Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Senyawa Polutan yang Sebabkan Pencemaran Lingkungan

ilustrasi pencemaran lingkungan (pixabay.com/yogendras31)
ilustrasi pencemaran lingkungan (pixabay.com/yogendras31)

Pencemaran lingkungan menjadi suatu fenomena kehidupan yang tidak dapat dihindari. Seiring perkembangan zaman, pencemaran lingkungan menjadi momok yang sulit kita kendalikan. 

Pencemaran lingkungan terjadi akibat adanya aktivitas makhluk hidup, zat energi, dan komponen lain dalam suatu lingkungan yang melampaui ambang batas mutu kelestarian lingkungan yang telah ditetapkan.

Polutan menjadi suatu sumber penting dalam memicu pencemaran lingkungan. Polutan yang menyebabkan pencemaran lingkungan hadir di sekitar kita dalam bentuk senyawa yang bersumber dari alat dan bahan yang digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari, industri dan sisa pembakaran. Untuk mengetahui jenis-jenis polutan apa saja, simak ulasan berikut!

1. Xylen

ilustrasi polusi udara (pixabay.com/byrev)
ilustrasi polusi udara (pixabay.com/byrev)

Xylen berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Senyawa ini merupakan salah satu turunan dari benzena. Xylen biasa digunakan sebagai pelarut pada proses percetakan, industri karet dan kulit.  

2. Trichloroetilen

ilustrasi pembuangan sampah (pixabay.com/Pexels)
ilustrasi pembuangan sampah (pixabay.com/Pexels)

Senyawa ini berwujud cairan tidak berwarna yang biasa digunakan sebagai pelarut untuk perkakas logam. Trichloroetilen biasa digunakan sebagai dry cleaning,  tinta cetak,  cat, vernis, lem dan adesif. 

3. Formaldehid

ilustrasi puntung rokok (pixabay.com/Semevent)
ilustrasi puntung rokok (pixabay.com/Semevent)

Formaldehid merupakan salah satu bentuk senyawa yang memiliki wujud gas yang tidak berwarna dengan aroma yang kuat dan mudah terbakar.  

Senyawa ini dapat ditemukan pada lem perekat, tisu wajah, kertas toilet, asap rokok, gas alam, minyak tanah, bahan pembersih dan kamper sintesis yang masih baru. 

4. Benzena

ilustrasi timbunan sampah (pexels.com/Tom Fisk)
ilustrasi timbunan sampah (pexels.com/Tom Fisk)

Benzena merupakan salah satu senyawa yang berbentuk cairan. Benzena termasuk dalam jenis cairan hidrokarbon aromatik yang tidak berwarna dan mudah terbakar.  

Benzena bersumber dari beberapa alat dan bahan berupa deterjen, insektisida, bahan bakar kendaraan, tinta, oli, cat, plastik, karet, bahan celup, bensin dan asap tembakau. 

5. Logam berat

ilustrasi limbah industri (pixabay.com/652234)
ilustrasi limbah industri (pixabay.com/652234)

Polutan ini memiliki dua wujud yaitu berupa cair dan padat. Logam berat biasa ditemukan pada hasil limbah hasil kegiatan industri. 

Karakteristik dari polutan ini ada yang berbau dan tidak berbau dan ada juga yang berwarna dan tidak berwarna, hal ini tergantung pada jenis logam pencemarnya. 

6. Sulfur dioksida (SO2)

ilustrasi limbah botol (pixabay.com/SatyaPrem)
ilustrasi limbah botol (pixabay.com/SatyaPrem)

Jenis polutan ini memiliki wujud berupa gas dengan karakteristik tidak berwarna, memiliki aroma yang tajam serta berbahaya.

Sumber dari Sulfur dioksida (SO2) berasal dari peralatan dengan bahan bakar minyak tanah,  tungku atau perapian. 

7. Nitrogen dioksida (CO2)

ilustrasi tumpukan sampah (pixabay.com/sergeitokmakov)
ilustrasi tumpukan sampah (pixabay.com/sergeitokmakov)

Sama halnya dengan sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2) juga berwujud gas yang tidak berwarna serta memiliki aroma yang tajam. 

Polutan ini terkandung pada kompol listrik, water heater dan peralatan dengan bahan bakar minyak tanah. 

8. Karbon monoksida (CO)

ilustrasi karbon monoksida (unsplash.com/CHUTTERSNAP)
ilustrasi karbon monoksida (unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Senyawa ini memiliki wujud berupa gas yang tidak memiliki warna dan tidak memiliki bau. Senyawa karbon monoksida (CO) mudah diserap dan masuk di aliran darah dibandingkan oksigen (O2).

Senyawa ini bersumber dari gas buangan sistem pembakaran kendaraan dan pembakaran sampah.

Senyawa-senyawa polutan yang telah dijelaskan memiliki jumlah yang banyak di lingkungan yang berakibat terhadap pencemaran lingkungan, untuk itu, perlu diwaspadai senyawa-senyawa tersebut terlebih lagi dari sumber senyawa-senyawa polutan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us