5 Fakta tentang Wayang Kulit, Warisan Budaya Indonesia

Warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO

Sempat terjadi pertikaian antara warganet Indonesia dengan salah satu brand raksasa di dunia sport, tepatnya adidas Singapura pada 17 November lalu. Lantaran, brand tersebut melakukan klaim bahwa wayang kulit sebagai warisan budaya Malaysia.

Disinformasi tersebut tak sengaja terucap dalam unggahan Instagram untuk promosikan produk sepatu baru bermotif wayang, hasil kolaborasi adidas Singapura dengan seniman asal Malaysia yakni Jaemy Choong. Meredam amarah netizen, adidas pun meminta maaf dan menyunting unggahan tersebut.

Berbicacara tentang wayang kulit, dilansir Asia Society, wayang kulit sendiri merupakan seni bercerita khas Indonesia yang dipertunjukkan melalui permainan bayangan. Pementasan ini diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan oleh 20 hingga 40 musisi. Walaupun ceritanya mengangkat mitologi kuno dan folklore, seringkali dimodifikasi untuk menyesuaikan perkembangan zaman.

Untuk menghindari kerancuan informasi di masa mendatang, berikut deretan fakta menarik tentang wayang kulit yang wajib kamu ketahui.

1. Sejarah wayang kulit

5 Fakta tentang Wayang Kulit, Warisan Budaya IndonesiaPertunjukan wayang kulit diiringi musik gamelan (collectie.wereldculturen.nl)

Dilansir kanal resmi Ki Purbo Asmoro, pelestari wayang legendaris menyampaikan bahwa sejarah wayang kulit akan berbeda sedikit tergantung sumber yang digunakan. Buku-buku barat mengatakan bahwa keberadaan wayang kulit terdokumentasi pertama kali pada abad ke-11.

Sedangkan buku Jawa lebih detail mengungkapkan linimasanya. Menurut buku yang ditulis oleh pengarang Jawa, wayang kulit muncul pertama kali pada zaman kerajaan Kediri. Menariknya, prototipe pertamanya dibuat dari kertas lalu menggunakan kulit binatang pada zaman kerajaan Demak.

2. Sering mengangkat kisah dewa dan dewi Hindu

5 Fakta tentang Wayang Kulit, Warisan Budaya Indonesiailustrasi kisah hindu dalam pentas wayang (asiasociety.org)

Pertunjukan wayang kulit sering mengangkat dua wiracarita Hindu, seperti Mahabharata dan Ramayana. Bagi veteran dunia pewayangan mungkin tidak asing lagi dengan nama-nama tokoh pandawa lima seperti Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. 

Walaupun ceritanya berasal dari India, tapi kisahnya telah diubah dan disisipkan dengan nilai-nilai luhur nusantara yang menggetarkan hati. Ada pula lakon wayang yang mengangkat cerita Indonesia seperti Panji dan Kala Rau.

3. Struktur cerita dibagi menjadi tiga babak

5 Fakta tentang Wayang Kulit, Warisan Budaya Indonesiailustrasi dalang bermain wayang kulit (flickr.com/flydime)

Jika diperhatikan dengan teliti, cerita yang disampaikan dalam pewayangan memiliki pola yang terbagi menjadi tiga babak. Dilansir University of Michigan, pembagian plot tersebut dilakukan untuk membedakan adegan yang berlangsung. Ketiga babak tersebut dikenal dengan sebutan Pathet Nem, Pathet Sanga, dan Pathet Manyura. 

Pathet Nem berfungsi layaknya adegan pembuka. Pada tahap ini, dalang akan memperkenalkan protagonis dan mulai memicu konflik utama. Biasanya, konflik akan muncul antara dua keluarga yang bermusuhan, satu merepresentasikan sisi 'kebajikan' dan satunya lagi 'kejahatan'.

Pathet Sanga akan menceritakan upaya protagonis untuk menyelesaikan konflik utama. Segmen ini akan diselingi adegan-adegan humoris untuk menghibur penonton anak-anak.

Pathet Manyura merupakan babak terakhir dari cerita wayang. Babak ini akan menceritakan pertempuran besar antara pasukan kebenaran dan kejahatan. Cerita juga akan ditutup dengan menangnya protagonis.

Baca Juga: Di Banyuwangi, Ompong Soedharsono Pentaskan Wayang di Pinggir Hutan

4. Jenis dan bentuk wayang kulit

5 Fakta tentang Wayang Kulit, Warisan Budaya Indonesiawayang kulit (britannica.com)

Jenis-jenis wayang berdasarkan bentuk terbagi menjadi dua kategori yakni wayang tiga dimensi (wayang klitik dan golek), dan wayang berbentuk pipih (wayang kulit). Salah satu faktor pembeda dari jenis lainnya adalah bahan dasarnya yang terbuat dari kulit binatang seperti sapi hingga kerbau, sedangkan wayang golek dibuat dari kayu. 

Keunikan lain yang dimiliki wayang kulit adalah pembedaan bentuk tokoh pria dan perempuan. Karakter perempuan atau 'wayang putren' dapat dibedakan dari ukurannya. Diferensiasi ukuran ini merujuk kepada perbedaan proporsi dan postur yang ditemukan antara pria dan perempuan pada umumnya.

Dilansir kanal Pondok Seni Wayang Ukur Sukasman, 'wayang putren' memiliki postur feminin dengan badan langsing dan mengenakan kain bermotif. Lebih menariknya lagi, lengan mereka dibentuk sangat panjang sampai hampir menyentuh telapak kaki.  

5. Diakui dunia internasional

5 Fakta tentang Wayang Kulit, Warisan Budaya IndonesiaCameo Barack Obama di pertunjukan wayang kulit (asiasociety.org)

Autentiknya wayang kulit sebagai warisan budaya Indonesia sudah diakui mancanegara. Dalam upaya melestarikan dan menjaga keunikan wayang kulit, UNESCO menobatkan seni tradisional ini sebagai Masterpiece of Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2003. 

Seni bercerita khas Indonesia ini juga pernah tayang di negeri Paman Sam. Pada pagelaran seni di New York, karakter presiden Barack Obama tampil sebagai cameo di pertunjukan wayang yang disutradarai oleh Ki Purbo Asmoro.

Dalam pertunjukan tersebut, Obama berjumpa dengan Bagong dan berbagi cerita tentang masa lalunya di Jakarta. Selanjutnya, Bagong menasehati Obama agar mengalokasikan anggaran belanja negara Amerika dari sektor militer ke sektor pendidikan dan kebudayaan.

Sekarang, kamu jadi tahu, kan, kalau ternyata wayang kulit begitu berharga? Maka dari itu, jangan lupa untuk kita lestarikan bersama, ya. Sebelum nantinya diklaim orang lain, mari kita berbangga dengan warisan budaya Indonesia.

Baca Juga: Mengenal 14 Wayang Kapi-Kapi di Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #4

Ilham Akbar Arianto Photo Writer Ilham Akbar Arianto

Voracious Reader

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya