6 Dampak Pencemaran Tanah Bagi Kehidupan Lintas Sektor

Dampak pencemaran tanah yang sangat signifikan adalah kualitas tanah itu sendiri. Keberadaan polutan di dalam tanah bisa mengganggu kehidupan organisme yang berfungsi memelihara nutrisi tanah. 

Imbas dari hal tersebut adalah terjadinya penurunan kualitas tanah atau dikenal juga sebagai degradasi tanah. Dilansir laman Food and Agriculture Organization (FAO), degradasi tanah adalah perubahan status kesehatan tanah yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan ekosistem dalam memberikan manfaat. 

Kehidupan mikroorganisme yang tersembunyi di bawah tanah sesungguhnya berperan besar pada kelangsungan ekosistem alam. Salah satu peran penting mikroorganisme seperti bakteri, cacing, dan tungau adalah membersihkan polutan di dalam tanah.

Keberadaan sampah atau limbah cair yang tak bisa terurai justru mengancam keberadaan mikroorganisme yang bermanfaat itu. Akibatnya, tanah terhambat dalam melakukan proses perubahan kimiawi. Jika dampak pencemaran tanah berlangsung terus-menerus, pada akhirnya ekosistem bisa rusak dengan terputusnya rantai makanan. 

Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, pengertian air tanah adalah kumpulan air yang ditemukan di dalam lapisan tanah atau terletak di bawah permukaan tanah. Air tanah yang murni bisa ikut terkontaminasi bila tanah mengalami pencemaran. Akumulasi zat-zat kimia berbahaya yang terserap tanah, pada akhirnya bisa menuju tingkat kedalaman di mana air tanah tersimpan. 

Dampak pencemaran tanah ini bisa menurunkan kualitas air tanah yang dikonsumsi oleh manusia dan hewan. Contoh masalah yang terkait dengan ini adalah keberadaan air lindi yang terjadi akibat air hujan yang terpapar senyawa berbahaya dari timbunan sampah. Bila air lindi kembali ke tanah, maka itu menurunkan kualitas tanah dan air tanah di dalamnya. 

Dalam jangka panjang, dampak pencemaran tanah bahkan mencakup aspek kesehatan. Dilansir Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, kandungan merkuri yang mencemari tanah bisa merusak ginjal. 

Selain itu, aneka pestisida dan herbisida adalah bahan karsinogenik yang berisiko tinggi menyebabkan penyakit kanker. Paparan terhadap zat kimia benzena yang berlangsung lama juga bisa meningkatkan risiko mengalami leukimia. Efek yang lebih parah bisa terjadi pada anak-anak yang lebih rentan.

Penurunan kualitas tanah pasti berimbas langsung terhadap produktivitas pertanian. Tanah yang tercemar bisa kehilangan kesuburan dan tidak optimal dipakai sebagai lahan bertani. 

Bila tidak diantisipasi dengan tepat, dampak pencemaran tanah bisa menggagalkan panen. Lantas, berakibat pada kelangkaan bahan pangan.

Dampak pencemaran tanah lintas sektor juga bisa merembet ke bidang ekonomi makro. Biaya untuk memulihkan lahan terkontaminasi limbah sangatlah besar dan perlu banyak waktu. 

Selama masa itu, tanah yang tidak produktif otomatis tidak menambah pemasukan dalam skala mikro maupun makro. Beban ekonomi ini bisa bertambah manakala ada populasi masyarakat yang kesehatannya terganggu akibat terpapar pencemaran tanah. 

Dampak pencemaran tanah yang mencakup penurunan kualitas tanah, kontaminasi air tanah, terganggunya kesehatan, hingga kerugian ekonomi adalah masalah serius yang harus diantisipasi.

Untungnya, tindakan kecil seperti memilah dan membuang sampah sesuai prosedur bisa mencegah itu semua terjadi. Jadi, harap tertib dan teratur mengelola sampah kamu, ya!