Jangan Ngaku Anak UNDIP Kalau Belum Pernah Merasakan 6 Hal Ini!

Rasakan dulu enam hal ini, baru sah jadi anak Undip!

Universitas Diponegoro yang terletak di kota Semarang ini terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Tembalang dan Pleburan. Untuk para mahasiswa S1 tentu saja lebih akrab dengan kampus Tembalang karena kampus Pleburan ditujukan untuk mahasiswa program S2.

Tembalang kini menjelma jadi kota kecil di dalam kota Semarang itu sendiri. Semua ada di Tembalang, meski mall dan bioskop belum ada. Eh, tapi jangan ding! Belum ada dua bangunan itu saja sudah sering macet, apalagi kalau diadakan.

Nah, bagi kalian jangan ngaku anak Undip deh kalau belum pernah melakukan minimal satu dari enam hal di bawah.

1. Kumpul Angkatan di Widya Puraya

Jangan Ngaku Anak UNDIP Kalau Belum Pernah Merasakan 6 Hal Ini!panoramio.com

Tidak usah mahasiswa Undip, masyarakat di sekitar Undip pun pasti tahu gedung yang satu ini. Gedung Widya Puraya yang menjadi ikon Undip ini dibangun pada di akhir 1970-an saat Kampus Tembalang sedang dibangun. Gedung yang akrab disebut WP ini memiliki halaman yang sangat luas dengan lapangan berrumput yang biasa digunakan untuk upacara atau perayaan-perayaan penting.

WP ini dibangun di atas permukaan tanah yang paling tinggi dibanding gedung-gedung Undip lainnya. Dari gerbang masuk saja, saat mulai melewati jalan tanjakan, atap WP sudah menyambut dengan megahnya. Nah, karena halamannya yang luas ini, banyak mahasiswa yang sering melakukan kumpul-kumpul atau rapat dengan jumlah peserta besar.

Biasanya para maba alias dedek-dedek mahasiswa baru menjadikan WP sebagai tempat kumpul angkatan karena luas dan mudah dijangkau. Semua sopir angkot pun tahu saat kamu bilang, "Pak, turun WP, ya!,".

2. Naik Angkot Kuning-Biru

Jangan Ngaku Anak UNDIP Kalau Belum Pernah Merasakan 6 Hal Ini!akhsadew.blogspot.com

Memang naik kendaraan pribadi itu lebih enak dan bebas. Mau berangkat telat, mau mampir-mampir, atau mau ngapain dulu terserah kita. Tapi percayalah setiap mahasiswa Undip pasti minimal sekali seumur kuliahnya pernah menaiki angkot kuning-biru ini.

Angkot tanpa trayek jelas ini bisa kamu minta menuju ke mana saja asal masih dalam batas Ngesrep (pintu masuk area Undip Tembalang) sampai sebelum Sigar Bencah (tanjakan penuh misteri yang legendaris).

Apalagi jika kamu naik angkot ini serombongan, atau membawa temanmu yang mendadak kesurupan, atau membawa teman sakit, atau bawa banyak barang karena pindahan kos, maka angkot kuning-biru adalah solusi tepat.

3. Janjian di Depan Masjid Kampus

Jangan Ngaku Anak UNDIP Kalau Belum Pernah Merasakan 6 Hal Ini!www.kampusundip.com

Sekilas bangunan ini tidak terlihat seperti masjid. Kalau kamu bukan anak Undip, pasti kamu menduga gedung ini adalah auditorium atau gedung pertemuan. Ini adalah Masjid Kampus yang lebih beken dengan sebutan Maskam. Letaknya yang berada di luar gerbang Kampus Undip, tapi tetap berada di jalur utama keluar-masuk kampus, menjadikannya sering dijadikan tempat janjian.

palagi kalau kamu masih mahasiswa baru, daripada susah-susah memikirkan tempat janjian dengan temanmu yang sesama maba juga, lebih baik janjian saja di depan Maskam. Sudah jaminan kamu tidak akan nyasar. Andai kata nyasar atau tiba-tiba hujan, kamu bisa masuk ke bagian terasnya untuk menepi.

4. Kena Tilang di Bawah Jembatan Tol

Jangan Ngaku Anak UNDIP Kalau Belum Pernah Merasakan 6 Hal Ini!jateng.tribunnews.com
dm-player

Masa muda adalah masa-masanya ingin berontak, merasa sah berbuat nakal, dan susah diatur. Kecuali kamu memang ditakdirkan jadi anak baik-baik sepanjang hidupmu. Nah, di kawasan Undip Tembalang ada satu titik yang paling diwaspadai saat berkendara. Titik yang dimaksud adalah persimpangan di bawah jembatan tol Tembalang.

Biasanya bapak Polisi muncul tiba-tiba setiap pagi dan sore tanpa jadwal yang jelas. Maka apes sudah nasib orang-orang yang melintas di kawasan itu tanpa memakai helm, dan tanpa sempat celingukan sebelumnya.

Kenapa sering sekali orang-orang yang melintasi daerah itu tidak memakai helm? Kawasan sekitar area kampus Undip Tembalang ini dipenuhi tempat-tempat makan, tempat nongkrong, pedagang kuota keliling, dan kenikmatan-kenikmatan lainnya yang untuk menuju ke sana perlu melintasi terowongan di bawah jemabatan tol itu.

Kadang untuk jajan atau makan, para mahasiswa malas memakai helm. Toh, perginya cuma sebentar ini. Ya, namanya juga anak muda... Mohon dimaafkan ya, Pak Polisi.

5. Jajan di Seberang Polines

Jangan Ngaku Anak UNDIP Kalau Belum Pernah Merasakan 6 Hal Ini!in-tembalang.blogspot.com

Kampus Undip Tembalang letaknya memang berdekatan dengan 3 kampus lainnya yaitu Politeknik Negeri Semarang (Polines), Politeknik Kesehatan Semarang (Poltekkes), dan Universitas Pandanaran (Unpand). Polines adalah kampus yang letaknya paling dekat dengan Kampus Undip.

Di sepanjang jalan seberang gedung Polines, berjajar penjaja makanan-makanan kecil sampai berat yang berdagang sejak siang sampai menjelang gelap. Ada siomay, batagor, es pisang ijo, es dawet, cireng, leker, dan masih banyak lagi.

Biasanya kawasan ini ramai di jam 2 siang sampai 5 sore. Di jam-jam itu banyak mahasiswa baru selesai kuliah atau baru bangun dari tidur siang kemudian merasa lapar. Dasar mahasiswa, ya. Siklus hidupnya adalah tidur-makan-kuliah-makan-main-tidur, kemudian diulang lagi dari awal. Untuk yang sudah jadi alumni, ada yang rindu?

6. Menjadikan "Patung Kuda" Sebagai Patokan Arah

Jangan Ngaku Anak UNDIP Kalau Belum Pernah Merasakan 6 Hal Ini!www.kampusundip.com

Untuk yang satu ini kebangetan sekali kalau sampai belum pernah melakukannya. Kampus Undip Tembalang lokasinya cukup jauh dari pintu gerbang kawasan Tembalang itu sendiri. Kalau dari arah Ungaran mau masuk ke Kota Semarang, kalian pasti melewati Jalan Setiabudi.

Nah, pintu gerbang kawasan Tembalang ini ada di bagian kanan Jalan Setiabudi dengan patung Pangeran Diponegoro berdiri megah di tengahnya. Di belakang patung ini ada gapura tinggi berwarna hijau bertuliskan "Universitas Diponegoro". Meski sudah jelas bahwa patung itu adalah sosok Pangeran Diponegoro menaiki kuda, orang-orang sudah terlanjur akrab menyebutnya sebagai patung kuda.

Patung kuda ini sering sekali dijadikan patokan arah karena letaknya benar-benar ada di persimpangan jalan utama dengan jalan masuk area Tembalang. Maka kalau kalian adalah mahasiswa Undip atau pendatang yang sedang berkunjung ke kawasan Undip Tembalang, pasti akrab dengan percakapan-percakapan berikut ini:

Percakapan 1

A: Kosanmu yang baru daerah mana, sih?

B: Sana, ke arah patung kuda.

Percakapan 2

A: Kalau mau ke Lawang Sewu caranya gimana?

B: Naik angkot aja sampai patung kuda. Nanti ganti pakai bis kecil dari seberang patung kuda.

Percakapan 3

A: Tempat makan yang kamu bilang kemarin di mana sih?

B: Oh, itu... Dari patung kuda belok kiri nanti maju dikit kira-kira 100 meteran.

Dian Arthasalina Photo Verified Writer Dian Arthasalina

bukan orang penting, kecuali anda mementingkan saya. kadang-kadang ngoceh di instagram @arthasalina

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya