Makna dan Sejarah Slogan Pro Palestina, From The River to The Sea

Bentuk dukungan dan solidaritas kepada masyarakat Palestina

Konflik Palestina dan Israel kian memanas. Banyak korban berjatuhan, termasuk perempuan dan anak-anak. Oleh karenanya, masyarakat dari seluruh dunia ramai-ramai memberikan dukungan sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Palestina. 

Di media sosial, sejumlah orang menggunakan slogan pro Palestina, 'From the river to the sea'. Rupanya, kalimat tersebut memiliki makna dan sejarah tersendiri untuk Palestina. Simak penjelasannya lebih lanjut dalam artikel di bawah ini!

1. Makna "From The River to The Sea" menyuarakan kebebasan bagi Palestina

Makna dan Sejarah Slogan Pro Palestina, From The River to The SeaTuntutan para warga Palestina untuk membebaskan para tahanan Palestina. (Twitter.com/PalPrisoners)

Jika diterjemahkan dalan bahasa Indonesia, 'From the river to the sea, Palestine will be free' artinya 'Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka'. Frasa ini menjadi slogan pro Palestina yang menjadi bentuk kepedulian dari masyarakat di seluruh dunia. 

Dikutip Aljazeera, slogan tersebut menyuarakan kebebasan dari Sungai Yordan di Sebelah Timur ke Laut Mediterania di Sebelah Barat. Slogan itu diserukan untuk mengakhiri kependudukan wilayah Palestina oleh Israel. 

2. Sejarah terbentuknya negara Palestina di masa lalu berkaitan erat dengan frasa itu

Makna dan Sejarah Slogan Pro Palestina, From The River to The SeaIlustrasi (Unsplash.com/Ahmaed Abu Hameeda)

Aljazeera menyebut, setelah Organisasi Pembebasan Palestina atau PLO didirikan pada 1964 di bawah kepemimpinan Yasser Arafat, organisasi tersebut menyerukan berdirinya suatu negara yang membentang dari Sungai Yordan ke Laut Mediterania. Ini mencangkup wilayah bersejarah Palestina. 

Sebelum pembentukan negara Israel tahun 1948, perdebatan mengenai pemisahan wilayah ini telah terjadi. Setahun sebelumnya PBB berencana untuk membagi wilayah tersebut menjadi negara Yauhdi dan negara Palestina, namun ditolak oleh para pemimpin Arab pada masa itu.

dm-player

Namun pada 1948, terjadi peristiwa Nakba, di mana Israel berusaha merampas tanah Palestina dengan melakukan pengusiran dan pembantaian etnis pada lebih dari 750 ribu warga. Malapetaka itu merebut 78 persen wilayah Palestina, menyisakan 22 persen yang dibagi menjadi wilayah Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang terkepung. 

Baca Juga: Marks & Spencer Minta Maaf Usai Dikira Bakar Bendera Palestina

3. Interpretasi berbeda dari pro Palestina dan kelompok lain

Makna dan Sejarah Slogan Pro Palestina, From The River to The SeaDemonstran pro-Palestina. (pexels.com/timo)

Jika menilik laman Anti-Defamation League (ADL), kelompok Yahudi dan pro Israel beranggapan, slogan itu merupakan anti semit yang disuarakan untuk mengusir masyarakat Israel dari wilayah yang didudukinya. Akan tetapi, dikutip Aljazeera, sejumlah pengamat menilai, istilah 'merdeka' dalam kalimat tersebut memiliki interpretasi berbeda.

Nimer Sultany, seorang dosen hukum di School of Oriental and African Studies (SOAS) di London, mengatakan bahwa kata sifat tersebut menggambarkan 'Perlunya kesetaraan bagi semua penduduk Palestina yang bersejarah'.

"Mereka yang mendukung apartheid dan supremasi Yahudi akan menganggap nyanyian egaliter itu tidak menyenangkan," jelas Sultany, seorang warga negara Israel keturunan Palestina, kepada Al Jazeera.

Artinya, kebebasan dalam slogan 'From the river to the sea, Palestine will be free' mengacu pada fakta bahwa Palestina ditolak dalam mewujdukan hak atas nasib mereka sendiri. Ini terjadi sejak Inggris, melalui Deklarasi Balfour pada 1917 memberikan hak kepada orang Yauhdi untuk mendirikan negara di Palestina. 

Sultany menambahkan, "Hal ini terus menjadi inti dari masalah tersebut: penolakan yang terus menerus terhadap warga Palestina untuk hidup dalam kesetaraan, kebebasan, dan martabat seperti orang lain".

Sultany berpandangan, pernyataan itu juga tak dapat ditafsirkan sebagai anti semit. Terbukti dari demonstrasi pro Palestina yang dilakukan di London, beberapa kelompok Yahudi turut mengikuti aksi protes tersebut. Menurutnya, kontrovesi ini dibuat untuk mencegah dukungan masyarakat Barat terhadap Palestina.

Baca Juga: Apa Arti Emoji Semangka yang Viral? Apa Hubungannya dengan Palestina?

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya