6 Buku Kumpulan Cerpen dan Esai Favorit Lorde, Seleranya Gak Biasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ella Yelich-O’Connor atau yang dikenal sebagai Lorde adalah penyanyi dan penulis lagu muda berbakat. Ia sudah merilis tiga album sejak debut pertamanya pada 2013 lalu.
Kemampuan menulis lagu Lorde yang apik dan sarat pesan tersirat ternyata diimbangi dengan hobinya membaca buku-buku berkualitas. Musisi asal Selandia Baru ini menjadikan baca buku sebagai aktivitas hariannya.
Berikut rekomendasi kumpulan cerpen dan esai favorit Lorde yang ia bocorkan lewat beberapa wawancara. Kamu juga menjadikannya referensi bacaan, lho.
1. Self-Help
Self-Help adalah buku berisi sembilan cerita pendek dengan protagonis perempuan yang berjibaku berbagai isu. Mulai dari hubungan asmara yang tak seindah ekspektasi, pekerjaan menjemukan, keluarga disfungsional, kematian, hingga gangguan jiwa.
Diterbitkan pertama kali pada 1985 sebagai bagian dari tesis yang digarap sang penulis untuk gelar masternya. Buku ini mendapat ulasan positif dari berbagai media di Amerika Serikat. Gaya bahasanya mengalir dan berima bikin pembaca terasa sedang membaca puisi atau bahkan mendengarkan alunan musik.
2. Too Much and Not the Mood
Lewat buku ini, Durga Chew-Bose mengumpulkan beragam karya tulisnya, seperti esai, surat untuk orang terdekat hingga tokoh terkenal, dan beberapa prosa dan puisi. Sang penulis tampaknya suka dengan kalimat panjang dan detail yang memanjakan.
Namun, buku ini mungkin tidak disarankan bagi sebagian orang yang lebih menikmati bahasa lugas dan poin-poin pendek. Gimana, tertarik untuk membaca buku ini gak, nih?
3. The Dangers of Smoking in Bed
Kumpulan cerpen favorit Lorde berikutnya ditulis oleh pengarang asal Argentina, Mariana Enriquez. Ia terkenal lihai mengadopsi beberapa aspek sosial-politik negaranya ke dalam cerita-cerita yang tak biasa.
Editor’s picks
Di buku ini, ia mengusung genre horor dan surealisme. Bakal banyak pesan tersirat, adegan-adegan seram dan mengganggu yang siap menghantui pembacanya.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku tentang Mencintai, Patah Hati, dan Mengikhlaskan
4. Trick Mirror
Tak hanya Lorde yang merekomendasikan buku ini, Kendall Jenner pernah terlihat membaca kumpulan esai karya Jia Tolentino ini. Trick Mirror pada dasarnya adalah esai Tolentino tentang perempuan dalam sistem ekonomi kapitalisme dan budaya patriarki.
Ia mengulasnya lewat berbagai pengalaman, pengamatan, dan tentunya studi literatur. Bagi kamu yang suka dengan bacaan women empowerment, buku ini wajib ada dalam list. Eye-opening, sih!
5. Her Body And Other Parties
Lewat kumpulan cerpen ini, Carmen Maria Machado mencoba mengaburkan batas antara psikologi, komedi, horor, science-fiction, dan fantasi. Buku ini seakan kombinasi dari The Dangers of Smoking in Bed danTrick Mirror yang berisi narasi-narasi mengerikan, namun bermuatan feminisme.
6. What We Talk About When We Talk About Love
Carver mengandalkan karakter-karakter yang layak dibenci pembaca dalam koleksi cerpennya di buku ini. Bahkan, banyak cerita yang berakhir tanpa kepastian.
Mindblowing dan bikin geregetan, namun justru ini yang membuat What We Talk About When We Talk About Love laris manis. Buku kumpulan cerita cinta karya Raymond Carver ini sudah terbit dalam versi bahasa Indonesia, lho.
Sebagai pribadi yang quirky saat manggung, gak heran kalau pilihan bacaan Lorde pun gak bisa dibilang beragam. Buku rekomendasi dari Lorde mana yang bakal kamu baca lebih dulu?
Baca Juga: 9 Rekomendasi Buku Bacaan Timothée Chalamet, Banyak Literatur Klasik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.