nah, sudah tahu kan bedanya? Jangan salah lagi, ya!

Baca Juga: Selain Roti, Ini 15 Kata Bahasa India yang Mirip Bahasa Indonesia

4. Mana yang benar? Merubah atau mengubah?

dm-player
7 Salah Kaprah Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Sehari-hariFreepik.com

Dalam percakapan atau tulisan sehari-hari, mungkin kamu pernah mendengar dan membaca dua kata ini, bukan? Faktanya, kata merubah bukanlah kata yang tepat. Karena kata dasarnya adalah ubah, kata yang tepat setelah ditambahkan imbuhan seharusnya menjadi mengubah.

Nah, kalau kamu tetap menggunakan kata merubah, secara harfiah kata tersebut bermakna menjadi seekor rubah. Jadi, jangan sampai salah kaprah lagi, ya? Ingat, bahwa kata yang benar adalah mengubah yang maksudnya adalah menjadikan lain dari semula.

5. Apa bedanya absensi dengan presensi?

7 Salah Kaprah Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Sehari-harinsu.edu

Seorang guru berkata, "Saya absen dulu satu per satu." Maksudnya ia ingin mengetahui siapa saja yang hadir dan yang membolos di kelas tersebut. Namun, ternyata kata absen kurang cocok jika digunakan untuk menunjuk daftar kehadiran.

KBBI yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat bahwa kata absen berarti tidak hadir alias membolos.

Nah, lantas kata apa yang tepat untuk menunjukkan kehadiran? Kata presensi dapat digunakan sebagai pengganti kata absen tadi. Makna dari kata presensi adalah kehadiran atau lawan dari absen. Bagaimana? Sudah paham, kan? Jangan keliru lagi, ya!

6. Terdengar sama, kata keluar dan ke luar ternyata sangat berbeda maknanya

7 Salah Kaprah Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Sehari-haripetercavanna.com

Dalam KBBI, kata keluar bermakna pergerakan dari dalam ke bagian luar. Kata ini juga termasuk kata kerja atau verba. Kalimat yang menggunakan kata ini, "Ia dikeluarkan dari sekolahnya karena terlibat obat-obatan terlarang."

Sedangkan, kata ke luar bermakna pergi ke sebuah tempat tertentu. Ini sama dengan kata-kata preposisi lainnya, seperti ke luar angkasa, ke luar negeri, ke sana, ke sini, ke dalam, dan lain sebagainya. Contoh kalimatnya, "Budi sedang mengadakan kunjungan dinas ke luar negeri."

Salah kaprah dalam mengartikan kata-kata ini memang menjadi maklum adanya. Pasalnya, meskipun memiliki makna yang sangat berbeda, kata-kata tersebut terdengar sama. Semoga, dengan penjelasan ini, kamu gak bingung lagi, ya!

7. Jangan samakan kita dan kami karena maknanya sangat berbeda

7 Salah Kaprah Bahasa Indonesia yang Sering Digunakan Sehari-hariwonderopolis.org

Bagi banyak orang, mungkin makna dari kata kita dan kami terdengar mirip atau sama. Padahal, makna dari kedua kata tersebut sangat berbeda, lho. Kata kita bermakna lebih luas, mulai dari pihak yang berbicara hingga ke semua orang yang diajak bicara. Inilah sebabnya kata kita masuk ke dalam pronomina persona pertama yang bersifat jamak.

Sedangkan, kata kami berbeda makna dengan kita. Secara umum, kata kami lebih bermakna khusus dan dianggap hanya bagian dari sekelompok orang yang eksklusif. Jadi, kata kita melibatkan dan menyertakan lawan bicara, sedangkan kami tidak melibatkan lawan bicara.

Itulah beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang masih sering disalahartikan oleh banyak orang. Semoga dengan artikel ini, kamu bisa berbahasa dengan lebih baik lagi, ya!

Baca Juga: 8 Nama Buah dalam Bahasa Korea yang Mirip dengan Bahasa Inggris

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya