4 Jenis Wayang Kulit di Asia Tenggara Selain Indonesia, Apa Saja? 

Wayang kulit bukti sejarah Asia Tenggara saling terhubung

Wayang, seni boneka bayangan yang identik dengan kebudayaan Indonesia sejak dulu merupakan kesenian khas Asia Tenggara. Tepatnya, wayang kulit telah dipentaskan selama berabad-abad di Malaysia, Thailand, Kamboja dan Indonesia sehingga menjadi bentuk kesenian yang digandrungi rakyat di Asia Tenggara.

Sang dalang memainkan wayang sambil melantunkan narasi yang biasanya berlatarkan zaman mitologi yang erat kaitannya dengan animisme pribumi. Selain itu juga menceritakan kisah Ramayana dan Mahabharata dari India.

Di Indonesia saja wayang kulit sangat beragam. Namun, di luar Indonesia motif wayangnya pun sangat berbeda dari biasanya yang dipentaskan di Indonesia. Seperti apa wayang kulit khas mereka? Yuk, simak!

1. Sbek Thom (Kamboja)

4 Jenis Wayang Kulit di Asia Tenggara Selain Indonesia, Apa Saja? Sbek Thom (Kamboja). (commons.wikimedia.org/ksblack99)

Wayang khas Khmer (Kamboja) mementaskan boneka non-artikulasi setinggi dua meter yang terbuat dari kerawang kulit. Pementasan juga diiringi musik dan tarian dari dalangnya. Tradisi wayang ini muncul sebelum periode Angkor.

Dilansir ich unesco, Sbek Thom dinilai sakral karena didedikasikan untuk para dewa. Pementasannya hanya dapat dilakukan pada acara tertentu dalam tiga atau empat kali setahun seperti tahun baru Khmer, ulang tahun raja, dan pemujaan orang-orang terkenal.

Wayang ini dibuat dari sehelai kulit di mana pengrajin menggambar sosok yang bercorak kecokelatan, memotongnya, dan mengecatnya. Setelah itu menempelkan kedua batang bambu dan sang dalang mengendalikan wayang.

Di bawah rezim Khmer merah, Sbek Thom hampir musnah. Namun, sejak 1979 mengalami kebangkitan karena beberapa senimannya yang masih hidup.

2. Wayang Kelantan (Malaysia)

4 Jenis Wayang Kulit di Asia Tenggara Selain Indonesia, Apa Saja? Wayang Kelantan (Malaysia). (commons.wikimedia.org/The Bangsawan)

Berdasarkan chinareportasean, seperti polanya, wayang Kelantan dari Malaysia ini menceritakan Ramayana dan Mahabharata menjadi sumber penting bagi wayang Kelantan. Kisah Rama ini diceritakan selama beradab-abad.

Setelah masuknya Islam, mereka tetap menceritakan kisah Ramayana yang magis walau sudah masuk periode Islam atau Melayu. Di mana menceritakan suka dan duka Rama, seorang pangeran kerajaan Ayutthay dan istrinya Sita diculik oleh Rahwana, raja iblis India Kuno.

Pertunjukan wayang Kelantan tergantung pada senimannya, terkadang memadukan cerita sastra klasik Jawa. Dalam perkembangannya, ceritanya lambat laun terlokalisasi pada standar ekstetika Melayu.

Misalnya, sosok Rama dan Rahwana lebih digambarkan seperti penduduk setempat dari mulut, hidung dan lekukan yang lebih halus dari hidung ke dahi. Wayang Kelantan dipentaskan dalam bahasa Melayu Klasik walau kurang familiar bagi penonton tapi itu merupakan sentuhan baru.

Dewasa ini, wayang Kelantan sangat dipengaruhi oleh unsur Jawa dan Thailand jika dilihat dari kosa kata dan karakternya. Misalnya, menggunakan kosakata dan karakter Jawanya seperti wayang, panggung, kelir, dan tok dalang.

dm-player

Unsur Thailand-nya banyak seperti mahkota pagoda, hidung bulat dan lengan ayun sambungan tunggal. Pementasannya menggunakan bahasa Melayu Kelantan-Pattani.

Baca Juga: Komunitas Wayang Merdeka Kenalkan Wayang secara Menyenangkan

3. Nang Yai (Thailand)

4 Jenis Wayang Kulit di Asia Tenggara Selain Indonesia, Apa Saja? Nang Yai (Thailand). (commons.wikimedia.org/Kent Wang)

Nang Yai menerapkan jenis wayang yang berada di Thailand Selatan. Konsepnya unik di mana dalang menari sambil menampilkan adegan-adegan dari Ramakien yang menghadirkan potongan-potongan kulit di layar kain.

Dilansir Asian Traditional Theatre & Dance, menurut sebuah teori, Nang Yai awalnya di bawa ke Thailand Selatan melalui Kerajan Sriwijaya. Namun, agaknya teori itu bisa dipatahkan karena tradisi wayang yang menerapkan gambar-gambar statis tidak digunakan oleh wayang Asia Tenggara lainnya. Begitu pun dalang yang menari.

Permainan Nang Yai memperlihatkan dengan jelas sang dalang yang menari. Jenis wayang ini berukuran besar, lebar 7-10 meter, lonjong 1-2 meter atau hampir bulat tanpa sambungan kulit dan karakter Ramakien diukir seolah-olah dalam bingkai.

Nang Yai seringkali diringi oleh orchestra piphad tradsional Thailand yang terdiri dari obo, xylophone, set gong, dan instrumen perkusi lainnya.

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Nang Yai sering dipentaskan di festival teater yang lebih kontemporer di mana memadukan bentuk tradisional dengan inovasi. Selain itu juga dipadukan bentuk teater lainnya.

4. Nang Talung (Thailand)

4 Jenis Wayang Kulit di Asia Tenggara Selain Indonesia, Apa Saja? Nang Talung (Thailand). (commons.wikimedia.org/Pratyeka)

Nang Talung juga berasal dari Thailand Selatan memiliki ukuran yang bervariasi dari 15 cm hingga hampir 50 cm.  Repertoar Nang Talung mencakup plot yang diadopsi dari opera rakyat likay.

Karakter yang popular seperti Ai Nol, Ai Tong, Al Muang dan Ai Klang. Menyuguhkan humor cabul yang sering menjadi ciri khas Nang Talung dan selalui disukai penonton.

Masing-masing memiliki ciri khas sendiri, yang satu terus menggerakan mulutnya, yang lain memiliki jari telunjuk berbentuk lingga dan yang ketiga memiliki ciri khas penduduk asli Thailand Selatan.

Pertunjukan Nang Talung dulu berupa gubuk kecil dari bamboo, anyaman, dan seng. Dalang dan orkestra duduk di dalam gubuk dan dipisahkan dari penonton oleh layar putih. Saat ini Nang Talung masih dipentaskan di distrik Pattalung di Thailand Selatan.    

Terlepas apakah seni wayang kulit aslinya dari Indonesia, di sini dapat disimpulkan bahwa wayang kulit memang mengakar kuat di wilayah Asia Tenggara selama berabad-abad.

Baca Juga: Tontonan Langka, Ribuan Warga Banyuwangi Nobar Wayang Kulit

FAISAL Faitoshi Ahmad Photo Writer FAISAL Faitoshi Ahmad

Faitoshi. Penyuka Jejepangan. Sejarah. Ilmu Pengetahuan. dll. Salam kenal.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya