40 Contoh Kalimat Imperatif, Pengertian, Ciri-Cirinya

Siap jadi anak kesayangan guru bahasa?

Sadar atau tidak, contoh kalimat imperatif sudah sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Selain itu, kamu juga bisa menemukan kalimat imperatif di teks-teks prosedural atau petunjuk. Lalu, apa sih kalimat imperatif?

Dalam buku Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis, Ramlan mendefinisikan kalimat imperatif sebagai kalimat suruhan. Hal tersebut juga diperjelas dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat yang mengatakan kalimat imperatif adalah kalimat yang memuat permintaan yang isinya tergolong ke dalam enam jenis.

Apa saja enam jenis contoh kalimat imperatif tersebut? Yuk, langsung aja kita simak pembahasannya di bawah ini.

1. Pengertian kalimat imperatif

40 Contoh Kalimat Imperatif, Pengertian, Ciri-Cirinyailustrasi belajar mengenai kaliamt imperatif (unsplash.com/charlesdeluvio)

Kalimat imperatif merupakan kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Kalimat ini sering disebut dengan kalimat perintah atau kalimat permintaan.

Kalimat imperatif umumnya mengandung sebuah perintah, nasihat, atau ajakan yang ditujukan untuk orang lain. Bentuk dasarnya dapat berupa verba atau kata kerja tanpa subjek. Pasalnya, subjek dalam kalimat ini umumnya diambil dari konteks atau dapat diterima oleh siapa saja yang berbicara.

2. Ciri-ciri kalimat imperatif

40 Contoh Kalimat Imperatif, Pengertian, Ciri-CirinyaIlustrasi belajar mengenai kalimat imperatif (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Pada kalimat imperatif, terdapat ciri-ciri yang membedakannya dengan kalimat lainnya, yaitu: 

  • Pemakaian tanda seru (!) di akhir kalimat
  • Kalimat imperatif juga bisa diakhiri dengan tanda titik (.)
  • Jika diucapkan secara lisan, dapat menggunakan intonasi yang tinggi

3. Jenis kalimat imperatif dan contohnya

40 Contoh Kalimat Imperatif, Pengertian, Ciri-Cirinyapixabay.com/engin_akyurt

1. Imperatif Halus

Kalimat imperatif halus merupakan kalimat perintah yang menggunakan kata-kata yang bertujuan untuk memperhalus perintah tersebut. Di dalam kalimat tersebut, biasanya juga diselipkan partikel –lah atau akhiran –kan, seperti 'tolong', 'cobalah', 'kiranya', 'sudikah', dan 'silakan'.

  • Silakan datang ke loket pelayanan yang berada di timur stasiun ini!
  • Tolonglah anak itu!
  • Cobalah bertanya kepada Anisa!
  • Bantulah semampumu saja!
  • Silakan menuju ruangan untuk melakukan wawancara!
  • Cobalah untuk bertahan!

2. Imperatif Permintaan

Jika kalimat imperatif halus menggunakan kata-kata perintah yang halus, kalimat imperatif permintaan justru menggunakan kata-kata yang lebih tegas dan cenderung terkesan kasar. Biasanya, kata imperatif permintaan ini dimulai dengan kata ‘mohon’ atau ‘minta’ serta kalimat-kalimat pendek yang tegas.

  • Kami minta perhatiannya sebentar!
  • Mohon membawa dokumen yang sudah distempel basah!
  • Pergi!
  • Keluar!
  • Minggir, kamu!

3. Imperatif Ajakan dan Harapan

Meskipun hampir mirip, namun masih terdapat sedikit perbedaan di kedua jenis kalimat imperatif ajakan dan harapan. Kalimat imperatif ajakan memiliki sifat yang langsung mengajak lawan bicaranya untuk melakukan sesuatu, sedangkan kalimat imperatif harapan sifatnya himbauan atau saran yang disampaikan dengan ekspetasi si lawan bicara dapat memenuhi harapannya.

Jika kalimat imperatif ajakan ditandai dengan kata ‘ayo’, ‘ayolah’, ‘mari’, atau ‘marilah’, kalimat harapan biasanya dimulai dengan kata ‘harap’, ‘hendaknya’.

Kalimat imperatif ajakan

  • Ayo berangkat sekarang!
  • Marilah kita memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa!
  • Mari kita mulai rapat hari ini!
  • Mari diam dan dengarkan dia berbicara!
  • Jangan lupa untuk datang rapat besok!
  • Ayo biasakan mencuci tangan setelah bepergian!

Kalimat imperatif harapan

  • Harap tenang selama ujian!
  • Hendaknya kamu berangkat lebih awal agar tidak terlambat!
  • Harap kalian untuk membuang sampah pada tempatnya!
  • Hendaknya kamu datang lebih awal pada rapat esok hari!
  • Harap mengikuti semua aturan di sekolah ini!

4. Imperatif Larangan

Lazimnya, contoh kalimat imperatif larangan ini sering ditemui di papan-papan peringatan dengan menggunakan awalan ‘jangan’ atau ‘dilarang’ yang digunakan untuk melarang sesuatu hal. Kamu dapat melihat contoh berikut ini:

  • Jangan makan di depan pintu!
  • Dilarang membakar sampah di sini!
  • Jangan menyebrang sembarangan!
  • Dilarang merokok di area ini!
  • Jangan parkir di depan pintu!
  • Dilarang membuang sampah di sini!

5. Imperatif Peringatan

Sesuai dengan namanya, kalimat imperatif peringatan merupakan kalimat yang digunakan untuk memberikan peringatan akan sesuatu, biasanya diawali dengan kata ‘hati-hati’ atau ‘awas’. Kamu dapat melihat contoh berikut ini:

  • Hati-hati mantannya galak!
  • Awas lemarinya roboh!
  • Hati-hati dia sedang datang bulan!
  • Awas tekonya panas!
  • Hati-hati dengan api!
  • Waspada cairan mudah terbakar!

6. Kalimat Imperatif Pembiaran

Biasanya, kalimat ini digunakan dalam konteks pembicara pertama sudah kesal dengan lawan bicaranya dan memutuskan untuk membiarkan lawan bicaranya melakukan apapun yang dia inginkan.

  • Terserah, aku sudah tidak peduli!
  • Biarkan saja mereka yang menanggung!
  • Entahlah, aku sudah muak melihat mereka!
  • Biarkan saja dia mendapatkan nilai bagus!
  • Yasudah, kamu bisa pergi kapan saja!
  • Biarkan anjing menggonggong!

Itulah kumpulan contoh kalimat imperatif yang wajib kamu ketahui. Yuk, sharing kamu sering pakai kalimat imperatif yang mana?

Baca Juga: Cara Penulisan Kalimat yang Baik dan Benar, Yakin Sudah Paham?

Topik:

  • Dinda Trisnaning Ramadhani
  • Yunisda Dwi Saputri
  • Sierra Citra
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya