7 Penghargaan Paling Bergengsi di Dunia untuk Karya Sastra

2. The International Booker Prize

At Night All Blood Is Black oleh David Diop (instagram.com/ashish_the_reader)

The International Booker Prize adalah penghargaan pada karya sastra terbaik dari penulis internasional yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan di Inggris dan Irlandia. Tidak hanya penulis yang diberikan tribut, tetapi penerjemah pun diberi penghargaan yang sama.  

Penghargaan ini dikelola oleh lembaga yang sama dengan Man Booker Prize. Bedanya Man Booker ditujukan untuk penulis asal Inggris dan Irlandia saja. Pemenang tahun 2021 lalu adalah At Night All Blood Is Black karya David Diop yang diterjemahkan Anna Moschovakis. 

3. Hugo Award

novel Network Effect oleh Martha Wells (instagram.com/thefeministreader)

Hugo Award adalah penghargaan untuk karya sastra yang spesifik pada genre sains fiksi dan fantasi. Lembaga yang menaunginya adalah The World Science Fiction Society (WSFS).  Nama penghargaan ini diambil dari sang pencetus, Hugo Gernsback yang juga dianggap sebagai bapak sains fiksi karena memelopori majalah sains fiksi pertama di dunia, Amazing Stories. 

Ada setidaknya belasan tipe karya yang bisa masuk nominasi Hugo Award, termasuk novel, cerpen, zine, novel grafis, dan lain sebagainya. Berdasarkan voting, pemenang tahun 2021 ini untuk kategori novel adalah Network Effect karya Martha Wells. 

4. The Pulitzer Prize 

The Night Watchman karya Louise Erdrich (instagram.com/readwithrachel)

Kamu yang gemar membaca pasti sering melihat buku dengan gelar ini. Pulitzer Prize merupakan penghargaan yang dipersembahkan pada para pegiat sastra baik yang berkarya dalam bentuk novel, buku non-fiksi, majalah, jurnalisme daring, surat kabar, naskah drama, hingga komposisi musik. 

Penghargaan ini termasuk yang tertua di dunia dan mencakup semua penulis lintas batas negara. Novel All The Lights We Cannot See dan The Nickel Boys adalah beberapa yang pernah menyabetnya. Tahun 2021 lalu, The Night Watchman yang ditulis Louise Erdrich berhasil meraihnya. Novel tersebut mengangkat kisah warga indigenous Amerika Serikat dan memang banjir review positif.  

Baca Juga: Kekereb, Karya Seni Sastra dengan Kekuatan Spiritual

5. National Book Award

Hell of A Book oleh Jason Mott (instagram.com/booketybookety)

National Book Award merupakan penghargaan untuk karya sastra yang ditulis penulis warga negara Amerika Serikat atau bisa dari luar negeri bila terpilih melalui petisi. Kategori yang mereka perlombakan antara lain fiksi, non-fiksi, puisi, translasi, dan sastra karya anak muda. Penghargaan ini diberikan kepada lima penulis yang mewakili tiap kategori tersebut. 

Beberapa novel dan buku yang pernah meraihnya antara lain Hell of a Book,Tokyo Ueno Station, dan Interior Chinatown. 

6. Women’s Prize For Fiction

Piranesi oleh Susanna Clarke (instagram.com/purplelights2021)

Women’s Prize for Fiction adalah penghargaan tahunan bergengsi yang bertujuan mengapresiasi karya penulis-penulis perempuan. Meski berasal dari Inggris, penghargaan ini berlaku untuk semua penulis perempuan di seluruh dunia asalkan karya mereka ditulis dalam bahasa Inggris.  

Tahun ini, novel laris Susanna Clarke yang berjudul Piranesi sukses menyabet penghargaan tersebut. Sebelumnya ada The Song of Achilles, The Tiger's Wife, dan Power yang berhasil menduduki posisi pemenang. 

7. The Goodreads Choice Awards

The Anthropocene Reviewed oleh John Green (instagram.com/book.appetit)

Goodreads Choice Awards mungkin jadi satu-satunya penghargaan karya sastra bergengsi yang bisa diikuti semua orang, termasuk orang biasa seperti kita. Seperti yang sudah kita tahu, Goodreads adalah situs pengulas buku terbesar dengan jutaan anggota aktif. Bahkan beberapa nama besar seperti Bill dan Melinda Gates pun memiliki akun di situs tersebut.

Beautiful World, Where Are You karya Sally Rooney berhasil meraup suara terbanyak untuk kategori buku fiksi terbaik 2021 versi pengguna Goodreads. Sementara, untuk kategori biografi, Crying in H Mart milik Michelle Zauner jadi pemenangnya dan The Anthropocene Reviewed tulisan John Greene merebut suara terbanyak di kategori non fiksi. 

Nah, sekarang kita sudah tahu apa saja beda dari embel-embel penghargaan yang biasanya termaktub di sampul buku. Tentunya gelar memang bisa menarik hati kita untuk membeli dan membaca sebuah karya, tetapi bukan jaminan kalau kamu bakal menyukainya. Semuanya kembali lagi ke selera. 

Baca Juga: 10 Artis Lulusan Kampus Bergengsi di Dunia, Jarang Ada yang Tau!